Menkes: Waspada Mpox, Tidak Perlu Khawatir Berlebihan


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Dok. Kemenkes)
MerahPutih.com - Ancaman virus cacar monyet atau Mpox kini sudah di depan mata. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa tercatat ada 88 kasus di Indonesia sejak 2022. Sebanyak 14 di antaranya ditemukan di awal tahun 2024.
"Daerahnya semuanya di Jawa plus Kepulauan Riau," kata Budi Gunadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8).
Budi Gunadi menyebut penderita dari 88 kasus tersebut telah dinyatakan sembuh total. Ia memastikan segala persiapan fasilitas di rumah sakit telah disiapkan untuk menangani Mpox.
“Karena fasilitas labnya kita bagus, PCRnya bagus, genome sequencing-nya bagus, udah kita genome sequence semuanya 2B," ujarnya.
Budi menegaskan kasus Mpox yang tersebar di Indonesia adalah varian 2B yang mana tidak separah di Afrika. Varian di negara tersebut tergolong 1B yang hanya menyebar di Swedia dan Thailand.
Baca juga:
Jokowi Minta Perkuat Antisipasi Penyebaran Mpox saat IAF 2024
"Di Afrika itu varian 1B ya, itu fatality rate-nya tinggi, mendekati 10 persen. Kalau kita masih 0,1 persen," ujarnya.
Budi memastikan penularan Mpox ini tidak semudah penularan COVID-19. Kasus ini hanya menyebar karena kontak fisik secara langsung.
Budi mengatakan obat-obatan juga telah dipersiapkan. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada namun tak perlu khawatir berlebihan.
"Kita waspada, tapi tidak usah khawatir berlebihan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Budi menjelaskan cara pemerintah mencegah sebaran Mpox. Salah satunya dengan menghadirkan surveillance atau pengawas di berbagai tingkatan. Lokasinya berada di Bandara Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai Bali.
Baca juga:
“Kami akan aktifkan lagi Electronic Surveillance Card. Dulu ingat pedulilindungi. Jadi orang-orang datang dari luar negeri dia isi nanti dikasih QR Code kalau dia kuning, hijau, merah," ucap dia.
Apabila ada yang terdeteksi kuning atau merah, akan dilihat suhu tubuhnya dan kemudian tes PCR.
"Kaalau dia positif langsung ditaruh di isolasi, di rumah sakit karena obat-obatan kita sudah siapkan antivirusnya sudah dikirim ke Bali juga sebagian adat Jakarta," tutup Budi. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun

Gubernur Pramono Siapkan Parkir Sandar Gratis Rumah Sakit Apung di Pelabuhan Muara Angke

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Merespons Isu Kena Reshuffle

Menkes Budi Gunadi Sadikin Peringatkan Krisis Tenaga Medis, Indonesia Harus Segera Tiru Swedia untuk Kesehatan Masa Depan!

Legislator Kecam Menkes Budi Gunadi, Pernyataan Gaji Rp 5 Juta Dinilai Mencederai Hati Rakyat

Pengamat Sebut Menkes Budi Beban, Prabowo Harus Segera Lakukan Pergantian

Kadinkes DKI Sebut 274 RW di Jakarta Berstatus Siaga TBC

Kemenkes Wajibkan Skrining Psikologis dan Transparansi Rekrutmen PPDS Demi Kualitas Dokter Spesialis

Dokter RSHS Perkosa Keluarga Pasien, Menkes Budi Wacanakan Pembekuan PPDS Anestesi di Unpad

WHO Nyatakan Mpox masih Darurat Kesehatan, Kasus dan Penyebaran Geografisnya Terus Meningkat
