Minta Pilpres Diulang tapi Pileg Tidak, Prabowo-Sandi Dianggap Aneh

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 18 Mei 2019
Minta Pilpres Diulang tapi Pileg Tidak, Prabowo-Sandi Dianggap Aneh

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Arsul Sani (ANTARA/Galih Pradipta/FT02)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Wakil Ketua TKN Arsul Sani menilai ada yang lucu dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Pasalnya, mereka di satu sisi menolak hasil Pilpres, tapi malah menerima hasil Pileg.

Menurut Sekjen PPP ini persoalan di Pileg sama kompleksnya dengan Pilpres.

Sekjen PPP Arsul Sani (MP/Fadhli)

"Ada yang money politik, ada yang pencurian suara, itu lebih banyak terjadi di pileg. Antar partai, antar sesama caleg dalam satu partai itu terjadi. Kalau kita lihat ya, di bawah sebetulnya orang itu gak ada yang ribut saksi, sampai berantem, sampai katakanlah dorong-dorongan, sampai teriak-teriakan, itu soal pilpres, gak ada," kata Arsul di Jakarta, Sabtu (18/5).

Arsul melihat selama ini hanya Gerindra saja yang heboh.

"Kan secara internal disuarakan itukan di internal gerindra, itukan PKS sama PAN sama Demokrat kan gak akan nolak itu. Kalau katakanlah koalisi 02 yang lain di luar gerindra akan nolak pilpres ya kita minta juga konsisten sekalian, tolak aja pilegnya," imbuh Karding.

Karding melanjutkan permasalahan di Pileg juga terjadi saat perhitungan suara.

"Kan ini kan perhitungan berjenjang, mulai dari TPS, kemudian di tingkat kecamatan, di tingkat kabupaten, itu gak ada yang seperti itu, yang ada justru yang saya saksikan sendiri di beberapa tempat itu justru pada pileg ya, pileg sekali lagi baik di tingkat TPS maupun di tingkat kecamatan, rekap. Itu masih banyak perdebatan yang gak selesai-selesai. Bahkan untuk urusan caleg yang masih satu partai, artinya antar caleg di internal sendiri," terangnya

Capres Prabowo Subianto. Foto: ANTARA

Sementara, saat ini bukti kecurangan tak pernah diketahui publik.

"Makanya menjadi heran kalau kemudian di tingkat nasional yang digembar-gemborkan itu soal kecurangan, soal money politik, itu malah si pilpres, sesuatu yang kalau itu ada pasti mulainya mulai dari media lokal dulu. Kan tidak ada media lokal yang bicara soal irregulary disk kecurangan di pilpres," pungkasnya. (Knu)

#Prabowo Subianto
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Prabowo mau borong 30 rangkaian KRL, jumlah penumpang diprediksi bisa menembus 400 juta orang.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Indonesia
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Presiden RI, Prabowo Subianto, mau membayar utang Whoosh pakai uang sitaan korupsi. Ekonom menyebutkan, bahwa hal itu tidak akan cukup.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Indonesia
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Keselamatan operasional kereta api harus menjadi prioritas utama demi mencegah terulangnya kecelakaan di jalur rel.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Indonesia
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Presiden RI, Prabowo Subianto, ingin menambah 30 rangkaian KRL. Komisi V DPR menyebutkan, bahwa waktu tunggu KRL bakal jadi lebih pendek di jam krusial.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Indonesia
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Saat ini, Indonesia memiliki kewajiban pembayaran utang untuk proyek kerata Whoosh sekitar Rp 1,2 triliun per tahun kepada China.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Indonesia
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Presiden RI, Prabowo Subianto, mengalokasikan Rp 5 triliun untuk menambah rangkaian KRL. Komisi V DPR pun mendukung hal tersebut.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Indonesia
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Prabowo menekankan proyek transportasi publik seperti Whoosh tidak seharusnya dilihat dari sisi keuntungan finansial semata, melainkan dari manfaatnya bagi masyarakat.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Indonesia
Prabowo soal Utang Whoosh: Enggak Usah Khawatir, Saya Tanggung Jawab Semuanya
Presiden RI, Prabowo Subianto, angkat bicara soal polemik utang Whoosh. Ia mengatakan, bahwa masyarakat tak perlu khawatir.
Soffi Amira - Selasa, 04 November 2025
Prabowo soal Utang Whoosh: Enggak Usah Khawatir, Saya Tanggung Jawab Semuanya
Indonesia
Prabowo Minta KRL Ditambah, Siap Kucurkan Anggaran hingga Rp 5 Triliun
Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta rangkaian KRL ditambah. Ia mengatakan, bahwa siap mengucurkan anggaran hingga Rp 5 triliun.
Soffi Amira - Selasa, 04 November 2025
Prabowo Minta KRL Ditambah, Siap Kucurkan Anggaran hingga Rp 5 Triliun
Indonesia
Prabowo Minta KAI Tidak Usah Khawatir Utang Whoosh: Saya Tanggung Jawab!
Presiden juga meminta agar isu utang Whoosh tidak dipolitisasi
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Prabowo Minta KAI Tidak Usah Khawatir Utang Whoosh: Saya Tanggung Jawab!
Bagikan