Meski TikTok Shop Tutup, FMCG Diyakini Tetap Bisa Tumbuh


FMCG tetap tumbuh subur meski TikTok Shop ditutup. (Foto: Compas.co.id)
TIKTOK Shop secara resmi menghentikan layanan penjualannya pada tanggal 4 Oktober 2023. Penghentian menyusul keluarnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 31 Tahun 2023 mengenai ketentuan perizinan, periklanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE),
Setelah penutupan itu, Compas.co.id menelusuri data pasar FMCG di Indonesia dari tanggal 1 September hingga 1 Oktober 2023 pada TikTok Shop dan platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli.
Berdasarkan data Compas.co.id, nilai penjualan dalam kategori FMCG di TikTok Shop mencapai Rp 1,33 triliun di Indonesia selama periode tersebut.
Data itu juga menunjukkan potensi bahwa platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli dapat memperoleh sebagian besar nilai penjualan yang dulunya ada di TikTok Shop.
Baca juga:
20 Pengiklan Terbesar Indonesia di Paruh Pertama 2022

Dalam kategori FMCG, nilai penjualan tertinggi di TikTok Shop adalah pada kategori perawatan kecantikan sebesar Rp 722 miliar, diikuti oleh makanan minuman Rp 272 miliar, ibu & bayi Rp 204 miliar, kesehatan Rp 132 miliar, dan perlengkapan rumah Rp 1 miliar.
Selain itu, TikTok Shop memiliki lebih dari 17.000 penjual, 3.900 merek FMCG, dan lebih dari 118.000 produk yang terdaftar dalam kategori perawatan kecantikan, makanan minuman, ibu bayi, kesehatan, dan perlengkapan rumah.
Selama periode yang sama, platform e-commerce lainnya juga mencatatkan nilai penjualan dalam kategori FMCG.
Shopee mencapai Rp 3,1 triliun dengan 92,4 juta transaksi, Tokopedia mencapai Rp 622,3 miliar dengan 10,5 juta transaksi, dan Blibli mencapai Rp 84,8 miliar dengan 1,7 juta transaksi.
Baca juga:
Kolaborasi 10 Jenama Lokal dan 10 KOL Hadir di Lazada Women's Fest 2022

Khususnya, kategori perawatan kecantikan terlihat berpotensi di platform Shopee dengan nilai penjualan sebesar Rp1,9 triliun.
CEO & Co-Founder Compas.co.id, Hanindia Narendrata Rahiesa, mengungkapkan bahwa banyak bisnis dan merek FMCG terdampak setelah penutupan TikTok Shop.
"Namun, Compas.co.id melihat potensi yang baik pada platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli berdasarkan nilai penjualan dan jumlah transaksi yang signifikan dalam kategori FMCG di Indonesia," kata Hanindia dalam keterangan resmi.
Dia menyatakan bahwa dengan data dan solusi yang tepat, perpindahan ke platform e-commerce dapat menjadi solusi aktif dan kompetitif untuk memanfaatkan peluang dan meningkatkan transaksi penjualan. (waf)
Baca juga:
Perbedaan UKM, UMKM, IKM, dan Startup
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Lirik Lagu 'Love Me Not', Single dari Ravyn Lenae yang Kembali Populer berkat TikTok

Lirik Lagu ‘Gaun Merah’ Tryana yang Viral di TikTok, Bikin Warganet Ikut Nyanyi

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia

Live TikTok Aksi Kerusuhan dan Penjarahan Jadi Sorotan, Mendagri Minta Jangan Normalisasi Tindakan Melanggar Hukum

Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online

Kenapa Fitur TikTok Live Tidak Bisa Digunakan Hari Ini? Simak Penjelasannya

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Demo Buruh 28 Agustus 2025: Polisi Larang Pendemo Live TikTok, Bisa Terancam Proses Hukum

TikTok Akuisisi Tokopedia, Pemerintah Diminta Perketat Aturan Marketplace
