Nostagia Permainan Tradisional Marhapea dari Kebun Karet di Sumatra Utara


Biji karet jadi inti permainan marhapea.(foto: sacikeas.com)
MERAHPUTIH.COM - DI kebun-kebun karet, anak-anak Sumatra Utara memainkan marhapea. Inilah permainan tradisional yang akan selalu membawa kenangan bagi mereka yang tumbuh besar di pedalaman Sumatra Utara.
Marhapea merupakan permainan tradisional anak-anak yang masih eksis dimainkan di pedalaman kabupaten yang tersebar di Sumut. Permainan ini menggunakan biji pohon karet yang sudah tua. Salah satu alasan permainan ini tetap lestari ialah sumber hapea yang berasal dari alam, mudah didapatkan, dan tidak perlu mengeluarkan biaya.
Secara umum, hampir di beberapa wilayah Sumut karet menjadi salah satu komoditas usaha yang ditekuni warga selain sawit. Kata hapea dalam permainan ini berasal dari nama latin Hevea brasiliensis alias pohon karet. Penyebutann hevea disesuaikan dengan dipengaruhi oleh dialek daerah masyarakat Sumut. Jadilah namanya berubah hapea.
Baca juga:
Untuk mendapatkan hapea, anak-anak hanya perlu menjelajahi kebun karet dan mengutip biji-biji yang berguguran. Setelah biji karet terkumpul, mereka bisa mulai bermain. Cara mainnya amat mudah. Para pemain akan menimpa dua biji. Satu biji hapea di atas dan biji lainnya di bawah. Ketika sudah didekatkan, anak-anak hanya perlu memukul dengan kuat untuk memecahkan biji hapea. Pemain yang biji hapeanya pecah artinya dia kalah, sedangan yang masih utuh, artinya dia pemenang.
Inti dari permainan ini ialah adu kuat biji hapea pilihan. Satu biji hapea bisa tahan kuat diadu dengan banyak biji hapea. Ada cara yang diklaim bisa dilakukan menentukan biji hapea kuat atau tidak. Pertama, biji hapea yang kuat corak pada cangkaknya lebih gelap.
Kedua, biji hapea harus memiliki tulangan yang tebal, menonjol. Perhatikan pada sisi bagian belakangnya.
Jika sudah begitu, anak-anak tinggal adu kuat saja mana biji hapea gacoan mereka.(tka)
Baca juga:
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Politik Nasional Kisruh, Mantan Anggota Kelompok Jamaah Islamiyah Ngaku Malah makin Pro-NKRI, Rasakan ‘Sentuhan’ Kebaikan

KPK Sebut Rektor USU Masuk Lingkaran Bobby Nasution dan Tersangka Topan

Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem

KPK Didesak Usut Dugaan Aliran Dana Korupsi PUPR Sumut ke Bobby Nasution

OTT di Mandailing Natal, KPK Temukan 2 Klaster Penerimaan Kasus Korupsi Proyek Jalan

Kemendagri Tepis Rumor Gubernur Sumut Bobby Ingin Ambil Alih 4 Pulau Aceh

Pengembalian 4 Pulau ke Aceh Demi Stabilitas, Presiden Serius Tegakkan Kepastian Hukum Wilayah.

4 Pulau Milik Aceh Dikembalikan dari Sumut, Gubernur Mualem yakin Tak Ada yang Dirugikan

Sengketa Selesai, Prabowo Kembalikan 4 Pulau yang Baru ‘Direbut’ Sumut ke Aceh

Penjelasan Yusril soal MoU Helsinki Tak Dapat Jadi Referensi Utama Penyelesaian Status 4 Pulau Antara Aceh dan Sumut
