Netflix Berencana Sunat Pengeluaran hingga Rp 4,4 Triliun
Netflix ingin genjot pendapatan. (Foto: Unsplash/Venti Views)
NETFLIX berencana memangkas pengeluarannya sebesar USD 300 juta (Rp 4,4 triliun) tahun ini, menurut laporan baru dari The Wall Street Journal. Laporan itu mengungkapkan Netflix ingin menunda rencananya untuk menindak pengguna yang berbagi kata sandi di Amerika Serikat (AS) dan beberapa tempat lain.
Perusahaan itu merasa perlu menindak berbagi kata sandi karena itu menekan angka pendapatan mereka. Namun, Netflix kini malah berencana untuk menunda strategi itu, hingga kuartal kedua tahun ini. Sebagai gantinya, perusahaan meminta staf mereka untuk lebih bijaksana dengan pengeluaran kantor.
Secara detail, salah satu yang diinginkan perusahaan adalah untuk menunda perekrutan karyawan baru. Namun, Netflix memastikan mereka tidak akan melakukan PHK atau pembekuan perekrutan, hanya perlu menundanya saja atau filtrasi perekrutan yang lebih 'ekonomis'.
Baca juga:
Netflix Hadirkan Film Dokumenter Kisah Pembunuhan Paling Terkenal di Kanada
TechCrunch melaporkan, pemangkasan pengeluaran sebesar Rp 4,4 triliun itu sebetulnya hanya sebagian kecil dari total pengeluaran tahunan mereka. Pasalnya, pada tahun lalu saja, Netflix bisa menghabiskan sekitar USD 26 miliar (Rp 385 triliun) untuk biaya operasional saja.
Netflix menaikkan perkiraan jumlah arus kas bebas yang ingin dihasilkannya pada tahun 2023 menjadi setidaknya USD 3,5 miliar (Rp 51,9 triliun), naik dari USD 3 miliar (Rp 44,5 triliun). Saat ini, untuk mendambah pundi-pundi pendapatan, Netflix tengah mengembangkan skema pelaran berbagi kata sandi.
Mereka saat ini telah meluncurkan tindakan keras terhadap berbagi kata sandi di Kanada, Selandia Baru, Portugal, dan Spanyol. Bagi pelanggan di negara-negara itu, wajib menetapkan lokasi utama untuk akun mereka.
Baca juga:
Tidak Ada Lagi Berbagi Password Netflix di 2023
Bila seseorang yang tidak tinggal dengan lokasi utama akun itu kedapatan mengakses Netflix dengan akun yang sama, maka akan diperingatkan untuk membeli anggota tambahan. Netflix mengizinkan hingga dua anggota tambahan per akun dengan biaya yang bervariasi antar negara.
Selain itu, perusahaan tersebut juga telah meluncurkan paket baru yang lebih murah, namun didukung dengan iklan. Paket itu dibanderol USD 6,99 (Rp 103 ribu) per bulan, atau sekitar USD 13 (Rp 192 ribu) lebih murah dari paket premiumnya.
Melalui paket tersebut, Netflix berharap dapat bersaing dengan layanan streaming kompetitor, seperti Disney+, Hulu, HBO Max, Paramount+, hingga Peacock yang telah menawarkan opsi paket dengan iklan. (waf)
Baca juga:
Netflix Perketat Aturan Sharing Password Mulai Maret 2023
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
'Summarecon Discovery', Pengalaman Visual Perjalanan 50 Tahun Bisnis Properti
Sosok Hans Patuwo yang Jebolan Universitas dan Perusahaan Ternama di AS, Calon ‘Orang Nomor Satu’ di GoTo
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis