Microsoft akan Beli Activision


CEO Microsoft Satya Nadella berencana akuisisi Activision. (Di Markets)
MICROSOFT pernah mencoba membuat rekor pada 2008. CEO Microsoft saat itu, Steve Ballmer, mengejar rencana untuk membeli Yahoo dengan nilai sekitar Rp 718 triliun. Hal tersebut menjadi kesepakatan teknologi terbesar yang pernah ada di Amerika Serikat. Rencana itu melampaui pembelian SDL oleh JDS Uniphase senilai Rp 589 triliun pada 2000.
Untungnya bagi Microsoft, Yahoo berulang kali menolak tawaran tersebut. Yahoo kemudian dikalahkan Google dalam urusan mesin pencarian. Yahoo kemudian dijual senilai Rp 64,6 triliun ke Verizon pada 2017. Sekarang, Satya Nadella selaku CEO Microsoft ingin mencoba sekali lagi untuk memasukkan Microsoft ke buku rekor kesepakatan.
BACA JUGA:
Menurut laman CNBC, pada Selasa (18/1), Microsoft telah mengumumkan mereka telah mengakuisisi penerbit video game Activision Blizzard sekitar Rp 986 triliun. Hal tersebut hampir di atas kesepakatan teknologi terbesar dalam sejarah AS. Pada 2016, Dell juga pernah membeli EMC seharga Rp 962 triliun.

Microsoft masih harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham Activision dan yang lebih penting dari regulator. Baru-baru ini, ada dua kesepakatan besar di industri semikonduktor, yaitu upaya Nvidia untuk membeli Arm dan perjanjian AMD untuk membeli Xilinx. Keduanya telah ditahan dalam tinjauan peraturan selama lebih dari setahun.
Bagi Microsoft, harga pembelian itu lebih dari dua kali lipat dari yang pernah dibayar perusahaan berusia 47 tahun tersebut. Akuisisi teratas terakhir ialah LinkedIn pada 2016, yang menelan biaya lebih dari Rp 373 triliun. Pada saat yang sama, Microsoft bernilai sekitar Rp 5,7 kuadriliun. Dengan begitu, pembelian itu bernilai sekitar 6,5 persen dari kapitalisasi pasar perusahaan.

Harga pembelian Microsoft pada Jumat (14/1) 45 persen lebih tinggi daripada harga penutupan Activision. Namun, investor Microsoft tampaknya tidak masalah tentang hal tersebut. Pada Selasa (18/1), Microsoft mengalami penurunan saham 2,4 persen bersama dengan banyak saham teknologi lainnya. Hal tersebut disebabkan rekam jejak Nadella yang solid dalam mengintegrasikan akuisisi sebelumnya, seperti LinkedIn dan GitHub, yang dibeli Microsoft senilai Rp 107 triliun pada 2018.(frs)
Bagikan
Berita Terkait
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Microsoft PHK 9.000 Karyawan Termasuk Divisi Gaming X-Box, 200 Anggota Tim Candy Crush Kena Cut

Selamat Tinggal Blue Screen! Microsoft Bakal Ubah Tampilan Windows Error di PC dan Laptop

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

ROG Xbox Ally X Hadir, Ini Spesifikasi dan Fitur Unggulannya

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Sosok Bill Gates, Tokoh Dunia ‘Berharta’ Rp 1.859 Triliun yang Pernah Dikeluarkan dari Kampus Harvard

Selamat Tinggal, Skype! Aplikasi Video Call Legendaris Resmi Pamit setelah 21 Tahun

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Bug Copilot Diperbaiki, Microsoft Kembalikan Fitur ke Windows 11
