Muncul Klaster COVID-19 "Pedagang Ikan" di Yogyakarta
Pemkab Sleman melakukan RDT atau tes cepat kedua kepada pengunjung swalayan Indogrosir yang pada RDT tahap pertama hasilnya nonreaktif. Foto Antara/HO-Humas Pemkab Sleman
MerahPutih.com - Penyebaran virus corona di Yogyakarta bertambah. Sebuah kluster baru kluster yang diberi nama "pedagang ikan" ini diduga mucul dari seorang penjual di Karangmojo Jawa Tengah.
Juru Bicara Pemerintah Daerah DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih menjelaskan, hingga Minggu (7/6), tercatat total ada enam warga DIY yang positif corona karena pernah berkontak dengan pedagang ikan dari Jawa Tengah itu. Seluruh warga yang positif corona berasal dari Gunungkidul.
Baca Juga:
Polda Metro Tunggu Keputusan Anies soal Ganjil Genap untuk Motor
"Berdasarkan hasil tracing, mereka sesama pedagang ikan pernah kontak dengan supplier ikan dari itu. Satu orang dinyatakan positif berdasarkan hasil pemeriksaan hari Minggu (7/6). Lainnya positif sebelum hari Minggu," jelas Berty di Yogyakarta, Minggu (7/06) malam.
Pemda DIY pun tidak tinggal diam. Usai satu penjual ikan di Gunung Kidul dinyatakan positif corona, Pemda telah menginstruksikan Pemkab Gunungkidul melakukan tracing dan rapid test pada pedagang iklan di beberapa pasar tradisional.
Tak hanya di Gunung Kidul, Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Bantulpun juga telah melakukan rapid test di sejumlah pasar tradisional. Lantaran penjual ikan Jawa Tengah ini juga menyuplai iklan ke para pedagang di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.
Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul dr Dewi Irawanty mengatakan, pihaknya sudah melakukan tracing pada 311 pihak untuk menekan pasien positif dari klaster baru ini.
Penambahan klaster baru ini menjadikan Daerah Istimewa Yogyakarta kini memiliki lima kluster. Empat kluster sebelumnya adalah klaster jemaah tablig di Gunung Kidul, klaster jamaat tablig di Sleman, klaster jemaat Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) di Kota Yogyakarta, serta klaster Indogrosir di Sleman.
Baca Juga:
Pemda DIY mencatat total orang dalam pemantauan (ODP) di DIY hingga Minggu (7/6) mencapai 6.920 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah diperiksa terkait dengan COVID-19 (dengan tes swab) tercatat 1.608 orang.
Dari jumlah PDP tersebut, 1.214 orang di antaranya dinyatakan negatif corona, 244 orang positif di mana 183 orang di antaranya sembuh, dan delapan meninggal, sedangkan yang masih menunggu hasil 150 orang dengan 18 di antaranya telah meninggal. (Teresa Ika)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari