Nigeria dan Inggris Bahas Pendanaan Penanganan Perubahan Iklim


Raja Charles III. (Foto: Instagram/@theroyalfamily)
MERAHPUTIH.COM - SETELAH bertemu di KTT Perubahan Iklim COP 28 pada tahun lalu di Uni Emirat Arab, Nigeria dan Inggris kembali bersua untuk membahas isu perubahan iklim. Dalam pertemuan kali ini, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu dan Raja Charles III sepakat bekerja sama dalam strategi global penanganan perubahan iklim demi kepentingan kedua negara.
Seperti diwartakan ANTARA, Jumat (13/9), juru bicara kepresidenan Nigeria, Bayo Onanuga, mengatakan kedua pemimpin bertemu pada Rabu (11/9) di Istana Buckingham. "Kedua pemimpin membahas masalah global dan regional yang menjadi prioritas bersama. Fokus pembicaraan itu ialah pada tantangan mendesak dan kompleks terkait dengan perubahan iklim," kata Onanuga dalam sebuah pernyataan.
Baca juga:
Raja Charles Kehilangan Indera Perasa, Efek Samping Pengobatan Kanker
Ia menambahkan keduanya membahas pendanaan terkait dengan perubahan iklim. Tinubu dan Charles mengeksplorasi peluang kerja sama menjelang KTT COP 29 yang dijadwalkan berlangsung di Azerbaijan pada November. Keduanya juga bersiap untuk Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran (CHOGM) di Samoa, bulan depan.
Nigeria dan Inggris diketahui memiliki hubungan diplomatik, ekonomi, dan sosial yang kuat.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Warga Berebut BBM dari Truk Tangki Terguling, 30 Orang Tewas 40 Luka-Luka

Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim

Pertama Kali dalam Sejarah Nyamuk Bisa Bertahan Hidup di Islandia, Ada 3 Ekor

MPR Dorong RUU Pengelolaan Perubahan Iklim, Minta Aktivis Lingkungan Kolaborasi di ICCF 2025

Simak Lirik Lengkap 'Mood Swings', Lagu Hit Superstar Muda Inggris Henry Moddie

Sejarah Tercipta, Bendera Kedutaan Besar Palestina Pertama Kali Berkibar di London

Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya

Gelombang Dukungan Global: Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal Akui Negara Palestina

Inggris secara Resmi Akui Negara Palestina, Tandai Perubahan Signifikan Kebijakan Pemerintah 'Negeri Ratu Elizabeth'

Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
