Mensos Salurkan Rp 154 Miliar Dana PKH dan BPTN di Bandung

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 02 Maret 2018
Mensos Salurkan Rp 154 Miliar Dana PKH dan BPTN di Bandung

Menteri Sosial Idrus Marham menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPTN) sebesar Rp 154 Miliar. Foto: MP/Yugi Prasetyo

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Menteri Sosial Idrus Marham menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPTN) sebesar Rp 154 Miliar. Bantuan tersebut untuk disalurkan kepada penerima PKH yakni 37 ribu keluarga dan BPNT ada 63 ribu keluarga di Kota Bandung.

Secara simbolis Mensos pun memberikan kepada 500 masyarakat Kota Bandung di Yayasan Wyataguna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Kamis (1/3). Idrus mengatakan untuk pembagian PKH dilakukan dalam empat tahap

Tiga bulan pertama Rp 500 ribu, tiga bulan kedua Rp 500 ribu, tiga bulan ketiga Rp 500 ribu dan tiga bulan terakhir Rp 390 ribu. Total bantuan untuk PKH di Kota Bandung yakni sebesar Rp 1.890.000.

"Sementara untuk BPNT, itu jumlah uangnya 110 ribu. Mereka bebas membelanjakan berbagai kebutuhan pokok. BPNT tiap bulan sesuai keinginan dan kebutuhan mereka," ungkapnya.

Idrus pun meminta kepada pemerintah, Bulog dan BNI agar betul-betul bisa mengawal dan memastikan bantuan kepada rakyat tepat waktu. Tidak ada yang dikurangi sedikitpun dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Tono Rusdiantono mengatakan, di tahun 2018 ada perluasan penerimaan bantuan menjadi 37.687 KK dari tahun lalu yang hanya 21.957 keluarga penerima manfaat. Sementara itu, untuk BPNT masih tetap yakni 63.262 KK.

"Jangan anggap bahwa di Bandung kemiskinan naik, PKH itu naik karena nominal bantuannya naik, jadi dimanfaatkan oleh masyarakat yang memang sesuai persyaratan," ucapnya.

Dia melanjutkan, tidak semua keluarga berhak mendapatkan bantuan. Melainkan ada persyaratannya yang merujuk pada aturan yang ada di Kementerian Sosial. Yaitu seperti Ibu punya anak, ibu sedang menyusui, anaknya masih bersekolah, punya tanggungan keluarga yang sudah lanjut usia di atas 60 tahun.

"Jadi tidak sembarang. Ada pendamping PKH yang sudah terdaftar di Dinsos Kota Bandung. Mereka akan menyeleksi kalau persyaratannya sudah cocok, ya bisa masuk," ungkapnya.

Dia menambahkan, di Kota Bandung sendiri program ini sudah berjalan dua tahun. Dia mengatakan, bantuan ini diharapkan bisa mempercepat masyarakat keluar dari kemiskinan.

"Jadi untuk kebutuhan sehari-hari bisa meningkatkan minimal dia dengan punya energi, penghasilan tetap, terus punya gizi baik jadi minimal bisa berpikir dan mudah-mudahan mereka berubah jadi pemberi manfaat," ungkapnya

Berita ini merupakan laporan Yugi Prasetyo, kontributor merahputih.com, untuk wilayah Bandung dan sekitarnya.

#Menteri Sosial #Idrus Marham
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil
Idrus menilai Prabowo telah berada di jalur yang benar
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 September 2025
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil
Indonesia
Belasan Ribu Siswa Sekolah Rakyat Bakal Dapat Laptop Baru, Mensos Beri Jaminan Penting
Mengenai spesifikasi laptop, ia menyerahkan sepenuhnya kepada panitia pengadaan, namun memastikan bahwa spesifikasi yang dipilih akan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran digital siswa
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 Agustus 2025
Belasan Ribu Siswa Sekolah Rakyat Bakal Dapat Laptop Baru, Mensos Beri Jaminan Penting
Berita Foto
Raker Menag, Mensos dan Menteri PPPA dengan Komisi VIII DPR Bahas RKA Tahun 2026
Menteri Agama, Nasaruddin Umar bersama Menteri Sosial, Saifullah Yusuf dan Menteri PPPA, Arifah Choiri Fauzi dalam Rapat kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 10 Juli 2025
Raker Menag, Mensos dan Menteri PPPA dengan Komisi VIII DPR Bahas RKA Tahun 2026
Indonesia
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Gus Ipul menjelaskan bahwa pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur adalah bentuk mengingat jasa-jasa baiknya.
Frengky Aruan - Kamis, 24 April 2025
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Indonesia
Jatam Geram Dicatut Dalam Disertasi Bahlil, Idrus: Jangan Susah Melihat Orang Senang
Solidaritas kebangsaan kita perlu ditingkatkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 09 November 2024
Jatam Geram Dicatut Dalam Disertasi Bahlil, Idrus: Jangan Susah Melihat Orang Senang
Indonesia
Alasan Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos Jelang Lengser
Menurutnya, akan lebih baik bila ada pejabat definitif yang memimpin kementerian tersebut sepeninggal Tri Rismaharini yang maju menjadi Cagub Jawa Timur.
Frengky Aruan - Kamis, 12 September 2024
Alasan Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos Jelang Lengser
Indonesia
Dilantik Jelang Pemerintahan Jokowi Habis, Mensos Baru Gus Ipul Sulit Bekerja Maksimal
Hal ini disampaikan pengamat kebijakan publik Achmad Nur Hidayat yang menilai bahwa pergantian menteri di masa kerja yang singkat merupakan langkah tidak efisien.
Frengky Aruan - Kamis, 12 September 2024
Dilantik Jelang Pemerintahan Jokowi Habis, Mensos Baru Gus Ipul Sulit Bekerja Maksimal
Indonesia
Hanya Sebulan Menjabat Mensos, ini yang Bakal Dilakukan Gus Ipul
Hanya sebulan menjabat sebagai Mensos, ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh Gus Ipul.
Soffi Amira - Rabu, 11 September 2024
Hanya Sebulan Menjabat Mensos, ini yang Bakal Dilakukan Gus Ipul
Indonesia
Dilantik Jadi Mensos, Gus Ipul Punya Harta Kekayaan Senilai Rp 24,7 Miliar
Baru saja dilantik jadi Mensos, Gus Ipul punya harta kekayaan senilai Rp 24,7 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari harta bergerak dan harta tidak bergerak.
Soffi Amira - Rabu, 11 September 2024
Dilantik Jadi Mensos, Gus Ipul Punya Harta Kekayaan Senilai Rp 24,7 Miliar
Indonesia
Reshuffle di Akhir Masa Jabatan, Pengamat: Terkesan Hamburkan Uang Negara
Presiden Jokowi kembali melakukan reshuffle kabinet. Pengamat pun menilai, hal itu terkesan menghamburkan uang negara.
Soffi Amira - Rabu, 11 September 2024
Reshuffle di Akhir Masa Jabatan, Pengamat: Terkesan Hamburkan Uang Negara
Bagikan