Normalisasi Kali Krukut Dipersoalkan PKS, Gubernur Pramono Janji Lakukan Sosialisasi ke Warga
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (Foto: MerahPutih.com/Asropih)
MerahPutih.com - Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani, mengkritik rencana Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang akan melakukan normalisasi Kali Krukut di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Yani menyebut sejumlah warga di bantaran kali, khususnya di kawasan Pela Mampang, mulai merasa resah setelah mendengar rencana proyek tersebut.
Menurutnya, keresahan muncul karena hingga kini belum ada sosialisasi resmi dari pemerintah mengenai dampak dan mekanisme pelaksanaan proyek.
“Warga khawatir tempat tinggal mereka akan terdampak langsung. Mereka menyampaikan keresahan itu kepada saya saat reses,” kata Yani, Kamis (13/11).
Politikus PKS itu mendesak agar Pemprov DKI segera turun ke lapangan untuk memberikan penjelasan dan memastikan hak-hak warga yang terdampak terpenuhi secara layak.
Baca juga:
Hari Pertama Kerja, Wagub Rano Karno Ungkap Kendala Pengerukan Kali Krukut untuk Atasi Banjir
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan bahwa pemerintah akan segera melakukan sosialisasi menyeluruh kepada warga yang tinggal di sepanjang bantaran Kali Krukut dan Kali Mampang.
“Kami sudah rapat khusus mengenai ini, dan saya telah memerintahkan untuk dilakukan sosialisasi, baik di Sungai Krukut maupun Sungai Mampang, termasuk hulunya,” ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta.
Pramono menjelaskan, normalisasi Kali Krukut dilakukan untuk mengatasi banjir berulang di kawasan Jakarta Selatan, terutama di wilayah Kemang dan sekitarnya.
Dari hasil peninjauan langsung di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, ia menemukan kondisi aliran sungai yang menyempit akibat banyaknya bangunan berdiri di atas badan kali, sehingga menghambat laju air saat hujan deras.
Baca juga:
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Pemprov DKI Jakarta, lanjut Pramono, berencana melakukan normalisasi sepanjang 1,3 kilometer pada segmen Kali Krukut yang paling rawan banjir. Selain itu, pemerintah juga akan menyiagakan pompa air tambahan di ujung Kali Krukut untuk membantu mempercepat aliran air ke hilir.
“Persoalan di Kali Krukut ini sudah berulang-ulang. Sudah waktunya dieksekusi. Dengan normalisasi 1,3 kilometer ini, banjir di Jakarta Selatan bisa berkurang, walau sebagian air akan turun ke wilayah lain,” jelas Pramono.
Ia menegaskan, normalisasi ini menjadi langkah penting dalam strategi pengendalian banjir jelang musim penghujan, sekaligus bagian dari upaya jangka panjang Pemprov DKI untuk memperbaiki tata kelola sungai di Jakarta. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Solidaritas Pemprov DKI Jakarta, Kirim Bantuan Air Bersih dan Dana Rp 3 Miliar ke Daerah Terdampak Bencana Sumatra
Pemprov DKI Ajak Warga Rayakan Tahun Baru 2026 dengan Donasi, Catat Lokasi Sejumlah Titik Perayaan!
Tanpa Kembang Api, Malam Tahun Baru Jakarta Diisi Doa dan Pesan Kemanusiaan
Pemutihan Ijazah DKI Tahap V Rampung, 2.753 Siswa Terima Bantuan
Tolak UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp 5,7 Juta, Buruh Siap Tempuh Jalur Hukum
Tiket Planetarium Cepat Habis, Pramono Bakal Tambah Sistem Penjualan On the Spot
Pemprov Jakarta Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Berbagai Daerah, Termasuk ke Bekasi
Empati dengan Korban Bencana, Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta Digelar Tanpa Kembang Api
Pemprov DKI Alokasikan Triliunan Rupiah untuk Transportasi dan Pendidikan di APBD 2026
APBD Jakarta 2026 Rp 81,32 Triliun, Masih Fokus Masalah Banjir hingga Kemacetan