Merayakan Tari saat International Dance Day


Hari Tari Internasional dirayakan bertepatan dengan hari lahir Jean Georges Noverre.(foto: Pexels.com_Jimmy Chan)
SETIAP 29 April, warga dunia memperingati International Dance Day atau Hari Tari Internasional. Di tengah situasi pandemi, masyarakat dunia merayakan Hari Tari Sedunia secara daring. Namun, bagaimanakah tanggal ini ditetapkan sebagai Hari Tari Internasional.
Seperti disebutkan situs International Dance Day, perayaan Hari Tari Internasional dicetuskan Komite Tari Institut Teater Internasional (ITI) pada 1982. Tanggal 29 April dipilih sebagai Hari Tari Internasional karena bertepatan dengan hari lahir Jean Georges Noverre (1727-1810). Jean Georges Noverre merupakan pencipta balet modern. Hari Tari Internasional digagas dengan tujuan merayakan tarian, dan bersuka ria dalam semesta baik bentuk seni tari yang melintas batas politik, budaya, dan etnis.
BACA JUGA:
Hari Tari Dunia dalam Indonesia Menari dari Banua hingga Solo
Setiap tahunnya, peringatan Hari Tari Internasional disampaikan dengan pesan dari koreografer tari. Pesan tersebut disampaikan ke seluruh dunia dengan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Penulis pesan merupakan pilihan dari Komite Tari Internasional ITI dan Dewan Eksekutif ITI. Organisasi ITI berada di bawah UNESCO yang bergerak di bidang kebudayaan, pendidikan, dan seni yang berfokus untuk meningkatkan profesi seni pertunjukan. Organisasi ITI didirikan Direktur Jenderal UNESCO pertama Sir Julian Huxley dan penulis drama dan novelis JB Priestly pada 1984. Tepat setelah Perang Dunia II. Kini, ITI telah berkembang menjadi organisasi pertunjukan terbesar di dunia.

Seperti ditulis Days of The Year, Hari Tari Internasional menjadi momen setiap orang diundang untuk mengambil bagian dari hobi menari yang sangat menyenangkan. Menari merupakan salah satu aktivitas untuk menghilangkan stres, menghapus hambatan bertemu orang baru, dan meningkatkan kesehatan fisik.
Perayaan Hari Tari Internasional pada 2023 diselenggarakan secara daring di Shanghai, Tiongkok, oleh pencetus Hari Tari Internasional, ITI Center. Pusat dan anggota kerja sama ITI akan menampilkan video secara live pertunjukan tari daring selama tiga jam. Adapun penyampai pesan Hari Tari Internasional kali ini ialah Yang Liping.
BACA JUGA:
Pemkot Solo Gelar Festival Tari Berskala Internasional Solo 24 Jam Menari
Yang Liping ialah seorang koreografer tari yang berasal dari Tiongkok. Ia juga merupakan penari kelas satu nasional dan Wakil Ketua Asosiasi Penari Tiongkok. Di peryaaan Hari Tari Internasional, ia akan membawakan dua tarian dari karya-karyanya yang terkenal.

Hari Tari Internasional ditujukan mempromosikan tarian di seluruh dunia serta menyadarkan orang akan nilai tarian. Dengan begitu, komunitas tari dapat mempromosikan karya mereka dalam skala luas. Diharapkan, dengan adanya acara ini, pemerintah dan para pemimpin di seluruh dunia semakin sadar akan nilai dan pentingnya tarian dalam segala bentuk dan mendukungnya.(dkr)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari

Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun

Selama 24 Jam 1.500 Orang Menari di Solo, Ada Perwakilan Dari Thailand dan Malaysia

Tari Ma'randing dari Sulawesi Selatan, Prosesi Pengantar Menuju Pemulasaraan

Etoile Dnace Center Persembahkan 'Full Length Ballet - Le Corsaire Jakarta' Karya Lisa Macuja Elizalde, Pertunjukan Digelar 2 Hari
Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Unjuk Gigi di Galeri Indonesia Kaya

Tari Lenso dari Maluku, Seni Peninggalan Penjajah sebagai Perekat Persaudaraan

Tari 'Tolire Ma Jojoho' Memukau Para Pengunjung Galeri Indonesia Kaya

Tidi lo Polopalo, Seni Tari Sarat Makna dari Gorontalo
