Mobilitas Tinggi, Konsumsi Masyarakat Masih Terseok

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 April 2021
Mobilitas Tinggi, Konsumsi Masyarakat Masih Terseok

Perkantoran Jakarta. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ekonomi Indonesia pada triwulan I 2021 masih terkontraksi antara 0,5-1 persen dan baru akan mulai terlihat meningkat pada triwulan II 2021 dengan pertumbuhan positif 4-5 persen.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memaparkan, proyeksi pertumbuhan 3-4 persen, yang berada di bawah prediksi pemerintah 4,3-5,3 persen, karena pemulihan konsumsi rumah tangga belum terakselerasi dengan baik.

Baca Juga:

Pemulihan Ekonomi Dunia Masih Timpang

"Full year diprediksikan dengan kacamata sekarang itu 3-4 persen. Ini masih di bawah target pemerintah," katanya dalam acara "Mendobrak Inersia Pemulihan Ekonomi" di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, pergerakan masyarakat telah meningkat bahkan hampir mendekati kondisi normal yaitu sebelum pandemi baik tempat perdagangan, ritel, restoran, kafe, dan lainnya. Namun, mobilitas yang sudah cukup signifikan ini belum banyak mendorong konsumsi rumah tangga.

"Mobilitas masyarakat yang terlihat sudah mulai pulih selama empat bulan terakhir ini tidak mampu mendorong konsumsi secara maksimal dan dapat dilihat melalui beberapa indikator," katanya.

Ia menyebutkan, indeks penjualan riil sampai triwulan I 2021 masih terjadi kontraksi cukup dalam yaitu 17 persen (yoy) dan pergerakan inflasi khususnya inflasi inti sampai awal tahun belum merangkak naik. Bahkan, di Maret untuk pertama kalinya sejak awal 2020 itu masuk ke zona negatif atau deflasi minus 0,03 persen.

Toko Ritel. (Foto: Antara)
Toko Ritel. (Foto: Antara)

"Jadi, belum terlihat indikasi peningkatan dari sisi konsumsi yang cukup kuat," katanya.

Hal sama juga dapat dilihat dari konsumsi perumahan dan properti yang ternyata kalau dibandingkan sebelum pandemi juga masih relatif rendah pertumbuhannya terutama KPR, KPA, dan real estat.

Kemudian, peningkatan penjualan kendaraan bermotor karena relaksasi PPnBM yang diperkirakan pada April dan Mei tumbuh 11 persen juga tidak bersifat berkelanjutan karena akan turun sejalan dengan penurunan diskonnya. (*)

Baca Juga:

Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Bunga Dana Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional

#Pemulihan Ekonomi #Produksi Dan Konsumsi Pangan #Ekonomi Indonesia #Pertumbuhan Ekonomi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pengusaha Revisi Target Penjualan Mobil, Bakal Dibicarakan Seluruh Anggota Gaikindo
Penjualan mobil wholesales baru mencapai 635.844 unit dari target 2025 sebanyak 900.000 unit.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
Pengusaha Revisi Target Penjualan Mobil, Bakal Dibicarakan Seluruh Anggota Gaikindo
Indonesia
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Penguatan aktivitas industri domestik, peningkatan permintaan negara mitra dagang utama, dan kuatnya daya saing produk ekspor Indonesia menjadi faktor pendorong.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Indonesia
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Konsumsi rumah tangga pada kuartal III tetap solid meski mengalami perlambatan tipis dibandingkan kuartal sebelumnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
 Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Indonesia
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Dari sisi produksi atau lapangan usaha, industri pengolahan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi triwulan III dengan andil 1,13 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Indonesia
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
program berupa penguatan hilirisasi dan investasi juga menjadi faktor penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Indonesia
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Kebijakan makro prudensial dan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Indonesia
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Kerinci sebesar 6,70 persen dengan IHK sebesar 113,49
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Berita Foto
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Suasana pembangunan gedung perkantoran di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 23 Oktober 2025
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Indonesia
Komisi XI DPR Puji Kinerja Ekonomi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Stimulus Jadi Perangsang
Kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam setahun terakhir telah berada di jalur yang benar.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Komisi XI DPR Puji Kinerja Ekonomi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Stimulus Jadi Perangsang
Indonesia
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Perhitungan target harus mempertimbangkan dinamika ekonomi kuartal akhir yang cenderung meningkat.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Bagikan