Motori Minarelli Ciptakan Mesin Dua Tak Ramah Lingkungan


Sesuai dengan standar emisi Euro 5. (Foto: Minarelli)
MESIN dua tak atau dua langkah, akhir-akhir ini lebih banyak digunakan untuk penggunaan off-road, karena dianggap sudah tidak relevan untuk penggunaan legal di jalan raya. Pasalnya, mesin dua tak bersifat bau, berasap, berisik, dan tentunya berbahaya bagi lingkungan.
Model kendaraan dengan mesin dua tak sudah lama ditinggalkan, dan sudah sejak lama dilarang penggunaannya di beberapa negara yang begitu ketat akan peraturan keberlanjutan. Namun demikian, hal itu tidak menghentikan pabrikan satu ini untuk tetap melahirkan teknologi mesin dua langkah.
Adalah Motori Minarelli yang menciptakan mesin dua tak terbarunya, dan mengklaim sesuai dengan standar emisi terbaru. Mesin itu berdasarkan mesin Yamaha 250 yang dimiliki dan diproduksi oleh Minarelli sejak 2002 hingga 2020, dan kini mesin tersebut diprediksi bakal disematkan pada model enduro Fantic XE300 yang akan datang.
Baca juga:
Mesin Rotari Inovatif Multi Fungsi

Sepeda motor tersebut dipersiapkan untuk masuk ke pasar Eropa pada musim panas 2023 mendatang. Namun, sementara fokus utama mereka adalah untuk penggunaan berkendara di jalur off-road. Ada kemungkinan motor tersebut bisa digunakan untuk berkendara legal di jalan raya.
Minarelli menerapkan sistem injeksi yang dikontrol secara elektronik pada motor dua tak tersebut, dan itu sejatinya bukan barang baru. KTM telah melakukannya bertahun-tahun, namun baru Minarelli yang bisa mencapai standar emisi Euro 5 sehingga bisa digunakan di jalan raya.
Dilansir laman Motor1, mesin tersebut memiliki pengontrol outlet knalpot khusus yang berfungsi sebagai sistem dekompres untuk starter elektrik. Penyetelan mesin juga diubah besar-besaran untuk menghasilkan karakter kendaraan jalan raya yang lebih menyenangkan.
Baca juga:
Sayangi Bumi dengan Teknologi Otomotif Ramah Lingkungan

Laman Motorrad Online mengungkapkan, bahwa dengan serangkaian teknologi canggih keberlanjutan yang diterapkan Minarelli, kemungkinan mesin itu tidak akan mampu mengeluarkan tenaga 50 dk seperti yang bisa dihasilkan mesin dua tak berkapasitas sama pada umumnya.
Namun, sebagai gantinya, mesin tersebut dapat menghasilkan kurva torsi yang lebih halus dan lebih linear saat menaikkan rentang putaran mesin. Minarelli mengungkapkan bahwa mesin itu mampu memberikan kinerja nan eksplosif meski menggendong beban penuh.
Selain pengontrol injeksi dan pembuangan elektronik yang canggih, motor itu juga mengadopsi sistem pembuangan yang dikerjakan ulang secara ekstensif untuk mengurangi suara dengungan bernada tinggi yang telah diasosiasikan dengan mesin dua tak. (waf)
Baca juga:
Bahan Bakar Fosil adalah Sumber Masalah, Bukan Mesin Bensin
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Peredaran Oli Tak Sesuai Spesifikasi Berhasil Diungkap di Jambi, Federal Oil Tekankan Pentingnya Edukasi dan Perlindungan Konsumen

Konsisten Jaga Kepercayaan Konsumen selama Lebih dari 1 Dekade, Federal Oil Kembali Sabet Superbrands Awards di 2025

Jadi Sarana Edukasi, Partisipasi Pengguna Motor Matic Naik di Program Berhadiah Pulsa

Rajin Ganti Oli Mobil, Pengendara Dapat Paket Liburan Rp 70 Juta hingga Logam Mulia

Mengenal Konsep Jinba Ittai Mazda, Filosofi Asal Jepang Buat Pengendara Menyatu dengan Mobil

Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai

BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!

IMOS 2025 Ditutup, Sukses Catat Lebih daripada 103 Ribu Pengunjung

JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih

Panduan Lengkap Mengunjungi IMOS 2025: Tiket, Parkir, dan Fasilitas
