Menjelajah Waktu di Wahana ImersifA Museum Nasional

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 23 Juli 2022
Menjelajah Waktu di Wahana ImersifA Museum Nasional

Menciptakan sensasi pengalaman unik terutama penglihatan, suara, dan imajinasi melalui bantuan teknologi digital. (Merahputih.com/Hendaru Tri Hanggoro)

Ukuran:
14
Audio:

Ganesa, makhluk berkepala gajah dan berbadan manusia, terkapar. Dia baru saja kena serangan Nila Rudraka, raksasa kekar bertubuh biru. Ganesa lalu bangkit, membalas serangan Nila Rudraka. Tangannya mengeluarkan sinar serupa laser. Mirip Kamehameha dalam anime Dragon Ball.

Nila Rudraka menangkis serangan itu. Tubuhnya berkobar, diselimuti cahaya menyerupai kilat. Kemudian dia membalikkan sinar itu ke arah Ganesa. Mereka beradu kekuatan. Suara menggelegar. Keduanya tampak sama kuat. Hingga akhirnya Ganesa mengeluarkan senjata pamungkas berupa kapak besar. Nila Rudraka tak mampu menahannya. Tubuhnya roboh. Dia kalah, Ganesa menang.

Adegan tadi merupakan sepenggal pertunjukan animasi di Wahana ImersifA Museum Nasional, Jakarta. Pertunjukan ini menggunakan teknologi imersif, teknologi virtual yang membuat gambar bergerak terasa menyatu dengan dunia nyata. Dalam pertunjukan itu, teknologi imersif ditampilkan lewat 20 proyektor canggih.

Semua proyeksi gambar disorot ke empat sisi dinding dan lantai ruangan seluas 252 meter persegi. Semua sisi ruang, kecuali bagian atas, menjadi layar. Dipadukan pula dengan tata suara yang jernih.

"Untuk menciptakan sensasi pengalaman unik terutama penglihatan, suara, dan imajinasi melalui bantuan teknologi digital," tulis Tim Penanggung Jawab Wahana ImersifA Museum Nasional dalam brosur resminya.

Baca juga:

Manfaatkan Teknologi VR, Museum Nasional Korea Survive Hadirkan Pameran

wahana imersifa
Pertempuran antara Ganesa dan Nila Rudraka, simbolisasi antara pertarungan ilmu pengetahuan dengan kebodohan atau cahaya dengan kegelapan. (Merahputih.com/Hendaru Tri Hanggoro)

Wahana ImersifA telah dibuka sejak akhir Maret 2022 secara terbatas dan gratis. Wahana sempat ditutup beberapa kali untuk perawatan. Dan pada Juli 2022, wahana ini dibuka kembali dengan tarif Rp 35 ribu per orang, baik dewasa maupun anak-anak. Tayang sepanjang 30 menit, film di wahana ini menceritakan kekayaan sejarah dan budaya Indonesia.

Film dibuka dengan awal peradaban di Indonesia. Hewan-hewan purba bergerak di empat sisi dinding dan lantai. Bentang alam yang indah terasa begitu nyata. Kemudian semua sirna ketika meteor jatuh dan gunung berapi meletus. Kehidupan baru pun dimulai. Manusia muncul dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.

Persebaran kebudayaan berlangsung selama ribuan tahun. Hingga membentuk manusia dan alam Indonesia yang kita kenal sekarang. Mitologi, agama, kepercayaan, dan tradisi dari berbagai suku memperkaya hayat manusia Indonesia.

Film menampilkan kepercayaan Hindu tentang pertempuran antara Ganesa dan Nila Rudraka, simbolisasi antara pertarungan ilmu pengetahuan dengan kebodohan atau cahaya dengan kegelapan.

Setelah itu, adegan beranjak ke masa kedatangan bangsa Barat di Indonesia. Kapal-kapal melayari Samudera. Mereka bertemu dengan orang-orang setempat yang terkenal sebagai penjelajah ulung : suku Bugis, suku Biak, suku Bawean, dan suku Bajo.

Film juga menggambarkan profil suku-suku tersebut. Masing-masing suku menjelajah ke berbagai negeri dengan perahu tradisionalnya. Mereka juga disebut sebagai suku yang pandai menyelam hingga puluhan menit.

Setelah penggambaran kehebatan empat suku penjelajah, penoton dibawa memasuki dunia transportasi Indonesia. Sepeda disorot secara khusus sebagai alat transportasi yang mengubah drastis kehidupan manusia Indonesia. "Sepeda kerap dipakai oleh tokoh-tokoh bangsa," kata narator film. Evolusi sepeda pun ditampilkan secara jelas. Dari bentuknya yang paling kuno hingga paling modern.

Baca juga:

Ada Fosil Kuda Nil di Museum Nasional

Cahaya proyektor meredup. Ruangan tiba-tiba gelap. Lalu terdengar perempuan bernyanyi merdu. Layar kembali terang dengan gambar langit malam, bintang-gemintang, dan simbol horoskop. Dilengkapi dengan lirik lagu.

"Tinggal sertaku di penghujung malam/Lewati senyap tanpa batasan/Kemana arah harus dilalui/Hingga disambut embun pagi". Lagu itu menjadi penutup film di Wahana ImersifA.

Dengan kecanggihan teknologi yang dihadirkan, wahana ini diharapkan meninggalkan pengalaman dan emosi yang bersifat personal untuk setiap pengunjung. Tema sejarah dan kebudayaan Indonesia yang diangkat melalui teknologi canggih itu juga diharapkan mampu memberikan kesadaran akan kekuatan budaya Indonesia bagi para pengunjung berusia muda.

"Hal ini akan membantu generasi muda untuk merefleksikan jati dirinya dan menyadari potensinya sebagai bangsa yang besar yang mampu bekerja sama dan hidup berdampingan dengan berbagai bangsa di dunia," tambah keterangan di brosur.

Nah, bagi kamu yang penasaran dengan pertunjukan ini, kamu bisa memesan tiketnya secara daring melalui e-tiket.museumnasional.or.id. Kuotanya terbatas 35 orang setiap pertunjukan. Oya, sebelum masuk ruangan wahana, kamu harus melepas sepatu atau sandalmu.

Tapi jangan khawatir, pihak museum menyediakan rak dan kantong penitipan alas kaki. Tak usah takut alas kakimu hilang. Ada penjaganya, kok. Siapkan saja dirimu untuk menjelajah waktu. (dru)

Baca juga:

Menembus Lorong Waktu di Museum Nasional

#Museum #Museum Nasional
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Sejarah bukan benda mati, melainkan sesuatu yang membuat diri kita ada hari ini
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Indonesia
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Mari kita jaga museum dan cagar budaya yang ada di tempat kita masing-masing agar tetap lestari
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Indonesia
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Gubernur Pramono menyampaikan ini saat menghadiri acara Harlah ke-79 Muslimat NU, Sabtu (26/7)
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 27 Juli 2025
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Lifestyle
Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat "Enigmacursor" yang Mampu Berlari Lebih Cepat dari Predator Terbesar
Pada masa itu, Colorado adalah dataran banjir dengan banyak sungai dan dihuni oleh berbagai dinosaurus, termasuk Brachiosaurus dan Camarasaurus
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat
Indonesia
Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum
Sebagian area rumah nantinya akan mengalami renovasi ringan, terutama pada infrastruktur pendukung.
Wisnu Cipto - Rabu, 11 Juni 2025
Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum
Lifestyle
Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Amat mungkin, kondom ini merupakan suvenir dari sebuah rumah bordil.
Dwi Astarini - Minggu, 08 Juni 2025
 Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Indonesia
Dato Tahir Pastikan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo Dibuka Agustus 2025
Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo dibangun di lahan sekitar 50.000 meter persegi.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 Juni 2025
Dato Tahir Pastikan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo Dibuka Agustus 2025
Indonesia
Buka Pameran 40 Museum Indonesia di Solo, Wali Kota Respati Minta Study Tour Sekolah Wajib ke Museum Jateng
Study tour di museum Jateng akan disosialisasikan kepada kepala sekolah.
Dwi Astarini - Rabu, 28 Mei 2025
Buka Pameran 40 Museum Indonesia di Solo, Wali Kota Respati Minta Study Tour Sekolah Wajib ke Museum Jateng
Indonesia
5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
5 museum menggelar program Night at the Museum khusus akhir pekan
Wisnu Cipto - Kamis, 15 Mei 2025
5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
Fun
Museum MACAN Kembali Pamerkan Instalasi Seni Yayoi Kusama 'Infinity Mirrored Room'
Instalasi Yayoi Kusama akan dipamerkan di area Sculpture Garden Museum Macan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 12 Mei 2025
Museum MACAN Kembali Pamerkan Instalasi Seni Yayoi Kusama 'Infinity Mirrored Room'
Bagikan