Kesehatan

Menyelami 150 Jenis Autoimun

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Jumat, 08 Oktober 2021
Menyelami 150 Jenis Autoimun

Penyakit autoimun tidak boleh disepelekan. (Sumber: Pexels/cottonbro)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PENGIDAP penyakit autoimun mengalami peningkatan signifikan beberapa waktu belakangan ini. Menurut informasi yang dilansir dari The Lupus Foundation of America, ada sekitar 16 ribu kasus baru penyakit autoimun lupus setiap tahunnya di seluruh dunia. Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap penyakit autoimun saat ini masih rendah karena gejalanya yang bervariasi dan menyerupai beragam penyakit lainnya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan dosen kedokteran, Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI menjelaskan bahwa penyakit autoimun merupakan kondisi sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang tubuh sendiri karena tidak dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh sendiri.

Baca Juga:

Autoimun Survivor di Masa Pandemi

"Sistem kekebalan tubuh salah mengira bagian tubuh sendiri, seperti persendian atau kulit, sebagai benda asing dan melepaskan protein yang disebut autoantibodies untuk menyerang sel-sel sehat," tuturnya dalam DBS eTalk series, Kamis (7/10).

autoimun
Ragam autoimun. (Sumber: Istimewa)

Ragam penyakit autoimun pun bermacam-macam. Ada lebih dari 150 jenis penyakit autoimun yang diketahui. Penyakit ini bisa dikenali lewat sejumlah tanda-tanda. Misalnya, kelelahan, otot pegal, bengkak dan kemerahan. Pada beberapa kasus penderita autoimun juga mengalami demam ringan, mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki, rambut rontok, serta ruam kulit.

Yang membuatnya menjadi berbahaya adalah penyakit autoimun dapat menyebabkan timbulnya penyakit lainnya, atau bahkan berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik dan tepat. "Pasien dapat menjalani hidup dengan baik dan nyaman jika terdiagnosis sejak awal serta mendapatkan perawatan yang tepat secara konsisten,” ujarnya.

autoimun
Dr. dr Stevent Sumantri, DAA, SpPD-KAI. (Sumber: Istimewa)

Dalam bincang-bincang tersebut, Puteri Indonesia 2009 dan Duta Autoimmune Indonesia, Qory Sandioriva menceritakan pengalaman pribadinya terkait penyakit autoimun yang ia derita sejak usia 16 tahun. Dirinya mengisahkan bagaimana autoimun memengaruhi dirinya yang semula aktif berolahraga menjadi mudah lemah. Penyakit tersebut membuatnya di ambang hidup dan mati.

"Saya yang dulunya sering olahraga di luar rumah, tiba-tiba mengalami sakit kepala hebat, sering pingsan dan badan terasa mudah kelelahan bahkan sesak nafas," kisahnya.

Baca Juga:

Ketar-ketir Pejuang Autoimun Jaga Kewarasan

Namun, penyakit autoimun yang diidapnya tidak langsung dengan mudah terdeteksi sejak awal. "Pada waktu itu, dokter mendiagnosa saya menderita darah rendah, tapi hasil laboratorium menunjukkan hasil yang normal," lanjutnya.

Momen penobatan Puteri Indonesia yang seharusnya disambut suka cita justru menjadi petaka tersendiri bagi Qory yang saat itu masih berusia 17 tahun. Kondisi kesehatannya memburuk dengan gejala seperti kulit terasa perih, ngilu sendi dan tulang, otot dan saraf kaku, hingga mengalami koma selama 3-4 hari. Berat badannya pun turun drastis sebanyak 10 kilogram.

Qory
Qory Sandioriva kisahnya perjalanannya melawan autoimun (Sumber: Istimewa)

"Setelah beberapa kali salah diagnosis, seperti Thypus, Demam Berdarah, hingga akhirnya salah satu dokter menyatakan saya terkena Systemic Lupus Erythematosus tahap awal atau Early Lupus," jelas Qory.

Qory merasakan bagaimana tiga organ yang masih dalam tahap penyembuhan, bertambah menjadi tujuh organ. Ia pun melakukan segala upaya agar penyakit autoimun tersebut tidak kembali mengganggu aktivitasnya. Sayangnya, penyakit tersebut sempat kembali muncul akibat dirinya terpapar COVID-19 pada pertengahan 2021 lalu. (avia)

Baca Juga:

Belajar dari Pengalaman Langsung Kesembuhan Penyintas COVID-19

#Penyakit Autoimun #Kesehatan #Info Kesehatan #Tips Kesehatan #Risiko Kesehatan #Layanan Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
RSUD Aceh Tamiang Mulai Aktif lagi, UGD dan Layanan Hemodialisa Siap Beroperasi
Sambil menunggu semua ruangan betul-betul siap digunakan, pasien yang datang diupayakan untuk dilayani.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
RSUD Aceh Tamiang Mulai Aktif lagi, UGD dan Layanan Hemodialisa Siap Beroperasi
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Presiden Prabowo Resmikan RS KEI Solo, Tegaskan Reformasi Besar Layanan Kesehatan Nasional
Presiden Prabowo berkomitmen membangun RS canggih di seluruh Indonesia, menambah fakultas kedokteran, dan memperbaiki layanan kesehatan nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Resmikan RS KEI Solo, Tegaskan Reformasi Besar Layanan Kesehatan Nasional
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Bagikan