Bahan Bakar Fosil adalah Sumber Masalah, Bukan Mesin Bensin
Bahan bakar sintetis bisa jadi solusi. (Foto: Pexels/Skitterphoto)
KOMISI Eropa berencana untuk mewajibkan seluruh pabrikan kendaraan agar hanya memproduksi mobil dan motor bertenaga listrik dan baterai saja pada pasar otomotif Eropa mulai 2035 mendatang. Rencana tersebut kemudian diprotes oleh kelompok ahli insinyur mesin di benua tersebut.
Melansir Auto Express, Asosiasi Industri Teknik Mesin (VDMA), asosiasi insinyur teknik mesin yang berbasis di Frankfurt, Jerman, berpendapat bahwa bahan bakar fosil merupakan sumber masalah yang harus diatasi dan bukan teknologi mesin pembakaran internal seperti yang terdapat pada mobil kebanyakan saat ini.
Asosiasi tersebut juga mengemukakan pendapat bahwa rencana Komisi Eropa tersebut akan menempatkan hingga 160 ribu yang berbasis pada pekerjaan mekanis otomotif di Eropa dalam risiko dan membahayakan kekuatan industri secara keseluruhan di benua tersebut bila rencana elektrifikasi otomotif dijalankan mulai 2035.
Baca juga:
Universitas Cambridge Janji Divestasi Bahan Bakar Fosil Pada 2030
Presiden VDMA Karl Haeusgen mengatakan bahwa ketimbang secara efektif langsung melarang penggunaan seluruh mesin pembakaran dengan membatasi emisi knalpot mobil menjadi nol. Lebih baik memanfaatkan semaksimal mungkin seluruh opsi penggerak ramah lingkungan.
"Mesin pembakaran internal yang ditenagai bahan bakar hijau eFuels CO2-netral tetap menjadi pelengkap yang sepadan untuk program elektrifikasi transportasi jalan. Lagi pula bukan mesinnya yang bermasalah tetapi bahan bakar fosil yang masih digunakan hingga saat ini," ungkap Karl.
Rencana Komisi Eropa tersebut saat ini memang tengah dalam pembahasan di komite Parlemen Uni Eropa. Kabar pembahasan tersebut muncul setelah peluncuran program penilaian siklus hijau oleh NCAP yang menunjukkan bahwa format EV atau kendaraan listrik yang lebih masif tidak seramah lingkungan seperti yang diprediksi.
Baca juga:
Bagaimana Nasib Listrik Bila Bahan Bakar Fosil Habis?
Penghentian penggunaan bahan bakar fosil memang bisa menjadi solusi bagi industri otomotif untuk tetap memproduksi kendaraan dengan mesin pembakaran internal. Sebab ajang balap motor paling bergengsi di dunia MotoGP berencana untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil mulai 2027 mendatang.
Melansir laman Crash, MotoGP akan berhenti menggunakan bahan bakar fosil di seluruh kelas mulai 2027 mendatang. Tahap pertama dimulai pada 2024 mendatang dengan menggunakan 40% bahan bakar non-fosil atau biofuel dan akan ditingkatkan hingga 100% pada 2027.
Sejumlah pabrikan seperti Porsche juga telah menginvestasikan uangnya untuk penelitian terhadap bahan bakar sintetis dan biofuel. Meskipun belum menunjukkan hasil baik dan masih diragukan keramahan lingkungannya. (waf)
Baca juga:
Minyak Sawit Sintestis Solusi Alternatif Penyelamat Hutan
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!
Tak Hanya Pameran Mobil, GJAW 2025 Tawarkan Pengalaman Rekreatif Keluarga
Chery X Debut Global di GJAW 2025, Andalkan Fleksibilitas Konfigurasi Fitur
Perkuat Segmen SUV 7-Seater, Chery Rilis TIGGO 8 CSH Comfort dan AWD di GJAW 2025