Misi Eko Yuli Irawan Rebut Medali Emas Olimpiade 2020


Lifter Eko Yuli Irawan yang akan berlaga dikelas 61 Kg Olimpiade Tokyo 2020 beristirahat seusai berlatih di Hall Tokyo International Forum, Tokyo, Rabu (21/7). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
MerahPutih.com - Lifter Eko Yuli Irawan memiliki misi di Olimpiade 2020 yakni merebut medali emas pada cabang angkat besi kelas 61 kg di Hall Tokyo International Forum, Tokyo, pada 25 Juli mendatang.
Medali emas menjadi prioritas utama pria asal Lampung itu untuk menambah koleksi medali setelah pada tiga edisi sebelumnya meraih medali perunggu kelas 56kg (Beijing 2008) dan kelas 62kg (London 2012), serta medali perak 62kg di Rio de Janeiro 2016.
Baca Juga
Positif COVID-19, Empat Atlet Gagal Tampil di Olimpiade Tokyo
Eko lolos ke Olimpiade 2020 oleh Federasi Angkat Besi Dunia (IWF) setelah menempati posisi kedua klasemen akhir kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo dengan mengumpulkan 4.162,7502 poin.
Dalam perjalanannya menuju Tokyo 2020, Eko telah melewati enam kejuaraan yang masuk kualifikasi Olimpiade.
Kejuaraan pertama yang diikuti adalah IWF World Championships 2018 di Ashgabat, Turkmenistan. Di sana, Eko Yuli meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor dunia kelas 61 kg dengan total angkatan 317 kg (snatch 143 kg dan clean and jerk 174 kg).
Tetapi, total angkatan dia menurun cukup drastis menjadi 297 kg saat tampil dalam IWF World Cup 2019 di Fuzho, Tiongkok. Angkatan Eko juga belum membaik saat berlaga pada Asian Championships 2019 di Ningbo, Tiongkok, ketika dia membukukan total angkatan 299 kg.
Akan tetapi, total angkatan Eko kembali ke rentang 300 kg saat mencatatkan total angkatan 306 kg dalam IWF World Championships 2019 dan 309 kg pada SEA Games 2019.
Penampilan Eko mengalami peningkatan saat mencatat total angkatan 310 kg saat meraih medali perak pada 5th International Fajr Cup 2020 di Rasht, Iran, yang merupakan kejuaraan terakhir yang diikuti sebelum pandemi COVID-19.
Kendati belum kembali ke angkatan terbaiknya dalam 317 kg, kemajuan yang ditunjukkan Eko selama periode kualifikasi Olimpiade itu sebetulnya mengalami peningkatan.

Seusai mencatatkan angkatan 297 kg, angkatan dia naik menjadi 299 kg, 306 kg, hingga 310 kg pada 2020.
Total angkatan yang dicatatkan Eko selama periode ketiga kualifikasi itu tak jauh berbeda dengan pesaing terdekatnya dalam kelas 61 kg, yaitu lifter asal Tiongkok, Li Fabin, yang menempati peringkat pertama dalam klasemen Road to Tokyo IWF.
Li Fabin jugalah yang memecahkan rekor total angkatan milik Eko Yuli dari 317 kg menjadi 318 kg (snatch 145 kg dan clean and jerk 173 kg) saat meraih medali emas di IWF World Championships 2019.
Kendati demikan, posisi kedua lifter dalam persaingan meraih medali emas Olimpiade bisa dibilang imbang. Sejak pandemi COVID-19 menghentikan seluruh kejuaraan kualifikasi, angkatan total terbaik Li Fabin adalah 312 kg (snatch 142 kg dan clean and jerk 170 kg) saat tampil dalam periode ketiga kualifikasi Olimpiade pada Asian Championships 2020 di Tashkent, Uzbekistan.
Selain Li Fabin, pesaing terdekat Eko adalah lifter Uzkebistan Ergashev Adkhamjon. Dalam periode ketiga kualifikasi Olimpiade Tokyo, dia membukukan total angkatan 316 kg saat tampil pada Asian Championships 2020 di Tashkent, Uzkekistan.
Selain dua lifter tersebut, rival yang bakal dihadapi Eko di Tokyo di antaranya adalah lifter asal Vietnam, Jepang, Italia, Peru, Kazakhstan, Jerman, dan Arab Saudi.
Olimpiade 2020 Tokyo akan menjadi ajang habis-habisan Eko Yuli demi memenuhi ambisi dan target pribadi membawa pulang medali emas bagi Merah Putih.
Pasalnya, Olimpiade Tokyo dipastikan bakal menjadi Olimpiade terakhir Eko Yuli mengingat usianya kini sudah menginjak 32 tahun.
“Kalau melihat usia mungkin ini bisa yang terakhir. Untuk masalah ke depan kita lihat bagaimana karena untuk mempertahankan mungkin bisa, tetapi untuk meningkatkan sepertinya agak sulit dalam usia 35 tahun. Maka momentumnya di tahun ini yang bisa diperjuangkan,” ucap Eko. (*)
Baca Juga
15 Pemimpin Dunia Dijadwalkan Hadiri Pembukaan Olimpiade 2020
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pertemuan Ketum NOC dengan Presiden Terpilih IOC Jadi ‘Angin Segar’ untuk Perkembangan Olahraga Indonesia

American Football Jadi Anggota NOC, Indonesia Berpotensi Kirim Tim ke Olimpiade Los Angeles 2028

Persiapan Menuju Olimpiade Los Angeles 2028, Seluruh Federasi Olahraga Dikumpulkan Satukan Visi Misi

Indonesia Berambisi Jadi Tuan Rumah Olimpiade dan Youth Olympic Games 2030

Pencak Silat Diprediksi Bakal Dipertandingan di Olimpiade Los Angeles 2028

Olympian Indonesia Eks Olimpiade Paris 2024 Terima Dana USD 2.500 dari IOC

Menpora Tegaskan Komitmen Pemerintah Bangun Pusat Pelatihan untuk Atlet Olimpiade 2028

IShowSpeed Bikin Kejutan, Berambisi Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Richard Sam Bera Jadi Direktur Tim Indonesia Emas untuk Pastikan Pencapaian Prestasi Tertinggi

Indonesia Dapat Tawaran Menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2036
