Tabungan dengan Saldo di Atas Rp 2 Miliar Naik Sebanyak 19 Ribu Rekening


Uang Rupiah. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS ) mencatat total simpanan di bank umum mencapai Rp 7.439 triliun pada Januari 2022, naik 12,06 persen atau bertambah Rp 800,4 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Sementara, jumlah rekening dengan saldo kurang dari Rp 2 miliar meningkat sebesar 26 persen (yoy) atau bertambah 91,73 juta rekening, sedangkan jumlah rekening dengan saldo lebih dari Rp 2 miliar meningkat 6,38 persen (yoy) atau naik sebanyak 19 ribu rekening. Total rekening pada akhir 2020 tercatat 350 juta rekening, sedangkan pada akhir 2021 capai 386 juta rekening.
Baca Juga:
99,9 Simpanan di Bank Dijamin LPS
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menilai, ada pemain baru berpendapatan rendah mulai memanfaatkan jasa perbankan.
"Saya prediksi ini dari kalangan pelajar sekolah menengah yang mereka mulai masuk berinvestasi sehingga mereka membutuhkan rekening di perbankan," katanya di Jakarta, Selasa (8/3).
Selain itu tercatat pula nilai total simpanan pada tier dengan saldo kurang dari Rp 2 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 130,5 triliun atau bertambah sebanyak 4,53 persen (yoy).
Ia menambahkan, nilai total simpanan pada tier dengan saldo lebih dari Rp 2 miliar pun turut meningkat senilai Rp 669,9 triliun atau tumbuh sebesar 17,82 persen (yoy).
Purbaya mengatakan, secara umum simpanan nasabah akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi dan terjaganya kepercayaan masyarakat pada industri perbankan.

Sepanjang tahun 2020–2021 pihaknya telah memangkas Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) sebesar 275 basis poin (bps) untuk TBP rupiah dan 150 bps untuk TBP valas.
TBP rupiah untuk bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) saat ini untuk periode 29 Januari sampai 27 Mei 2022 masing-masing sebesar 3,5 persen dan enam persen, sedangkan TBP valas untuk bank umum sebesar 0,25 persen.
Tercatat, seiring dengan kebijakan penurunan TBP, suku bunga deposito satu dan tiga bulan terpantau masih turun 152 bps dan 149 bps.
"Meskipun penurunannya semakin melambat. Hal tersebut turut berkontribusi dalam penurunan cost of fund perbankan, sehingga mendukung penurunan suku bunga kredit," ungkapnya. (Asp)
Baca Juga:
Insentif Otomotif dan Properti Incar Tabungan Kelas Menengah
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi

Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Manfaatkan Momentum Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

12 BPR Bangkrut, LPS Gelontorkan Rp 300 Miliar Ganti Duit Nasabah

Tabungan Orang Kaya Makin Meningkat Setelah Turun di Akhir 2023

Ekonomi Tiongkok Melambat, AS Mulai Tumbuh Baik

Impor Indonesia Turun

Indonesia Ajak Vietnam Bersama Kembangkan Kendaraan Listrik

BUMN PT PP Raih Kontrak Pembangunan RS PON Jakarta Rp 258 Miliar

Kemendag Musnahkan Pakaian dan Alas Kaki Bekas Impor Senilai Rp 174,8 Miliar di 2023
