Minyak Goreng Jadi Pemicu Inflasi di April 2022
Minyak goreng kemasan. (Foto: Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik mencatat, April 2022 terjadi inflasi sebesar 0,95 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,98. Seluruh kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen dengan IHK sebesar 113,46 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 110,58.
Baca Juga:
Kemenperin Klaim Pasokan Minyak Goreng Curah Capai 7 Ribu Ton Per Hari
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyatakan, komoditas minyak goreng merupakan pemicu terjadinya inflasi pada April 2022 yang mencapai 0,95 persen (mtm) karena memiliki andil hingga 0,19 persen.
"Kalau dilihat dari komoditasnya yang memiliki andil terbesar di antaranya adalah minyak goreng dengan andil 0,19 persen, daging ayam ras 0,09 persen dan ikan segar 0,04 persen," kata Margo Yuwono di Jakarta, Senin (9/5).
Selain minyak goreng, komoditas daging ayam dan ikan segar juga mendorong terjadinya inflasi pada April dengan andil masing-masing 0,09 persen dan 0,04 persen.
Komoditas minyak goreng, daging ayam ras, dan ikan segar, tersebut masuk dalam kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau.
Kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau merupakan salah satu dari dua kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi April yakni mencapai 0,46 persen.
"Komponen pengeluaran makanan, minuman dan tembakau memberikan andil terhadap inflasi April sebesar 0,46 persen atau terjadi inflasi 1,76 persen," jelas Margo.
Selain kelompok pengeluaran tersebut, inflasi April sebesar 0,95 persen (mtm) yang tertinggi sejak Januari 2017 ini turut dipicu oleh kelompok pengeluaran transportasi dengan andil mencapai 0,29 persen.
Kelompok pengeluaran transportasi sendiri mengalami inflasi sebesar 2,42 persen pada April 2022 karena adanya kenaikan harga bensin khususnya Pertamax.
Pemerintah menetapkan kenaikan harga Pertamax menjadi Rp12.500 pada 1 April 2033 lalu sehingga kebijakan ini mempunyai andil terhadap inflasi sebesar 0,16 persen.
Terakhir, tarif angkutan udara pun turut memberikan andil sebesar 0,08 persen terhadap inflasi terutama karena adanya kenaikan yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan terkait harga bahan bakar avtur.
Tercatat, ingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2022 sebesar 2,15 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 3,47 persen. (Asp)
Baca Juga:
Ironi Indonesia Negara Produsen Sawit Terbesar Kesulitan Minyak Goreng
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu
Antrean KJP Pasar Jaya 2025 Kembali Dibuka, ini Cara Akses Link dan Daftarnya
Dekatkan Diri dengan Warga Jakarta, PAM Jaya Gelar Bazar Sembako Gratis
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Bantuan Pangan Ditambah; Bukan Hanya Beras Tapi Ada 2 Liter Minyak Goreng
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Gerakan Pangan Murah di Seluruh Indonesia, Polri-Bulog Jual Beras hingga Minyak di Bawah Harga Normal