Mogok Kerja Tolak Perubahan Usia Pensiun di Prancis Berlanjut


Seorang pengunjuk rasa, menunggu dimulainya demonstrasi atas rencana reformasi pensiun pemerintah Prancis di Nice, Jumat (24/1/2020). (REUTERS/ERIC GAILLARD)
MerahPutih.com - Prancis kembali bergolak pada Selasa (7/8) ketika ribuan pekerja yang keberatan dengan rencana reformasi pensiun pemerintah. Warga yang menolak perubahan program itu, memperpanjang aksi turun ke jalan.
Demonstrasi secara nasional diadakan di ibu kota Prancis dan kota-kota lain untuk keenam kalinya sejak Januari, setelah rencana tersebut memicu kemarahan publik ketika diumumkan tahun lalu.
Baca Juga:
3 Pemenang Challenge Elle & Vire Kolaborasikan Kue Indonesia Berbahan Baku Asal Prancis
Konfederasi Buruh Umum menghitung 3,5 juta demonstran di jalan-jalan di seluruh Prancis, termasuk 700 ribu di Paris, sementara Kementerian Dalam Negeri mencatat 1,28 juta orang menghadiri protes.
Menurut harian Le Figaro, Senat masih memperdebatkan rancangan undang-undang tersebut, dan batas waktunya adalah 12 Maret.
Dalam pernyataan yang dirilis di media sosial Twitter setelah protes putaran keenam, serikat pekerja telah menetapkan hari mobilisasi baru pada 11 dan 15 Maret.
Mereka juga menyerukan mobilisasi perempuan pada Rabu dan pemuda pada Kamis (9/3), dan mereka meminta untuk "diterima segera" oleh Presiden Emmanuel Macron.
Menteri Transportasi Clement Beaune, Rabu, mengatakan kepada penyiar LCI bahwa gangguan lalu lintas akan berlanjut hingga Jumat (10/3) karena buruh mogok kerja di beberapa sektor, khususnya di angkutan umum.
Dia menjelaskan, lalu lintas udara akan tetap terganggu seperti hari pertama mogok pada 7 Maret.
Pekerja perusahaan kereta api nasional SNCF, serta rekan mereka di operator transportasi regional Paris RATP, memutuskan untuk memperpanjang mogok kerja hingga Rabu.
Pekerja kilang minyak juga memperpanjang mogok kerja, memblokir transfer bahan bakar ke stasiun.
Juru bicara pemerintah Olivier Veran mengatakan, sebagai tanggapan atas seruan serikat pekerja, bahwa pintu pemerintah lebih dari terbuka untuk serikat pekerja.
Rencana reformasi, yang memicu kemarahan publik, termasuk menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun pada 2030, dan membutuhkan setidaknya 43 tahun kerja untuk memenuhi syarat pensiun penuh.
Baca Juga:
Johnny Depp Perankan Raja Prancis Louis XV pada 'La Favorite'
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar

Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis

Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Paris, Ditulisi Kata ‘Macron’

Penuh Kengerian, Siaran Live Terakhir Streamer Prancis Jean Pormanove sebelum Meninggal

Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung

Prancis Kasi Peringatan, Bencana Menunggu jika Israel Duduki Gaza

Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris

Indonesia Desak Tidak Ada Negara Gunakan Hak Veto Tolak Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Prancis Berencana Akui Kedaulatan Palestina Saat Sidang PBB September 2025

Presiden Prabowo Kembali ke Indonesia Setelah 2 Pekan Kunjungan Kerja
