Museum MACAN Hadirkan 'Kisah Antah-berantah' untuk si Kecil

Kisah Antah-berantah menceritakan karakter hewan. (Foto: Istimewa)
MUSEUM MACAN mengumumkan karya komisi kelima untuk Ruang Seni Anak Komisi UOB Museum MACAN. Ruang seni ini akan menampilkan karya perupa Indonesia, Citra Sasmita, pemenang Gold Award pada UOB Painting of the Year 2017 (Indonesia).
Pada Desember mendatang, karya komisi Citra Sasmita untuk anak-anak akan dilansir di berbagai platform daring. Berjudul Kisah Antah-berantah, karya ini menghidupkan dunia imajiner dalam fabel dan mitologi tradisional Bali.
Baca juga:
Karya komisi Ruang Seni Anak ini akan menghadirkan pengalaman hibrida yang terdiri dari instalasi fisik dan aktivasi daring. "Kisah Antah-berantah adalah perwujudan dari dunia masa kecil yang murni," ujar Citra.
Rilis yang diterima merahputih.com menjelaskan Instalasi fisik di Museum MACAN akan dibuka di tanggal yang akan diumumkan kemudian. Pada pembukaan nanti akan ditetapkan pula protokol kesehatan agar pengunjung aman dan nyaman.
Melalui teknik lukis tradisional Bali, Kamasan, Citra mengisahkan kembali cerita rakyat setempat dan mengadaptasinya untuk konteks sosial masa kini. Dalam Kisah Antah-berantah, ia menuangkan imajinasinya tentang sebuah kerajaan hewan dalam sebuah gulungan kanvas berukuran delapan meter. "Ini adalah sebuah ruang aman untuk anak belajar mengenal lingkungan baru dengan karakter-karakter baru," paparnya.
Baca juga:
Lukisan berukuran besar ini telah diadaptasi secara digital untuk kemudian disajikan melalui platform virtual. Setiap hewan dalam kisah ini mempunyai wujud dan karakter yang unik, di antaranya si rusa yang langsing nan luwes, yang sering digambarkan sebagai tokoh bijak dalam cerita rakyat Bali. Ada juga si macan yang merupakan sebuah perwujudan Museum MACAN di mata sang perupa.

Semua hewan dalam kisah ini sengaja tak diberi nama. Sang perupa ingin mengajak audiens untuk membantunya memberi nama pada semua karakter tersebut melalui aktivasi interaktif daring. Citra Sasmita juga akan mengajak audiens membuat cerita mereka sendiri dengan menggunakan karakter hewan yang telah mereka temui dalam kisah ini.
Cerita ini akan dihidupkan melalui teknologi web augmented reality (WebAR) yang dirancang oleh perusahaan teknologi lokal Festivo. Karakter-karakter hewan akan dihadirkan melalui tur virtual 3600. Lalu fitur WebAR akan memfasilitasi anak-anak dalam bermain bersama para karakter hewan.
"Fabel-fabel klasik dalam karya ini akan membangkitkan memori masa kecil yang terlupakan dari benak dewasa dan orang tua," tutup Citra. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel

Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat "Enigmacursor" yang Mampu Berlari Lebih Cepat dari Predator Terbesar

Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum

Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif

Dato Tahir Pastikan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo Dibuka Agustus 2025

Buka Pameran 40 Museum Indonesia di Solo, Wali Kota Respati Minta Study Tour Sekolah Wajib ke Museum Jateng

5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
