Meraup Untung di Momen Hari Kemerdekaan


Penjual atribut kemerdekaan di Yogyakarta (Foto: MP/Fredy Wansyah)
MerahPutih Budaya - Hari Kemerdekaan RI umumnya diperingati dengan cara upacara. Hal ini dilakukan di sekolah-sekolah, instansi pemerintah, dan lembaga swadaya. Perayaan juga dilakukan melalui perlombaan di tingkat RT/RW dan desa.
Sebagian besar masyarakat juga menandakan hari lahirnya republik ini dengan mendirikan bendera di depan rumah. Sebagian besar pengendara pun menempelkan bendera kecil di kenderaannya masing-masing.
Kondisi itu semua tentu membutuhkan pernak-pernik dan bendera merah putih. Masyarakat dan lembaga membutuhkan, sehingga meningkatkan daya beli bendera di pasaran. Hal inilah yang membuat pedagang musiman pernak pernik bendera selalu berjajar di berbagai sudut Kota Yogyakarta. Di antaranya di Jalan Mayor Suryotomo, Kota Yogyakarta.
Jejeran atribut kemerdekaan di Yogyakarta (Foto: MP/Fredy Wansyah)
Salah satunya Mbah Prapto. Meski usianya 86 tahun, ia rela duduk di trotoar jalan sebagai pedagang. Setiap tanggal 1 Agustus, ia telah membuka lapak dagangannya hingga tanggal 16 Agustus. Selama dua minggu menjajakan barang dagangannya, Mbah Prapto mengaku mampu meraup pendapatan hingga jutaan rupiah. "Dapatnya itu jualan setengah bulan gini bisa sampe Rp1 juta. Kalau tahun lalu, bisa dapat Rp1,5 juta," katanya saat berbincang dengan merahputih.com di lapak dagangannya, Kota Yogyakarta, Jumat (5/8).
Berdasarkan pantauan merahputih.com, hampir setengah panjangnya Jalan Mayor Suryotomo sudah disesaki pedagang musiman ini. Dagangan mereka bermacam-macam. Ada bendera biasa yang dipasang di tiang, ada bendera untuk kendaraan, dan ada bendera panjang untuk pernak-pernik ruangan.
Bahkan, salah satu pedagang lainnya, Kholil, mengaku dapat meraup omzet jutaan rupiah dalam sehari. Biasanya, tingginya omzet tersebut terjadi saat seminggu sebelum hari kemerdekaan tiba. Menurutnya, saat itu para pembeli akan membludak.
Khomsidah, penjahit atribut kemerdekaan di Gondomanan, Yogyakarta (Foto: MP/Fredy Wansyah)
Senada dengan pedagang musiman, para penjahit juga mampu mendulang rupiah saat jelang HUT RI. Seperti diakui salah satu penjahit di Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Khomsidah. Ia telah menerima pesanan sejak 3 bulan lalu.
Memasuki bulan Agustus, Khomsidah mengaku, pesanan semakin banyak. Ia menerima pesanan dari para pedagang musiman, lembaga atau perusahaan, hingga organisasi. Baginya, bulan Agustus bukan sekadar bulan peringatan proklamasi semata, melainkan juga meraup rezeki berlimpah.(Fre)
BACA JUGA:
- Sambut Hari Kemerdekaan RI ke-71, Kabupaten Banyumas Gelar Festival Kentongan
- Ribuan Koleksi Lukisan Istana Kepresidenan Menumpuk di Gudang
- Pedagang Atribut Kemerdekaan Mulai Hiasi Solo
- Kabupaten Pemalang Berbenah, Jadi Destinasi Wisata Menarik
- Nanas Madu Primadona Pemalang
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
