Menilik Awal Mula Berdirinya Warung Sate Petir Pak Nono Yogyakarta

Sate Petir Pak Nano, di Jalan Ringroad Selatan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Kuliner - Sate Petir merupakan sajian sate dengan bumbunya yang super pedas. Sate ini pun menjadi salah satu kuliner super pedas di Yogyakarta. Makanan berciri daging tusukan ini bisa ditemui di Warung Sate Petir Pak Nono.
Kini, sate petir racikan Pak Nono menjadi salah satu buruan para pecinta kuliner sate di Yogyakarta. Tak ayal, sang pemilik pun menuai keuntungan berlimpah. Buktinya, hasil penjualannya, sang pemilik mampu menguliahkan anak-anaknya.
"Saya jualan gigih. Makanya saya bisa menyekolahkan, malah sampe lulus kuliah anak-anak saya," kata Marni, pemilik Warung Sate Petir Pak Nono, saat berbincang dengan merahputih.com, Rabu (3/8), di Jalan Ringroad Selatan, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta.
Marni menceritakan, warung sate petirnya berdiri berkat kegigihan sang suami, Suityarno atau dikenal Pak Nono, 69. Suaminyalah yang kali pertama mengadu nasib dengan berjualan sate. Sebelum buka warung sate, sang suami berdagang bermacam-macam. Mulai dari sandal hingga hasil kerajinan tangan. Pak Nono hanya berdagang dari emperan ke emperan lainnya.
"Setelah jualan macam-macam, barulah suami saya buka warung sate. Itu tahun 1984. Pertama buka warung di daerah Patangpuluhan," kata Marni.
Tahun 2004, barulah sang suami membuka lapak di tempat yang saat ini. Sejak pindah ke tempat baru itulah, warung yang didirikan mulai ramai dikunjungi. Hingga suatu hari, salah seorang wartawan asal Solo, yang kebetulan singgah, menyarankan agar membuat citarasa yang super pedas dan diberi nama "sate petir".
"Kalau resepnya udah dari turunan. Si Mbah suami saya dulu kan jualan sate kambing juga," kata Marni.
Warung ini tak cuma menyediakan sate, melainkan makanan berbahan kambing lainnya juga. Seperti, tongseng, gule kambing, hingga nasi goreng kambing. Sate petir dibanderol Rp20.000 per porsinya. Sementara paket sate dengan nasi dan minuman dibanderol Rp25.000 per porsi. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
