Wisata

Nepal Buka Kembali Akses Pendakian ke Everest

Leonard Leonard - Jumat, 07 Agustus 2020
Nepal Buka Kembali Akses Pendakian ke Everest

Musim pendakian di musim gugur akan dibuka. (Foto: Unsplash/Sanjay Hena)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PUNCAK tertinggi dunia, Gunung Everest, akan dibuka kembali untuk kegiatan trekking musim gugur ini. Setelah pendakian gunung di Nepal ditutup pada bulan Maret karena pandemi virus corona.

Pada tanggak 30 Juli 2020, Nepal mengumumkan akan mulai mengeluarkan izin untuk mengakses ke puncak. Tidak ketinggalan pegunungan Himalaya lainnya juga dibuka untuk pendakian di musim gugur dari bulan September hingga November.

Baca juga:

Australia Tidak Akan Lagi Menanggung Biaya Karantina Pelancong

1
Penerbangan internasional dan domestik akan dibuka 17 Agustus. (Foto: Unsplash/Teddy Hartanto)

Nepal yang merupakan rumah bagi delapan dari 14 puncak tertinggi dunia baru saja mengangkat lockdown secara nasional pada tanggal 21 Juli. Pada tanggal 30 Juli lalu mereka juga telah mengumumkan pembukaan kembali hotel dan restoran disertai dengan tindakan pencegahan yang tepat.

Sementara untuk kasino, spa, salon, dan pusat kebugaran masih belum diizinkan beroperasi. Penerbangan internasional dan domestik direncanakan mulai beroperasi kembali pada tanggal 17 Agustus mendatang.

Dengan berkurangnya permintaan akan layanan kegiatan trekking selama di bulan April dan Mei, diperkirakan sebanyak 200 ribu sherpa, pemandu, dan kuli pengangkut barang kehilangan pekerjaan mereka.

Hal ini mengakibatkan kerugian hingga jutaan dolar. Jauh berbeda dengan tahun lalu yang mencapai hingga 70 ribu pelancong. Bulan Mei kemarin secara keseluruhan hanya dikunjungi 30 orang saja.

Baca juga:

Cegah COVID-19, Tokyo Bayar Klub Malam Supaya Tutup

2
Pembukaan jalur pendakian juga mendapat kecaman. (Foto: Unsplash/Simon English)

Dari total 1,2 juta pelancong tahunannya, sepertiganya biasa berkunjung pada musim gugur. Dengan demikian, melalui langkah pembukaan, negara berharap perekonomian dapat mulai meningkat.

Namun perusahaan pendakian lokal masih belum yakin jika para pendaki siap untuk kembali ke pendakian utama. "Beberapa pendaki mungkin datang ke gunung yang lebih kecil. Saya ragu untuk gunung yang besar," kata operator ekspedisi yang berpusat di Kathmandu Ang Tshering kepada Reuters.

Pembukaan itu menambah kecaman yang diterima pemerintah dalam beberapa tahun terakhir karena memprioritaskan dolar pariwisata atas nyawa manusia dengan mengeluarkan terlalu banyak izin. Sementara 150 jasad dari 300 orang yang tewas dalam upaya mendaki Everest masih berada di lerengnya. (lgi)

Baca juga:

Belum Ada Vaksin COVID-19, Pantai Rio de Janeiro Masih Tutup

#Nepal #Mendaki Gunung #Pendaki Gunung #Mount Everest
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
57 Dari 78 WNI di Nepal Sudah Pulang ke Indonesia, Kondisi Ibu Kota Sudah Kondusif
Kemenlu juga mengingatkan WNI yang akan bepergian ke luar negeri untuk selalu memperhatikan kondisi keamanan negara tujuan dan melaporkan diri melalui aplikasi Safe Travel.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
57 Dari 78 WNI di Nepal Sudah Pulang ke Indonesia, Kondisi Ibu Kota Sudah Kondusif
Indonesia
Hingga Malam Ini, Sudah 57 WNI Berhasil Dievakuasi Keluar dari Nepal
Sebanyak 78 WNI bersedia dievakuasi keluar dari Nepal kembali ke Indonesia.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Hingga Malam Ini, Sudah 57 WNI Berhasil Dievakuasi Keluar dari Nepal
Dunia
Lantik Sushila Karki Jadi PM Sementara, Presiden Nepal Setuju Bubarkan Parlemen
Sushila Karki sempat menolak menerima jabatan PM sementara jika parlemen yang beranggota 275 kursi itu tidak dibubarkan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Lantik Sushila Karki Jadi PM Sementara, Presiden Nepal Setuju Bubarkan Parlemen
Indonesia
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Kesewenang-wenangan dan kesombongan kaum elite yang sudah memuakkan publik membuat amuk massal menjadi sangat brutal.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Dunia
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara
tentara dikerahkan ke seluruh negeri pada awal pekan ini setelah aksi kekerasan meningkat. Perintah larangan dan jam malam juga diberlakukan pada Selasa malam.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 13 September 2025
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara
Indonesia
Presiden Nepal Cari Cara Lantik Eks Ketua MA Jadi PM Sementara Tanpa Bubarkan Parlemen
Presiden Nepal Ram Chandra Paudel telah menyetujui penunjukan mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Sushila Karki sebagai perdana menteri sementara (ad interim)
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Cari Cara Lantik Eks Ketua MA Jadi PM Sementara Tanpa Bubarkan Parlemen
Dunia
Heboh Istilah 'Nepo Kids' yang Jadi Penyebab Demo di Nepal, Apa Makna Sebenarnya?
Istilah Nepo Kids kini sedang heboh usai terjadinya demo di Nepal. Lalu, apa arti dan makna dari istilah tersebut?
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Heboh Istilah 'Nepo Kids' yang Jadi Penyebab Demo di Nepal, Apa Makna Sebenarnya?
Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Indonesia
Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan
KBRI Dhaka telah mengeluarkan imbauan kepada WNI agar menghindari lokasi yang menjadi titik demonstrasi dan rawan ricuh.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan
Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Bagikan