Menteri Bahlil Sampai Minta Maaf, Begini Kronologis Ibu Meninggal Antre LPG di Tangsel

MerahPutih.com - Kelangkaan dan antrean tabung gas elpiji 3 kg memakan korban jiwa. Yonih (62), perempuan warga RT/RW 001/007, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meninggal dunia diduga kelelahan setelah mengikuti antrean pengambilan tabung gas elpiji 3 kg, Senin (3/2) kemarin.

Atas kejadian itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta maaf karena antrean pembelian LPG tabung isi 3 kg sampai menyebabkan korban jiwa.

“Kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi, karena ini semata-mata kami lakukan untuk penataan,” ujar Bahlil setelah melakukan sidak salah satu pangkalan LPG 3 kg di wilayah Palmerah Jakarta, Selasa (4/2).

Baca juga:

Bahlil Minta Maaf Ada Warga Meninggal Usai Antre Beli Elpiji 3 Kilogram di Pangkalan

Kronologis versi Pak RT

Informasi duka cita meninggalnya Yonih ini disampaikan Ketua Rukun Tetangga (RT) 001, Pamulang Barat, Saeful. Menurut dia, Yonih diduga mengalami kelelahan yang menjadi faktor utamanya kematiannya.

Ketua RT juga menjelaskan kronologis meninggalnya Yonis. Saat itu almarhumah ikut antrean di pangkalan tabung gas elpiji yang letaknya sekitar 300 meter dari rumah duka.

Dia berangkat dari rumah sekitar pukul 10.00 WIB. Usai mendapatkan gas, almarhum kemudian pulang dan di tengah jalan sempat istirahat. Kondisi Yonis semakin memburuk ketika tiba di rumah.

Baca juga:

Gerindra Klaim Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg Bukan Kebijakan Prabowo

Begitu mengetahui kondisi almarhumah membutuhkan penanganan medis, keluarga korban membawa Yonih ke rumah sakit terdekat. Namun dilansir Antara, almarhumah diketahui menghembuskan napas terakhir sebelum dibawa ke RS. (*)