Netizen Sebut Kereta Otonom Mirip Bus Gandeng, Kemenhub Jelaskan Perbedaan


Presiden Jokowi dan sejumlah menteri coba kereta otonom tanpa rel di IKN. (Dok. Kemenhub)
MerahPutih.com - Netizen di media sosial tengah menyoroti Kereta Otonom Tanpa Rel atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Mereka menyebut kereta otonom tanpa rel itu lebih mirip bus gandeng.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun buka suara terkait adanya anggapan miring dari netizen ini. Menurut Kemenhub, perbedaan yang pertama adalah dimensi panjang kereta yang bernama Autonomous Rail Transit ( ART) ini.
Disebutkan bahwa ukurannya jauh lebih panjang daripada bus. Sesuai dengan PP nomor 5 tahun 2012 tentang kendaraan ukuran panjang dari keseluruhan dari bus gandeng tidak boleh lebih dari 18 meter.
“Sementara trem otonom sendiri memiliki ukuran panjang keseluruhan sampai 30 meter," ucap Kemenhub dalam unggahan akun resminya, @kemenhub151 dikutip Kamis (15/8).
Baca juga:
Catat, Lokasi 4 Halte Kereta Otonom IKN Bagi Tamu HUT ke-79 RI
Perbedaan lain dari ART dengan bus gandeng adalah bentuk kendaraannya. Kereta tanpa rel ART memiliki dua sisi muka yang memungkinkan moda transportasi itu bisa berjalan maju pada dua arah.
“Sementara bus cuma punya satu sisi muka, artinya hanya mampu berjalan dengan satu arah ke depan saja,” tulis Kemenhub.
Perbedaan yang ketiga adalah landasan lintasnya. Trem otonom hanya dapat dioperasikan pada jalur lintasan rel virtual berupa marka jalan dan magnet sensor.
“Lalu dilengkapi dengan sensor dan radar pada seluruh sudutnya yang memungkinkan pengoperasian tanpa masinis atau driverless seperti LRT Jabodebek," tulis Kemenhub.
ART juga diklaim memenuhi ketentuan trem dalam UU 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Disebutkan trem adalah moda kereta yang berjalan di atas jalan rel yang letaknya sebidang dengan jalan.
Dalam hal ini jalur lintasan marka jalan dan magnet sensor disebut sebagai rel virtual yang berfungsi sebagai jalan rel yang mengarahkan jalannya ART.
Baca juga:
2 Kereta Trem Otonom IKN Siap Antar-Jemput Tamu Undangan HUT RI
Sekadar informasi, trem otonom baru saja didatangkan langsung dari China oleh produsen yang sama dengan kereta cepat Whoosh, CRRC Sifang.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun sudah mencoba langsung trem otonom ini. Uji coba ini menjadi bagian persiapan penggunaannya pada momen HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2024.
Saat ini, sudah terdapat satu rangkaian trem otonom di IKN. Pada tahap awal, trem otonom tersebut akan berfungsi sebagai kendaraan pengumpan (feeder) bagi peserta upacara Hari Kemerdekaan RI.
Transportasi massal di pusat IKN ini akan melaju dengan kecepatan jelajah 40 km per jam di Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Jalan Sumbu Kebangsaan Timur. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pemerintah Siapkan SKB Pembatasan Angkutan Barang untuk Musim Libur Nataru dan Optimalkan 178 Terminal Penumpang Tipe A Hingga B untuk Mobilitas Masyarakat

Setelah IKN Hanya Jadi Ibu Kota Politik, Ini Yang Dilakukan Badan Otorita

Menuju Ibu Kota Politik 2028, Pembangunan Kawasan Legislatif dan Yudikatif Dalam 28 Bulan

Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN

DPR Sebut Ibu Kota Politik di IKN tak Sesuai UU, Perlu Kejelasan Hukum

Kemenhub Diharap Bisa Maksimalkan Anggaran untuk Prioritaskan Aspek Keselamatan Hingga Sektor Pelayaran

Solo Masuk Daftar 10 Kota dengan Biaya Transportasi Termahal, Dishub Beri Respons

Pemindahan ASN ke IKN Terus Berlanjut, Tahapan Persiapan Pembangunan Tahap Ke-2 Telah Rampung

Tunggu Arahan Prabowo untuk Pindah Kantor, Gibran: Kemarin Diminta di Papua, Sekarang di IKN

Demi Selamatkan Anggaran Negara, Wapres Gibran Didesak Segera Berkantor di IKN
