Mobilitas Tinggi, Konsumsi Masyarakat Masih Terseok


Perkantoran Jakarta. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Ekonomi Indonesia pada triwulan I 2021 masih terkontraksi antara 0,5-1 persen dan baru akan mulai terlihat meningkat pada triwulan II 2021 dengan pertumbuhan positif 4-5 persen.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memaparkan, proyeksi pertumbuhan 3-4 persen, yang berada di bawah prediksi pemerintah 4,3-5,3 persen, karena pemulihan konsumsi rumah tangga belum terakselerasi dengan baik.
Baca Juga:
"Full year diprediksikan dengan kacamata sekarang itu 3-4 persen. Ini masih di bawah target pemerintah," katanya dalam acara "Mendobrak Inersia Pemulihan Ekonomi" di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, pergerakan masyarakat telah meningkat bahkan hampir mendekati kondisi normal yaitu sebelum pandemi baik tempat perdagangan, ritel, restoran, kafe, dan lainnya. Namun, mobilitas yang sudah cukup signifikan ini belum banyak mendorong konsumsi rumah tangga.
"Mobilitas masyarakat yang terlihat sudah mulai pulih selama empat bulan terakhir ini tidak mampu mendorong konsumsi secara maksimal dan dapat dilihat melalui beberapa indikator," katanya.
Ia menyebutkan, indeks penjualan riil sampai triwulan I 2021 masih terjadi kontraksi cukup dalam yaitu 17 persen (yoy) dan pergerakan inflasi khususnya inflasi inti sampai awal tahun belum merangkak naik. Bahkan, di Maret untuk pertama kalinya sejak awal 2020 itu masuk ke zona negatif atau deflasi minus 0,03 persen.

"Jadi, belum terlihat indikasi peningkatan dari sisi konsumsi yang cukup kuat," katanya.
Hal sama juga dapat dilihat dari konsumsi perumahan dan properti yang ternyata kalau dibandingkan sebelum pandemi juga masih relatif rendah pertumbuhannya terutama KPR, KPA, dan real estat.
Kemudian, peningkatan penjualan kendaraan bermotor karena relaksasi PPnBM yang diperkirakan pada April dan Mei tumbuh 11 persen juga tidak bersifat berkelanjutan karena akan turun sejalan dengan penurunan diskonnya. (*)
Baca Juga:
Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Bunga Dana Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun

Kesenjangan di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Prabowo: Masih Banyak Anak-anak Kelaparan dan Petani Tak Bisa Jual Hasil Panen

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Investasi Danantara Diyakini Jadi Motor Penggerak Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Capai 7 Persen

Pujian Presiden Prabowo ke Tim Ekonomi dan Menlu Sugiono di Sidang Kabinet, Senang Dengan Capaian Ekonomi

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
