NOC Indonesia Minta PRSI Serius Siapkan Perenang Hadapi Agenda Multievent
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari bersama Manajer Pelatnas Renang Tim Indonesia Wisnu Wardhana. Foto: NOC Indonesia/Naif Al’As
MerahPutih.com - National Olympic Committee (NOC) Indonesia menanggapi promosi-degradasi di Pelatnas renang yang dilakukan Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI).
NOC Indonesia menghargai keputusan PRSI dan meminta mereka dapat lebih serius mempersiapkan atlet menghadapi agenda multievent ke depan.
Baca Juga
ANOC World Beach Games 2023 jadi Sejarah Baru Olahraga Indonesia
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari menilai promosi-degradasi merupakan hal yang biasa dilakukan induk organisasi (PP/PB).
Merujuk Surat Keputusan PB PRSI No 14 Tahun 2022 tentang Penunjukkan Atlet, Pelatih, Tim Manajer, official Tahun 2022, perenang senior seperti I Gede Siman Sudartawa, Glenn Viktor, hingga Fadlan Prawira terdegradasi.
Namun, PRSI masih tetap mempertahankan beberapa wajah lama, di antaranya Farrell Armandio Tangkas dan Azzahra Permatahani.
Kebijakan tersebut diambil PRSI berdasarkan arahan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) merujuk pada rencana aksi prestasi Merah Putih menuju Olimpiade 2032 Brisbane.
"Kami menghormati kebijakan federasi, dalam hal ini PRSI. Kami menginformasikan renang adalah cabor yang diandalkan, kini tak sebatas di SEA Games tapi juga ditargetkan di Olimpiade," ujar Okto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/10).
"NOC Indonesia telah memberikan support berupa direct Communication kepada FINA (International Federation of Aquatic) untuk memberikan dukungan kepelatihan, seperti coaching clinic dan program training camp untuk atlet. Sekarang bola ada di PRSI," sambungnya.
Okto menyadari, tantangan yang dihadapi PRSI tidak mudah. Baik menyiapkan prestasi jangka panjang hingga jangka pendek.
Baca Juga
NOC Indonesia Optimistis ANOC World Beach Games 2023 Berjalan Sukses
Untuk 2023, setidaknya ada beberapa agenda multievent yang harus diperhatikan PRSI, mulai SEA Games 2023 Kamboja (5-17 Mei), ANOC World Beach Games Bali (5-12 Agustus), serta Asian Games 2022 Hangzhou yang ditunda menjadi 23 September-8 Oktober.
"Kami menyadari tantangan PRSI tidak mudah, terlebih cabor ini juga menjadi andalan di SEA Games dan juga diproyeksikan medali di Olimpiade 2032. NOC meminta keseriusan PRSI dalam mempersiapkan atletnya menghadapi sejumlah agenda-agenda multievent tersebut," katanya.
Sementara itu, Wisnu Wardhana selaku Manajer Pelatnas Renang Tim Indonesia menjelaskan, keputusan yang diambil PRSI adalah cara untuk merealisasikan raihan medali Olimpiade tahap 3 periode 2029-2032, di mana pemerintah menargetkan 8-14 medali emas dan masuk 10 besar dan meloloskan 450 atlet ke Olimpiade 2032.
Harapan tersebut diberikan kepada beberapa cabor yakni bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, dayung, senam artistik, renang, hingga pencak silat apabila dipertandingkan di Olimpiade.
"Sesuai dengan tujuan program DBON dan juga PPON mereka menyampaikan komposisi 60 persen atlet junior dan 40 persen atlet senior. Kami kombinasi untuk mendukung program pemerintah," ujar Wisnu Wardhana, Manajer Pelatnas Renang Tim Indonesia
Wisnu merangkan untuk atlet senior, seperti Siman, Glenn dan Fadlan tetap berpeluang tampil di SEA Games 2023 Kamboja. Sebab PRSI membuka kesempatan tersebut melalui seleksi nasional pada Februari sesuai masukan teknis dari pelatih kepala Michael Piper. (*)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Turunkan 'Tim Lapis Kedua' di ISG Riyadh 2025, Indonesia Yakin Bisa Bikin Kejutan
Bahas Polemik Visa Atlet Israel dengan IOC di Lausanne, NOC Indonesia: Nasib Olahraga Indonesia Baik-Baik Saja
Fathih Cetak Sejarah, Atlet Balap Unta Pertama Indonesia Tampil di Multievent Internasional
Rijal Abdillah Sumbang Medali Emas Kedua di AYG Bahrain 2025, Targetkan Lolos ke Olimpiade LA 2028
Bintang Muda Taekwondo Indonesia Queenit Kisha Raih Perunggu di Asian Youth Games 2025, Fokus Capai Target Tampil di Youth Olympic Games
Tampil Mengesankan, Gendis Aulia Syafitri Ungkap Kunci Raih Medali di AYG Bahrain 2025
Ketum NOC Proaktif Akan Temui IOC Cari Solusi Larangan Gelar Ajang Olahraga Internasional
IOC Serukan Larangan Event Olahraga Internasional di Indonesia, DPR Minta Pemerintah Terus Lakukan Diplomasi
Asian Youth Games Bahrain 2025: Busana Adat Mandailing, Betawi Hingga Batak Karo jadi Sorotan Dunia, Simbol Nyata Keharmonisan Sebelum Bertarung Habis-habisan
Kalah di Babak Kualifikasi, Tim Kurash Indonesia Jadikan AYG Bahrain ‘Cek Ombak’ Menuju SEA Games 2025