Meski Tudingan Kecurangan Begitu Masif, KPU Tegaskan Belum Ada Data dan Bukti


Komisioner KPU Viryan Aziz. (MP/Asropih Opih)
MerahPutih.Com - Tudingan kecurangan pemilu begitu masif disuarakan kubu BPN Prabowo-Sandi. Bahkan kubu pengusung paslon nomor urut 02 ini terkenal dengan jargon kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif. Kemudian ditambah lagi satu yakni brutal.
Benarkah Pemilu 2019 sarat kecurangan dan penuh kebrutalan seperti yang diklaim kubu Prabowo-Sandi? Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku lembaga penyelenggara pemilu yang dibentuk berdasarkan amanat undang-undang sampai saat ini belum menerima data atau bukti yang disebut kecurangan terstruktur, sistematis dan masif itu.
Keberatan dari BPN Prabowo-Sandi belum juga disampaikan kepada KPU beserta data dan bukti kecurangan.
“Sampai hari ini, sepengetahuan kami tidak ada penyampaian data yang signifikan terkait dugaan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif,” kata komisioner KPU Viryan Aziz kepada wartawan, Rabu (15/5).

Hingga saat ini, kata Viryan, KPU RI sedang merekapitulasi dan mengesahkan surat suara tingkat nasional untuk daerah pemilihan dalam negeri. Proses rekapitulasi itu dilakukan sejak Jumat (10/5).
Di setiap rekapitulasi itu, saksi dari BPN Prabowo-Sandi tidak pernah absen. Namun, saksi tim sukses pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 itu tidak pernah menyampaikan keberatan di forum rapat pleno.
“Misalnya, di rapat pleno pusat ini, sejak rapat hari pertama hingga sekarang saksi BPN Prabowo – Sandiaga, hadir mengikuti kegiatan dan menerima setiap penyampaian hasil dari setiap provinsi-provinsi yang sudah berjalan, di Jawa Timur misalnya, masih berjalan,” ungkap Viryan Aziz.
Sebelumnya, Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso menolak hasil penghitungan suara manual Pilpres 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Djoko menilai rangkaian Pilpres 2019 diwarnai dengan dugaan kecurangan.
“Kami BPN Prabowo–Sandiaga bersama-sama rakyat Indonesia yang sadar demokrasi, menolak hasil perhitungan suara dari KPU RI yang sedang berjalan,” kata Djoko Santoso, Selasa (14/5) kemarin.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah

Profil Lengkap Ferry Juliantono, Dilantik Jadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie

Prabowo Ganti Sri Mulyani Hingga Budi Gunawan, Evaluasi Kinerja Jadi Pertimbangan Utama
