NasDem: Kami Kemarin Berkoalisi karena Jokowi, Bukan PDIP


Presiden Jokowi (kanan) berjabat tangan Ketum Nasdem Surya Paloh (kiri) dalam peresmian gedung Nasdem Tower, Selasa (22/2/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp
MerahPutih.com - Partai NasDem merespons pernyataan PDI Perjuangan (PDIP) yang menutup pintu berkoalisi dengan Koalisi Perubahan di Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengungkapkan, berkoalisi dengan PDIP pada Pemilu 2019 karena faktor mengusung Joko Widodo (Jokowi), bukan ingin bersama-sama dengan partai tersebut.
"Satu hal yang harus dicatat oleh teman-teman PDIP bahwa kami itu berkoalisi dengan PDIP kemarin karena faktornya bukan PDIP, karena faktornya Pak Jokowi," kata Ahmad Ali saat dihubungi awak media, Kamis (23/2) malam.
BacaJuga:
Respons NasDem soal PDIP Tutup Pintu dengan Koalisi Perubahan
Setelah Jokowi tak bisa mencalonkan lagi, kata dia, tidak ada alasan bagi NasDem untuk kembali berkoalisi dengan PDIP.
NasDem telah memutuskan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.
"Karena Pak Jokowi enggak bisa lagi mencalonkan, karena aturannya membatasi sehingga kemudian kita juga tidak akan bersama-sama. Tidak ada alasan juga untuk menyatukan kita dengan PDIP, kemarin karena faktor Pak Jokowi," ujannya.
Baca Juga:
Elektabilitas NasDem Naik Usai Deklarasikan Anies Baswedan
Ahmad Ali menegaskan, Partai NasDem selalu membangun koalisi dengan kesetaraan. Dia menekankan perbedaan pandangan tidak boleh menjadi alasan untuk menyudutkan, apalagi untuk membenci parpol lain.
"Bahwa berkomunikasi dengan partai-partai, berbeda pandangan, berbeda pilihan itu tidak membuat kita saling mencaci maki, tidak harus kemudian saling menyudutkan, saling membenci, gak bisa. NasDem tidak punya mentalitas itu," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Pendukung Anies Culik Ketua Umum NasDem
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

NasDem Minta DPR Setop Gaji Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP

Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR

NasDem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR, Berlaku Mulai 1 September 2025

Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota

Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

Ahmad Sahroni Trending Usai Sebut 'Orang Tolol' di IG, Netizen Banjiri Kolom Komentar
