Muncul Klaster PKL, Malioboro Bakal Disemprot Disinfektan Seminggu Sekali

Jalan Malioboro. (Foto: MP/Teresa Ika)
Merahputih.com - Unit Pelaksana Tugas (UPT) Malioboro bekerjasama dengan paguyuban pedagang Kaki LIma (PKL) Malioboro akan melaksanakan penyemprotan disinfektan di kawasan legendaris ini. Hal itu dilakukan usai munculnya klaster baru COVID-19 dari salah satu PKL unit 3 Malioboro.
Kepala UPT Malioboro Ekwanto menjelaskan penyemprotan akan dilakukan seminggu sekali. Pihaknya bersama instansi terkait sudah melakukan penyemprotan disinfektan Selasa (8/9) lalu.
“Kami semprot kemarin dari pintu masuk Malioboro dekat Stasiun Tugu sampai Titik nol Km. Penyemprotan dilakukan bersama BPBD, Dinas Lingkungan Hidup dan Pemadam Kebakaran,” jelas Ekwanto di Yogyakarta, Kamis (10/9).
Baca Juga:
Saat penyemprotan di kawasan unit 3, petugas melakukan penyemprot lebih teliti dan lama. Setiap sudut lapak PKL yang berlokasi disekitar Lapak PKL tertular COVID-19 disemprot dengan seksama.
Kedepan ia berharap penyemprotan bisa dilakukan secara mandiri oleh komunitas PKL Malioboro. Seluruh PKL yang berdagang disekitar lapak PKL positif COVID-19 masih dilarang berjualan dan masih melakukan isolasi mandiri. PKL berusia lanjut juga masih dilarang menggelar lapak.

Pihaknya juga meningkatkan pengawasan pelaksanaan protokol new normal di seluruh kawasan Malioboro. UPT sudah menyebar petugas jaga ke seluruh wilayah Malioboro. Pengukuran suhu tubuh dilakukan pada pedagang dan pengunjung di pintu masuk.
Warga dan pedagang yang masuk ke kawasan itu juga diwajibkan mencuci tangan, menggunakan masker, tidak berkerumun, dan berjalan mengikuti tanda panah.
Baca Juga:
New Normal, Outfit Perempuan Paling Banyak Diminati di Situs E-Commerce
PKL di kawasan Malioboro diminta memastikan wastafel di sepanjang Jalan Malioboro selalu terisi air dan dilengkapi dengan sabun.
“Pengunjung dan pedagang yang bandel akan langsung kami tegur. Kalau masih ngeyel akan diberi sanksi kerja sosial atau terkahir denda sebesar Rp 100 ribu,” tegasnya.
Seorang PKL di Malioboro meninggal dunia pada 4 September 2020 akibat terpapar COVID-19. Pedagang ini biasa berjualan di Malioboro unit 3 yakni disekitar pasar Beringharjo. Ia diduga tertular dari pembeli karena melepas masker saat liburan panjang akhir Agustus 2020 lalu. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19

Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
