Mewarnai Rambut Bisa Picu Kanker Darah

Muchammad YaniMuchammad Yani - Senin, 28 Oktober 2019
Mewarnai Rambut Bisa Picu Kanker Darah

Jangan terlalu sering mewarnai rambut (Foto: huffpost)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BEBERAPA orang, khususnya kaum hawa sangat suka mewarnai rambut. Alasannya macam-macam, mulai dari menutupi rambuut yang sudah memutih atau hanya sekadar memberikan nuansa baru pada rambut. Pewarnaan rambut memang trend mode yang tak pernah mati.

Dilansir dari Boldsky, lebih dari 35 persen perempun mewarnai rambutnya berbahan kimia. Sedangkan kaum pria hanya sebanyak 20 persen yang mengubah warna rambut. Tentunya dengan beragam jenis pewarna rambut yang tersedia, seperti pewarna sementara, semi-permanen, dan permanen.

Baca juga:

Mewarnai Rambut Bisa Menyebabkan Mual

Tapi tahukah kamu kalau terlalu sering mewarnai rambut dengan pewarna kimia bukan hanya merusak rambut melainkan juga kondisi kesehatan. Pewarna rambut adalah campuran dari berbagai jenis bahan kimia, di mana beberapa telah dianggap sebagai karsinogenik oleh peneliti.

Pewarna rambut dapat memicu kanker (Foto: Pixabay/PDPics)
Pewarna rambut dapat memicu kanker (Foto: Pixabay/PDPics)

Salah satu penyakit yang bisa dipicu oleh pewarnaan rambut adalah kanker. Menurut penelitian, penggunaan terus-menerus pewarna rambut semi permanen dan permanen (warna gelap) meningkatkan risiko kanker darah.

Pewarna semi-permanen adalah jenis pewarna yang menembus batang rambut dan bertahan selama 5 hingga 10 kali pencucian. Sedangkan pewarna rambut permanen atau oksidatif menyebabkan perubahan kimia yang berlangsung lama di batang rambut.

Baca juga:

4 Hal Penyebab Rambut Rontok yang Sering Diabaikan

Penelitian telah menunjukkan lebih dari 5.000 bahan kimia berbeda digunakan dalam produk pewarna rambut, beberapa di antaranya bersifat karsinogenik. Selain itu bebrapa peneliti juga mengaitkan penggunaan pewarna rambut secara pribadi dengan peningkatan risiko kanker darah dan sumsum tulang tertentu, seperti limfoma non-Hodgkin (NHL) dan leukemia.

Pewarna warna gelap lebih banyak mengandung karsinogenik (Foto: Pixabay/kaleido-dp)
Pewarna warna gelap lebih banyak mengandung karsinogenik (Foto: Pixabay/kaleido-dp)

Pewarnaan rambut paling umum memicu limfoma dan leukemia non-Hodgkin pada perempuan. Namun kanker lain juga bisa berkembang setelah terlalu sering menggunakan pewarna rambut. Beberapa kanker yang bisa tumbuh yakni kanker prostat, kanker kandung kemih dan kanker payudara.

Terlepas dari para penggunanya, paparan seseorang terhadap pewarna rambut adalah faktor utama yang dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker. Penata rambut, tukang cukur dan lain-lain berisiko tinggi terjangkit kanker karena mereka terus-menerus terkena pewarna rambut dan bahan kimia lainnya.

Baca juga:

Cara Alami Mewarnai Rambut dengan Kembang Sepatu

#Tren Fesyen #Info Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Fashion
Abeey Kenalkan Prana di Panggung JF3, Koleksi Busana dengan Semangat Spiritual Mengalirkan Energi Kehidupan
Nama Prana diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti energi kehidupan atau napas yang menopang semesta.
Dwi Astarini - Sabtu, 02 Agustus 2025
Abeey Kenalkan Prana di Panggung JF3, Koleksi Busana dengan Semangat Spiritual Mengalirkan Energi Kehidupan
Fashion
'URUB' dan 'Les Fragments': Kolaborasi Lakon Indonesia dan Desainer Prancis di JF3 Fashion Show
Ingin menyalakan cahaya bagi ekosistem budaya kain tradisional di Indonesia
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
'URUB' dan 'Les Fragments': Kolaborasi Lakon Indonesia dan Desainer Prancis di JF3 Fashion Show
Lifestyle
POLICE Hadirkan Kolaborasi Perdana Bersama Tim Balap Mercedes-AMG Petronas
Di tengah tren ini, POLICE menghadirkan sebuah inovasi menarik yang mempertemukan dunia gaya dengan performa tinggi lewat kampanye ‘Race to Abu Dhabi’.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 Juli 2025
POLICE Hadirkan Kolaborasi Perdana Bersama Tim Balap Mercedes-AMG Petronas
Fashion
JF3 2025 Siap Digelar, Hadirkan Desainer Lokal dan Internasional dalam Satu Panggung Peraga
Melalui tema Recrafted: A New Vision, JF3 memperbarui komitmen terhadap kreativitas, keahlian, dan keberlanjutan.
Dwi Astarini - Rabu, 23 Juli 2025
JF3 2025 Siap Digelar, Hadirkan Desainer Lokal dan Internasional dalam Satu Panggung Peraga
Fashion
Sejauh Mata Memandang Rilis Koleksi Kolaborasi Unik bersama TULUS di Pameran Pasar Kita
Koleksi kolaborasi Sejauh Mata Memandang dan TULUS merupakan pengembangan visual yang memadukan sketsa tangan karya pribadi TULUS dengan ragam motif khas Sejauh.
Dwi Astarini - Senin, 21 Juli 2025
Sejauh Mata Memandang Rilis Koleksi Kolaborasi Unik bersama TULUS di Pameran Pasar Kita
Lifestyle
Dunia Fesyen Berduka! Hengki Kawilarang, Perancang Bintang New York Fashion Week Tutup Usia
Hengki Kawilarang dikenal sebagai desainer favorit para selebriti papan atas seperti Syahrini dan Krisdayanti
Angga Yudha Pratama - Jumat, 20 Juni 2025
Dunia Fesyen Berduka! Hengki Kawilarang, Perancang Bintang New York Fashion Week Tutup Usia
ShowBiz
The Devil Wears Prada 2 Tayang Mei 2026, Ceritanya tentang Relevansi Majalah Fesyen di Tengah Kejatuhan Industri Cetak
Sekuel The Devil Wears Prada akan tayang 1 Mei 2026. Miranda kembali, tapi kini harus bersaing dengan mantan asistennya di era industri fashion digital.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 24 Mei 2025
The Devil Wears Prada 2 Tayang Mei 2026, Ceritanya tentang Relevansi Majalah Fesyen di Tengah Kejatuhan Industri Cetak
Fashion
Sentuhan Eko Nugroho di Koleksi Karpet Terbaru Bersama Sejauh Mata Memandang
Koleksi ini tersedia dalam jumlah terbatas.
Dwi Astarini - Minggu, 18 Mei 2025
Sentuhan Eko Nugroho di Koleksi Karpet Terbaru Bersama Sejauh Mata Memandang
Fashion
JF3 Talk 2025 Meredefinisi Daya Saing Fesyen Indonesia di Panggung Global
Industri fesyen Indonesia memasuki tahap baru dengan tantangan nan makin nyata.
Dwi Astarini - Senin, 12 Mei 2025
JF3 Talk 2025 Meredefinisi Daya Saing Fesyen Indonesia di Panggung Global
Bagikan