Menpora Jadi Ketua INAFOC, Eks Anggota PSSI: Mau Dibanned FIFA Lagi


Ketua Umum (Ketum) PSSI, Komjen Pol Mochamad Iriawan bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali. (Kemenpora.go.id)
MerahPutih.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali ditunjuk sebagai ketua panitia penyelenggara Piala Dunia U-20 2021 atau Indonesia FIFA U-20 World Cup 2021 Organizing Committee (INAFOC).
Pemerintah ambil peran dalam INAFOC lantaran biaya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dalam hal ini khususnya fasilitas seperti renovasi stadion venue utama, renovasi stadion penunjang, hingga fasilitas penunjang lainnya.
Baca Juga
Menpora Zainudin Amali Jadi Ketua Panitia Piala Dunia U-20 INAFOC
Pengamat sepak bola, Dali Tahir, menegaskan jangan sampai INAFOC yang diketuai Menpora Zainudin Amali malah jadi bumerang. Maksudnya, FIFA bisa saja melihat ini sebagai intervensi Pemerintah terhadap penyelengaraan Piala Dunia U-20.
"PSSI itu ada di bawah naungan FIFA, jadi penyelenggara atau yang menjadi mitra FIFA. Dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20 itu harusnya PSSI dan tidak ada anggaran-anggaran Pemerintah yang diminta PSSI," kata Dali Tahir.
"Contohnya ketika itu saya pernah mengalami saat Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Asia 2007. AFC dan FIFA kirim tim untuk memeriksa SUGBK (Stadion Utama Gelora Bung Karno) sama Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. FIFA melihat SUGBK waktu itu bangkunya panjang, itu tidak boleh sama FIFA, akhirnya setelah diajukan oleh PSSI ke Pemerintah, diganti menjadi single seat. Anggaran itu dari Pemerintah, tidak diberikan ke PSSI. Memangnya PSSI kontraktor," ucapnya.

Menurutnya, INAFOC seharusnya dipegang kendali PSSI. Karena berkaitan dengan unsur-unsur sepak bola seperti wasit hingga rule of the game. Walaupun ketuanya adalah perwakilan Pemerintah yang notabenenya Menpora Zainudin Amali.
"Ya kalau panitia memang harus dari PSSI, memang Pemerintah mengerti tentang wasit dan aturan-aturan sepak bola lainnya. Kita itu sudah beberapa kali diperingati oleh FIFA, kenapa kita di banned sama FIFA saat itu karena ada campur tangan Pemerintah ke PSSI," katanya
"Ini kalau begini mau lagi di banned sama FIFA lagi? Sebelumnya FIFA memang menulis surat kepada presiden RI itu untuk berterima kasih, karena Indonesia sudah bersedia menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 itu saja, dan itu ada tembusannya ke PSSI." tegasnya
Baca Juga
Stadion Manahan Jadi Venue Piala Dunia U-20, FX Rudy: Jaga Nama Baik Solo
"Organisasi olahraga tidak ada berkorespondensi dengan Pemerintah kecuali dengan federasinya. Kalau mau bicara sama pemerintah, ya harus bicara kepada PSSI dulu baru disampaikan ke Pemerintah. Kalau misalkan seperti ini, FIFA berbicara dengan Pemerintah, nanti aturan di negara-negara lain pasti berbeda, tidak bisa itu. Ini peraturan universal," pungkasnya. (Bolaskor)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Maroko Jadi Negara Pertama Dari Afrika Lolos Piala Dunia 2026, Tampil Buat ke-7 Kali

Tijjani Reijnders Ungkap Mimpi Besar Keluarga, Eliano Tampil di Piala Dunia bersama Timnas Indonesia dan Lawan Belanda

Jadwal lengkap Timnas Indonesia di Grup B Putaran 4 Piala Dunia 2026

Drama 6 Gol Tersaji Saat Bayern Muenchen Pecundangi Flamengo

Transformasi Sang Badak, Harapan Italia Akhiri Kutukan Gagal Lolos Piala Dunia

Simak Nih! Jay Idzes Sampaikan Pesan Emosional untuk Seluruh Rakyat Indonesia Usai Skuad Garuda Kalah Setengah Lusin Gol dari Jepang

FIFA Tegaskan Piala Dunia 2026 Jadi yang Paling Besar dan Bukan Sekadar Turnamen

Minta Maaf Dibantai Jepang 6 Gol, Jay Idzes Harap Suporter Timnas Bersabar Percaya Proses

Timnas Indonesia Hancur Lebur 0-6 dari Jepang, Patrick Kluivert Berjanji Bangkit di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Meski Beda Kelas, Kluivert Sebut Indonesia Mampu Ladeni Jepang 10 Menit Awal
