Omega dan Swatch Luncurkan MoonSwatch Terbaru 'Beaver Moon'


Model terbaru dari kampanye arloji Moonshine Gold oleh Swatch x Omega. (Foto: Swatch)
TAHUN ini akan segera berakhir. Mendekati musim liburan musim dingin serta malam tahun baru, kampanye Moonshine Gold MoonSwatch di Swatch juga akan berakhir.
Pada awal Maret tahun ini, Swatch dan Omega memulai kampanye "Mission to Moonshine Gold MoonSwatch", yang berlangsung hampir setahun. Arloji ini, termasuk kasing, pelat jam, dan tali pengikatnya, identik dengan produksi Mission to the Moon biasa, tetapi dengan penambahan jarum detik kronograf berlapis Emas Moonshine.
Omega telah memproduksi berbagai varian jam tangan ini setiap bulan sejak saat itu. Jam tangan itu menggunakan model dasar Mission to the Moon yang sama, tapi dengan desain jarum jam krono yang berbeda, seperti bunga, lentera, dan stroberi. Begitu diwartakan Hodinkee, Selasa (28/11).
Baca juga:
Omega x Swatch Rilis Moonswatch Terbaru 'Strawberry Moon'

Pada Agustus lalu, Moonshine MoonSwatch berbasis Mission to Neptune meluncur dengan tampilan serba biru dan jarum emas. Pembuatan Moonshine, jam tangan dengan jarum krono emas itu, berlangsung tiap fase Bulan Purnama.
Jumlah jam tangan yang diproduksi menentukan berapa banyak yang dijual hanya dalam satu hari. Meski banyak yang mungkin berpikir bahwa kegilaan MoonSwatch telah mencapai puncak kejenuhan, penjualan global setiap peluncuran Moonshine tahun ini membuktikan bahwa hype-nya nyata dan terus berkembang.
Sekarang, Omega dan Swatch memasuki waktu ketika alam semesta akan melihat kehadiran Beaver Moon. Dinamai demikian karena berang-berang sangat aktif menikmati cahaya sebelum sebelum berhibernasi.
Beaver Moon adalah arloji bulan purnama kedua hingga terakhir dalam setahun, dan ini menandai peluncuran MoonSwatch bertema Beaver Moon. Apakah ini akan menjadi varian Moonshine terakhir? Ini masih menjadi misteri.
Baca juga:
Moonswatch, Kolaborasi Kedua Omega dan Swatch

Mengenai detail jam tangan ini, kita dapat melihat bahwa model dasarnya adalah Mission to the Moon dengan detail ukiran di tangan Moonshine, yang mirip dengan ukiran kayu dan mampu bersinar dalam gelap.
Detail ini menampilkan motif Beaver yang lebih terbuka dan tampak samar kala siang hari, tetapi tetap bercahaya dalam kegelapan. Ini adalah Moonshine Speedmaster ketiga yang dirilis setelah Blancpain x Swatch.
Meski belum diketahui jam tangan apa yang akan diluncurkan oleh merek ini untuk mengakhiri tahun, Moonswatch berikutnya sekaligus yang terakhir diprediksi akan dipenuhi warna biru yang 'dingin'. Sebab, Bulan purnama Desember dikenal sebagai 'Cold Moon'. (waf)
Baca juga:
Kolaborasi lagi, Swatch Bermitra dengan Blancpain
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
