Nelayan Pantai Depok Bermula dari Nelayan Cilacap yang Nyasar

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 15 Maret 2017
Nelayan Pantai Depok Bermula dari Nelayan Cilacap yang Nyasar

Pantai Depok, DIY. (MP/Fredy Wansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Pantai Depok merupakan kawasan nelayan terbesar di Bantul, DI Yogyakarta. Tempat ini juga menjadi tempat favorit berwisata kuliner makanan laut (seafood) atau sekadar berburu ikan segar untuk dibawa pulang.

Usut punya usut, ternyata keberadaan aktivitas nelayan di Pantai Depok terbilang masih baru. Sebelumnya, di tahun 1980-an, warga di Pantai Depok, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta, merupakan para petani.

Profesi mereka berubah ketika pada tahun 1997, sekelompok nelayan asal Cilacap menyasar ke Pantai Depok. Nelayan tersebut mendarat di bagian pesisir pantai yang cukup baik, berada di sisi barat Pantai Depok. Para nelayan itu membawa hasil tangkapan yang cukup banyak sehingga menggugah warga Pantai Depok. Akhirnya, warga Pantai Depok pun mengikuti jejak nelayan asal Cilacap tersebut.

"Waktu itu terus banyak orang yang jadi nelayan. Kalau di sini disebut tekong," kata salah seorang nelayan tua, Supardi, saat ditemui di Pantai Depok.

Seiring banyaknya yang menjadi nelayan, di kawasan ini pun dibangun tempat pelelangan ikan (TPI). TPI tersebut bernama TPI Mina Bahari.

"Terus itu dibangun pemerintah pasar ikan. Yang dekat masjid itu. Dari situlah makin ramai, makin ke sini makin banyak wisatawan yang tahu," katanya.

Kini, aktivitas nelayan Pantai Depok semakin berkembang. Para wisatawan di Yogyakarta biasa berburu ikan segar dan kuliner seafood di Pantai Depok. (Fre)

Berita ini merupakan laporan dari Fredy Wansyah, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga artikel seputar Yogyakarta di: Pasar Seni Gabusan, Kawasan Wisata Belanja Unik di Bantul

#Wisata Yogyakarta #Bantul
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Belum Mau Sweeping Produk, Bantul Ajukan Surat Keberatan Merek Anggur Hijau Parangtritis
Kontroversi merek anggur merah Kaliurang dan anggur hijau Parangtritis kian panjang.
Wisnu Cipto - Kamis, 24 April 2025
Belum Mau Sweeping Produk, Bantul Ajukan Surat Keberatan Merek Anggur Hijau Parangtritis
Indonesia
Viral Merek Baru Anggur Hijau Parangtritis, Ormas Keagamaan Bantul Tuntut Larangan Edar
Produk miras baru bernama anggur merah Kaliurang dan anggur hijau Parangtritis viral serta memicu polemik di masyarakat.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 April 2025
Viral Merek Baru Anggur Hijau Parangtritis, Ormas Keagamaan Bantul Tuntut Larangan Edar
Lifestyle
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik
Wisata Yogyakarta populer wajib, 1. Prambanan, 2. Parangtritis, 3 Heha Sky View, 3. Tebing Breksi, 4. Pinus Mangunan, 4. Kaliurang, 5. Goa Jomblang
ImanK - Selasa, 03 September 2024
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik
Indonesia
3.440 Pelanggar Ditindak Selama Operasi Zebra Progo 2023
Selama operasi kepatuhan tersebut, 3.440 pelanggar lalu lintas ditindak
Andika Pratama - Senin, 18 September 2023
3.440 Pelanggar Ditindak Selama Operasi Zebra Progo 2023
Indonesia
4.382 Keluarga di Bantul Terdampak Kekeringan akibat Kemarau Panjang
data terdampak kekeringan sebanyak 4.382 KK itu terdiri 17.199 jiwa dan tersebar di tujuh kecamatan meliputi 11 kelurahan, 18 pedukuhan.
Andika Pratama - Senin, 18 September 2023
4.382 Keluarga di Bantul Terdampak Kekeringan akibat Kemarau Panjang
Travel
Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
Museum Wahanarata terdapat berbagai wahana.
Andreas Pranatalta - Sabtu, 22 Juli 2023
Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
Indonesia
BPBD Ungkap Data Kerusakan dan Korban Jiwa akibat Gempa Bantul
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, menyatakan gempa tersebut menyebabkan kerusakan bangunan di 12 kecamatan daerah itu.
Andika Pratama - Sabtu, 01 Juli 2023
BPBD Ungkap Data Kerusakan dan Korban Jiwa akibat Gempa Bantul
Bagikan