Omega x Swatch Rilis Moonswatch Terbaru 'Strawberry Moon'


Moonshine Gold edisi ketiga di bulan purnama stroberi. (Foto: Swatch)
SWATCH meluncurkan MoonSwatch Mission to Moonshine Gold terbaru, Rabu (5/7). Edisi terbaru itu disebut Strawberry Moon, dan itu membuat butik Swatch di seluruh dunia dipenuhi oleh antrean calon pembeli yang berlomba-lomba ingin meminangnya.
Ini adalah kegilaan terbaru dalam satu tahun lebih yang penggemar horologi kerap sebut dengan 'MoonSwatch Madness'. Kolaborasi antara Omega dengan Swatch memang bisa dibilang sebagai salah satu kolaborasi horologi bahkan fesyen paling sukses dekade ini, ungkap Hodinkee.
Kegilaan para pencinta horologi terhadap Moonswatch juga sedikit mengherankan. Pasalnya, Swatch tidak pernah membatasi stok untuk setiap edisi Moonswatch. Kecuali untuk edisi Mission to Moonshine Gold. Arloji itu memang dibatasi, bahkan hanya tersedia satu hari pada satu waktu, satu hari per bulan, dan bila hari itu selesai, maka kamu tidak akan bisa mendapatkannya lagi.
Baca juga:
Moonswatch, Kolaborasi Kedua Omega dan Swatch

Rasa-rasanya, membeli sebuah Moonshine mirip seperti bila kita ingin melihat bulan purnama. Kini, Strawberry Moon menjadi model dan gambaran terbaru dari sulitnya menebus sebuah Moonswatch. Arloji kronograf itu menampilkan jarum detik dengan hiasan stroberi.
Strawberry Moon adalah iterasi ketiga dari Moonshine Gold. Uniknya, penetapan stroberi sebagai edisi ketiga dari Moonshine Gold itu terinsipirasi dari para petani di Amerika yang menyebut bulan purnama di bulan Juni sebagai bulan purnama stroberi atau strawberry moon.
Menurut NASA, The Maine Farmers' Almanac sudah menerbitkan nama-nama untuk bulan purnama sejak tahun 1930-an, dan nama-nama itu kini dikenal dan digunakan secara luas. Adapun penyebutan bulan purnama stroberi disebabkan oleh musim panen stroberi yang relatif singkat di Amerika Serikat bagian timur laut.
Baca juga:
Girard-Perregaux dan Aston Martin Ciptakan Arloji Serba Hijau
Moonshine Gold kian eksklusif berkat bobotnya yang sangat ringan khas Swatch dan dilapisi emas 18k khusus, membuatnya terlihat elegan khas Omega.
Arloji itu adalah paduan dari 75 persen emas 18k, 14,5 persen perak, 9 persen tembaga, dan 1 persen paladium. Kasingnya jelas tetap menggunakan BioCeramic abu-abu dengan diameter 42mm, tebal 13,25mm seperti edisi Moonshine Gold sebelumnya, dan quartz caliber menjadi jantung penggerak jam tangan itu. (waf)
Baca juga:
Jangan-jangan Jam Tangan Anda KW!
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
