Mewarnai Rambut Bisa Picu Kanker Darah
Jangan terlalu sering mewarnai rambut (Foto: huffpost)
BEBERAPA orang, khususnya kaum hawa sangat suka mewarnai rambut. Alasannya macam-macam, mulai dari menutupi rambuut yang sudah memutih atau hanya sekadar memberikan nuansa baru pada rambut. Pewarnaan rambut memang trend mode yang tak pernah mati.
Dilansir dari Boldsky, lebih dari 35 persen perempun mewarnai rambutnya berbahan kimia. Sedangkan kaum pria hanya sebanyak 20 persen yang mengubah warna rambut. Tentunya dengan beragam jenis pewarna rambut yang tersedia, seperti pewarna sementara, semi-permanen, dan permanen.
Baca juga:
Mewarnai Rambut Bisa Menyebabkan Mual
Tapi tahukah kamu kalau terlalu sering mewarnai rambut dengan pewarna kimia bukan hanya merusak rambut melainkan juga kondisi kesehatan. Pewarna rambut adalah campuran dari berbagai jenis bahan kimia, di mana beberapa telah dianggap sebagai karsinogenik oleh peneliti.
Salah satu penyakit yang bisa dipicu oleh pewarnaan rambut adalah kanker. Menurut penelitian, penggunaan terus-menerus pewarna rambut semi permanen dan permanen (warna gelap) meningkatkan risiko kanker darah.
Pewarna semi-permanen adalah jenis pewarna yang menembus batang rambut dan bertahan selama 5 hingga 10 kali pencucian. Sedangkan pewarna rambut permanen atau oksidatif menyebabkan perubahan kimia yang berlangsung lama di batang rambut.
Baca juga:
Penelitian telah menunjukkan lebih dari 5.000 bahan kimia berbeda digunakan dalam produk pewarna rambut, beberapa di antaranya bersifat karsinogenik. Selain itu bebrapa peneliti juga mengaitkan penggunaan pewarna rambut secara pribadi dengan peningkatan risiko kanker darah dan sumsum tulang tertentu, seperti limfoma non-Hodgkin (NHL) dan leukemia.
Pewarnaan rambut paling umum memicu limfoma dan leukemia non-Hodgkin pada perempuan. Namun kanker lain juga bisa berkembang setelah terlalu sering menggunakan pewarna rambut. Beberapa kanker yang bisa tumbuh yakni kanker prostat, kanker kandung kemih dan kanker payudara.
Terlepas dari para penggunanya, paparan seseorang terhadap pewarna rambut adalah faktor utama yang dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker. Penata rambut, tukang cukur dan lain-lain berisiko tinggi terjangkit kanker karena mereka terus-menerus terkena pewarna rambut dan bahan kimia lainnya.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Abeey Kenalkan Prana di Panggung JF3, Koleksi Busana dengan Semangat Spiritual Mengalirkan Energi Kehidupan
'URUB' dan 'Les Fragments': Kolaborasi Lakon Indonesia dan Desainer Prancis di JF3 Fashion Show
POLICE Hadirkan Kolaborasi Perdana Bersama Tim Balap Mercedes-AMG Petronas
JF3 2025 Siap Digelar, Hadirkan Desainer Lokal dan Internasional dalam Satu Panggung Peraga
Sejauh Mata Memandang Rilis Koleksi Kolaborasi Unik bersama TULUS di Pameran Pasar Kita
Dunia Fesyen Berduka! Hengki Kawilarang, Perancang Bintang New York Fashion Week Tutup Usia
The Devil Wears Prada 2 Tayang Mei 2026, Ceritanya tentang Relevansi Majalah Fesyen di Tengah Kejatuhan Industri Cetak
Sentuhan Eko Nugroho di Koleksi Karpet Terbaru Bersama Sejauh Mata Memandang
JF3 Talk 2025 Meredefinisi Daya Saing Fesyen Indonesia di Panggung Global