Menkes Budi Dinilai Belum Optimal Tekan Kasus COVID-19

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Sabtu, 16 Januari 2021
Menkes Budi Dinilai Belum Optimal Tekan Kasus COVID-19

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: setkab).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dinilai belum bekerja optimal untuk menurunkan kasus corona. Di awal tahun, ini tran kasus COVID-19 terus menanjak dan mencatatkan rekor teranyar.

"Penanganan untuk menekan laju infeksi kayaknya masih belum, karena terus meningkat masih," papar Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih di Jakarta, Sabtu (16/1).

Baca Juga:

Berkaca Dari Raffi Ahmad, Ingat Setelah Disuntik Tidak Otomatis Imun COVID-19

IDI menilai, Menkes Budi Gunadi sudah sigap dalam urusan vaksinasi COVID-19. Hanya saja, menurut dia, bila keduanya dapat dilaksanakan dengan baik maka kasus Corona di nasional terbilang aman.

"Karena saya mendapatkan informasi bahwa Menkes ini yang mendapatkan prioritas dari presiden itu hanya dua; sukseskan vaksinasi dan penanganan COVID-19. Saya melihat ada akselerasi di vaksinasi," jelasnya.

Daeng berpendapat, kalau penanganan wabah corona tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja. Harus ada keterlibatan masyarakat dalam membantun penanggulangan COVID-19. Seperti disiplin dalam 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak).

"Saya kira seluruh elemen bangsa harus membantu. Yang penting kan kolaborasinya sebenarnya," ujarnya.

Test COVID-19. (Foto: Antara)
Test COVID-19. (Foto: Antara)

Dalam 24 jam terakhir pemerintah mencatat penambahan 14.224 kasus positif. Jumlah ini, merupakan penambahan kasus harian tertinggi sejak kasus COVID-19 pertama kali terkonfirmasi 2 Maret 2020.

Dengan penambahan tersebut, hingga Sabtu (16/1), tercatat ada 896.642 kasus dan ada 69.414 kasus suspek dengan jumlah pasien sembuh bertambah 7.662 orang, sehingga jumlahnya menjadi 727.358 orang.

Data Sabtu (16/1) ini, dilaporkan penambahan 283 kasus kematian. Sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 25.767 orang di tanah air. (Asp)

Baca Juga:

Ingat! Usai Divaksin COVID-19 Hentikan Aktivitas Selama 30 Menit

#COVID-19 #Kemenkes #Kasus Covid
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
RS Akhirnya Beroperasi setelah Banjir, DPR Ingatkan Optimalkan Layanan
Kementerian Kesehatan diminta memastikan seluruh aspek layanan benar-benar siap dan optimal.
Dwi Astarini - Selasa, 16 Desember 2025
RS Akhirnya Beroperasi setelah Banjir, DPR Ingatkan Optimalkan Layanan
Indonesia
Etomidate Resmi Masuk Narkotika Golongan II, Penyalahgunaan Bisa Dijerat UU Narkotika
Pemerintah menetapkan etomidate sebagai narkotika golongan II melalui Permenkes 15/2025. Penyalahgunaan dapat dijerat UU Narkotika dan memperoleh rehabilitasi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Etomidate Resmi Masuk Narkotika Golongan II, Penyalahgunaan Bisa Dijerat UU Narkotika
Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Pendidikan dokter spesialis kepada putra daerah dimaksudkan agar mereka dapat berbakti di kampung halamannya, termasuk ke daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Indonesia
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes: Menkes Terpeleset
Dante menjelaskan mengenai sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang nantinya akan dibagi menjadi dua.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes:  Menkes Terpeleset
Indonesia
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
Layanan primer sebagai penyaring rujukan tetap penting.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 16 November 2025
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
Indonesia
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Hingga saat ini, telah terbentuk 563 Kampung Siaga TBC berbasis RW di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Indonesia
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Wapres Gibran Rakabuming Raka membuka Rakornas Stunting 2025 dan menegaskan pentingnya sinergi pusat-daerah untuk mencapai target 14,2% pada 2029. Kaltim raih penghargaan terbaik.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Bagikan