JF3 Talk 2025 Meredefinisi Daya Saing Fesyen Indonesia di Panggung Global


JF3 Talk jadi foruk membahas tantangan terkini industri fesyen Indonesia. (foto: Dok JF3)
MERAHPUTIH.COM - INDUSTRI fesyen Indonesia tengah menapaki babak baru. Dalam perjalanan ini, industri kreatif fesyen menghadapi tantangan di berbagai sisi, mulai dari menemukan ide, menavigasi tren, mengkreasikan produk upcycle, hingga menciptakan narasi untuk membawa jenama ke ranah global.
Berbagai tantangan tersebut menjadi bahasan forum diskusi JF3 Talk 2025 Vol.1 bertajuk Recrafted a New Vision: Redefining Indonesia’s Competitive Edge in the Global Market yang digelar di Teras Lakon, Serpong, Tangerang, Rabu (7/5). Dalam forum ini, para pelaku industri dari berbagai daerah dan latar belakang berkumpul untuk mendalami tantangan, potensi, serta arah baru fashion lokal dalam menjawab dinamika pasar global.
“Tren berubah sangat cepat, tapi DNA brand harus tetap terjaga,” ujar perwakilan dari jenama Bespoke, Astrela. Ia mengatakan jenama harus jeli memprediksi tren fesyen, lalu dengan cermat menerapkan itu ke desain yang tetap membawa DNA Bespoke.
Sementara itu, Laura Muljadi dari Matahari dari Timur menyoroti ketimpangan akses pasar antara Jakarta dan daerah. “Kami semua pelaku fesyen, tapi sistemnya berbeda. Perajin di desa belum tentu mengerti tren, dan itu jadi tantangan tersendiri,” ungkapnya.
Baca juga:
3 Desainer Asia Tenggara dalam AFDS Pamerkan Koleksi di JF3
Di sisi lain, jenama seperti Mr A dan ControlNew menekankan pentingnya konsep upcycle dan desain berkelanjutan. Selain itu, mereka juga menghadapi dilema antara idealisme kreatif dan realitas pasar yang masih sensitif terhadap harga. “Kami harus tarik perhatian lewat desain dan harga dulu, baru edukasi nilai produk di belakangnya,” jelas Afif dari ControlNew.
Di luar tantangan dari segi desin, tren, dan daya beli pasar, industri fesyen juga membutuhkan narasi nan mengena dari para jurnalis agar jenama lebih bergaung ke ranah global. Jurnalis senior Hilmy Faiq dan Wisnubrata dari Kompas menyampaikan bahwa literasi rendah menjadi hambatan utama dalam membangun narasi kuat seputar fesyen lokal. “Narasi tidak sampai ke konsumen jika makna tidak diterjemahkan dengan baik. Produk bagus pun bisa tak laku,” ujar Hilmy. Kolumnis fesyen Lynda Ibrahim menambahkan wastra perlu direkontekstualisasi agar relevan dengan gaya hidup modern. Ia juga menekankan pentingnya arsip dan edukasi sistematis untuk menjaga keberlanjutan nilai budaya.
Tak hanya berhenti pada tantangan, diskusi juga menyinggung harapan terhadap pemerintah. Virginia Rusli dari Clara Indonesia mengajak industri untuk tak sekadar menggantungkan diri pada kebijakan, tapi mendorong gerakan akar rumput yang lebih kuat. Sebaliknya, Fitria Sofyani dari Kumparan menegaskan bahwa dukungan pemerintah tetap krusial dalam membangun ekosistem industri yang sehat dan berkelanjutan.
Sebagai penutup, founder JF3 Thresia Mareta menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dan menjembatani industri lokal dengan pasar internasional. Tahun ini, JF3 bahkan mengundang desainer dari Korea Selatan sebagai bagian dari kolaborasi dua arah. “Kami ingin fesyen Indonesia tidak hanya dikenal, tapi diakui secara global,” tegasnya.
JF3 Talk akan kembali hadir di volume kedua yang akan melibatkan pihak pemerintahan, dan volume ketiga nan dirancang khusus untuk memperkuat peran media melalui journalist workshop. JF3 membuka ruang bagi semua pelaku industri untuk berjejaring, berinovasi, dan membawa fesyen Indonesia menjadi kekuatan budaya dan ekonomi dunia. (dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
