Selebritas

Nasihat Tompi untuk Masyarakat yang Pilih-pilih Vaksin COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 01 September 2021
Nasihat Tompi untuk Masyarakat yang Pilih-pilih Vaksin COVID-19

Tompi angka bicara perihal masyarakat yang pilih-pilih vaksin (Foto: instagram @dr_tompi)

Ukuran:
14
Audio:

MUSISI sekaligus dokter Teuku Adifitrian atau yang lebih dikenal dengan Tompi, belum lama ini mengajak masyarakat agar bijak saat melakukan vaksinasi COVID-19.

Tompi menjelaskan bahwa masyarakat sebaiknya menggunakan jenis vaksin sesuai ketersediaan di lokasi terdekat. Tidak perlu khawatir jenis vaksin apa yang akan digunakan.

Baca Juga:

Seorang Pria Terima 5 Dosis dari 3 Vaksin COVID-19 Berbeda

"Kalau saya pribadi, sih, enggak milih-milih. Apa yang ada, saya ambil saja dulu. Jadi enggak milih harus Pfizer, Sinovac, AstraZeneca, atau Moderna. yang penting sekarang tervaksin terlebih dahulu," ujar Tompi, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Bagi Tompi, tidak bijak rasanya bila masyarakat memilih-milih vaksin. (Foto: pixabay/wir_pix)

Belakangan ini, banyak masyarakat yang 'memburu' vaksin Pfizer. Hal itu lantaran vaksin Pfizer dianggap lebih baik dibanding dengan vaksin lainnya. Vaksin ini buatan Amerika Serikat, yang sudah tiba di Indonesia sebanyak 1.560.780 juta dosis pada Kamis (20/8).

Menurut laman covid-19.go.id, tingkat efikasi vaksin Pfizer pada usia di atas 16 tahun mencapai 95,5 persen. Kemudian untuk usia 12-15 tahun sebesar 100 persen.

Baca Juga:

Dokter Reisa Angkat Bicara Seputar Mitos Vaksin dan COVID-19

Menurut Tompi, nilai efikasi suatu jenis vaksin, dapat berubah-ubah tergantung situasi dan kondisi. Karenanya, bagi Tompi sebaiknya masyarakat tak perlu meributkan dan berebut vaksin Pfizer hanya karena nilai efikasi lebih tinggi dibanding jenis vaksin lainnya.

"Perkara efikasinya, ada yang 98 persen, 96 persen, 60 sampai 70 persen. Kalau kita amati, angka itu juga kan terus berubah-ubah," ungkap Tompi.

Tompi menjelaskan berdasarkan data-data yang diluncurkan beberapa waktu lalu tentang bagaimana efikasi Sinovac terhadap virus COVID-19. Data tersebut menjelaskan efikasi vaksin Sinovac tadinya tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 60 persen. Tapi Sinovac terbukti cukup efektif, begitu juga varian-varian tertentu.

Kemudian, pria yang berkarir sebagai penyanyi dan dokter itu mengingatkan COVID-19 bukanlah penyakit baru. Jadi masih terus dilakukan penelitian jangka panjang yang cukup kompleks.

Menurut Tompi, masyarakat sebaiknya mendapatkan vaksin sesuai ketersediaan. (Foto: pixabay/geralt)

Karena itu, untuk saat ini, lebih bijak apabila masyarakat mendapatkan vaksin sesuai ketersediaan di lokasi vaksin terdekat.

Menurut Tompi, karena ketersediaan vaksin yang terbatas dan populasi penduduk Indonesia sangat banyak, tidak bijak apabila masyarakat menunda vaksinasi karena ingin memilih jenis vaksin tertentu.

Tompi pun berpendapat sebaiknya orang sehat bisa mengalah dan mendahulukan kelompok penerima yang direkomendasikan pemerintah untuk mendapat vaksin Pfizer. (ryn)

Baca Juga:

Sejumlah Pengelola Mal Dukung Penuh Aturan Pengunjung Wajib Vaksin

#Selebritas #Kesehatan #COVID-19 #Vaksinasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
ShowBiz
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
Armani ialah pria yang meninggalkan jejak yang diakui di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Indonesia
Astrid Kuya Ceritakan Penjarahan Rumahnya, Banyak Anak Sekolah Ikut
Oleh sebab itu, Astrid menilai perlunya pendalaman atas pendidikan keagamaan bagii para siswa di sekolah Jakarta.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Astrid Kuya Ceritakan Penjarahan Rumahnya, Banyak Anak Sekolah Ikut
Olahraga
Melaju ke Semifinal AS Terbuka, Novak Djokovic Joget ‘Soda Pop’ dari KPop Demon Hunters’ sebagai Hadiah Ultah sang Putri
Rupanya, Djokovic sudah mempelajari koreo itu dari putrinya yang berusia 8 tahun, Tara.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Melaju ke Semifinal AS Terbuka, Novak Djokovic Joget ‘Soda Pop’ dari KPop Demon Hunters’ sebagai Hadiah Ultah sang Putri
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
ShowBiz
Kebetulan Banget nih, Candice Bergen, Ibu Chloe Malle, Pernah Perankan Editor Vogue
Bergen bahkan pernah memerankan karakter Enid Frick, editor-in-chief Vogue, dalam musim keempat serial 'Sex and the City'.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
 Kebetulan Banget nih, Candice Bergen, Ibu Chloe Malle, Pernah Perankan Editor Vogue
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
ShowBiz
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Proses menua tidak sebatas perubahan fisik semata.
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Bagikan