Microsoft dan Sony Sepakat Call of Duty hanya untuk PlayStation


Call of Duty akan tetap eksklusif hanya untuk PlayStation. (Foto: Unsplash/Kerde Severin)
SETELAH perseteruan yang sengit selama berbulan-bulan mengenai rencana akuisisi Activision Blizzard, Microsoft dan Sony telah mencapai kesepakatan untuk mempertahankan waralaba Call of Duty yang bernilai miliaran dolar di konsol PlayStation.
CEO Microsoft Gaming Phil Spencer mengumumkan melalui cicitannya, "Kami senang mengumumkan bahwa Microsoft dan PlayStation telah menandatangani perjanjian yang mengikat untuk mempertahankan Call of Duty di PlayStation setelah akuisisi Activision Blizzard."
Pengumuman ini muncul setelah Microsoft berhasil mengalahkan upaya terakhir dari Federal Trade Commission (FTC) AS untuk membatalkan rencana pembelian mereka terhadap Activision Blizzard senilai USD 68,7 miliar (Rp 1.030 triliun).
Baca juga:
Dorong Akusisi Activision Blizzard, Microsoft Lirik Pasar Mobile Gaming

Pengadilan Banding Sirkuit Kesembilan menolak memberikan penangguhan darurat kepada regulator, yang memungkinkan proses akuisisi berlanjut di AS. Satu-satunya regulator terakhir yang menentang pembelian ini adalah Markets and Competition Authority (CMA) di Inggris Raya.
Dalam tanggapannya terhadap cuitan Spencer, Presiden dan Wakil Ketua Microsoft Brad Smith mengatakan, "Sejak hari pertama akuisisi ini, kami telah berkomitmen untuk mengatasi masalah regulator, pengembang platform dan game, serta konsumen. Bahkan setelah kami melewati tahap persetujuan kesepakatan ini, kami akan tetap fokus untuk memastikan bahwa Call of Duty tetap tersedia di lebih banyak platform dan untuk lebih banyak konsumen daripada sebelumnya."
Spencer tidak mengungkapkan rincian kesepakatan antara Microsoft dan Sony, termasuk lamanya kesepakatan tersebut. Pada akhir tahun sebelumnya, Microsoft menawarkan kontrak 10 tahun kepada Sony untuk mempertahankan Call of Duty di konsol PlayStation saat ini dan di masa depan, yang merupakan poin utama dari kekhawatiran raksasa elektronik Jepang tersebut.
Baca juga:
Microsoft Bawa Beberapa Gim Activision Blizzard ke Nintendo Switch

Dalam upaya untuk mendapatkan persetujuan dari regulator, termasuk FTC dan CMA, Microsoft kemudian menandatangani perjanjian dengan Nintendo untuk membawa seri tersebut ke konsol masa depan perusahaan. Selain itu, Microsoft juga berdamai dengan penyedia cloud gaming seperti NVIDIA.
Sebelumnya, Jim Ryan, Presiden dan CEO Sony Interactive Entertainment, menyatakan penentangannya terhadap tawaran Microsoft atas Activision.
"Saya tidak ingin ada kesepakatan baru untuk Call of Duty. Saya hanya ingin memblokir merger Anda," kata Ryan kepada CEO Activision Bobby Kotick.
"Saya mengatakan kepadanya [Kotick] bahwa menurut saya transaksi ini melanggar persaingan, dan saya berharap regulator akan melakukan tugasnya dan memblokirnya." (waf)
Baca juga:
Senator Amerika Serikat Khawatirkan Pembelian Activision Blizzard oleh Microsoft
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Genshin Impact Rayakan Anniversary Ke-5, Nod-Krai Resmi Dibuka

Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo

Genshin Impact Versi Candra I Hadir 10 September, Bawa Terang Rembulan di Nod-Krai

HoYoverse Umumkan Honkai: Nexus Anima, Buka Pendaftaran Uji Coba Tertutup

Zenless Zone Zero Versi 2.2 Rilis 4 September, Kenalkan Obol Squad yang akan Membalikkan Keadaan

Mengenal Berbagai Cara Top Up Game dengan Aman dan Terjangkau

DPR Dukung Larangan Roblox: Bukan Sekadar Game, Konten di Dalamnya Dicurigai Merusak Moral dan Memicu Kekerasan Anak

Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE

Pemprov DKI Peringatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Game Roblox yang Marak Dimainkan Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada

Mendikdasmen Larang Anak Main Roblox, Ini Yang Bakal Dilakukan Pemprov DKI
