Menginap Semalam Demi Pengalaman ala 'Night at the Museum'


American Museum of Natural History tawarkan program menginap untuk pengunjung. (foto: Unsplash_Aditya Vyas
LARRY Daley mendapat tantangan tak terduga di hari pertamanya bekerja sebagai satpam di museum. Satu per satu benda yang ada di museum menjadi hidup sesaat setelah matahari terbenam. Manusia purba, fosil T-rex yang bertingkah layaknya anjing, hingga monyet jahil membuat suasana malam di museum menjadi hidup. Namun, ketika pagi menjelang, semuanya kembali ke posisi mereka dan mematung.
Kisah dari film yang dibintangi Ben Stiller, Night at the Museum, itu telah menjadi inspirasi di balik program nan unik beberapa museum besar dunia. Menghabiskan malam di ruangan sepi, di antara benda pajangan museum dari berbagai zaman merupakan sebuah ide menarik sekaligus menantang nyali. Tentunya, minus segala kerepotan yang dialami Daley.
BACA JUGA:
American Museum of Natural History, yang menjadi latar tempat film Night at the Museum, dan The British Museum yang ada di London, Britania Raya, memberikan pengalaman tersebut lewat program menginap semalam di museum. The British Museum menawarkan pengalaman menginap semalaman untuk anak-anak. Dalam paket wisata ini, kegiatan yang ditawarkan yakni mempelajari semua tentang tema sejarah yang dipilih secara khusus melalui lokakarya, kegiatan belajar sejarah lewat permainan, dan sesi dongeng untuk anak-anak.
Di penghujung malam, anak-anak yang berkunjung diajak untuk tidur di galeri Mesir dan Asiria, dikelilingi para raja dan dewa dari masa lampau. Di pagi harinya, peserta diperbolehkan menjelajahi galeri atau pameran sebelum museum dibuka untuk umum pada hari itu.
BACA JUGA:
Jika The British Museum baru mengadakan program menginap untuk anak usia 8-15 tahun saja, American Museum of Natural History menawarkan program menginap untuk orang dewasa yang mereka klaim lebih menawan. Situs resmi American Museum of Natural History menjelaskan pengunjung dewasa akan memulai malam dengan sebuah jamuan dan penampilan live music.
Setelah itu pengunjung akan diajak untuk menjelajahi aula museum yang hampir kosong, melihat alam semeta melampaui bumi di planetarium, menonton film dokumenter mengenai alam, dan berinteraksi dengan koleksi hewan hidup yang mereka miliki.
Pengunjung juga akan menyaksikan pameran khusus tentang T rex yang akan dibuka. Saat malam tiba, pengunjung bisa menghamparkan kantong tidur dan beristirarhat di bawah kerangka paus biru sepanjang 94 kaki yang ikonik di Hall of Ocean Life ditemani alunan merdu harpa yang dimainkan pemusik professional sebagai lagu pengantar tidur. Syahdu.(dsh)
BACA JUGA:
Siasati Resesi, Strategi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara Berubah
Bagikan
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Tetap Terkoneksi selama Liburan, EZYM Perkenalkan eSIM yang Menjangkau 225 Negara

Dari Bali sampai Jepang, ini nih Rekomendasi Airbnb Unik yang Siap Bikin Liburan Kamu Berkesan

Jalan-Jalan Lihat Aqueduct di Spanyol, Pria ini Malah Tewas Terjatuh ke Saluran

Ledakan Wisatawan Mengancam Zen dalam Onsen di Penjuru Jepang

Finlandia Kembali Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia pada 2025, AS Catat Posisi Terendah

Time Out Rilis Daftar Kota Kuliner Terbaik di Dunia untuk 2025, Jakarta Masuk 10 Besar Loh

Pemerintahan Trump Pertimbangkan Larangan Perjalanan Baru untuk Puluhan Negara, Korut Salah Satunya

Jajal Petualangan Bahari nan Seru di Geraldton, Australia Barat, Surga bagi para Penyelam

Terjun ke Air Mancur Trevi di Roma, 3 Turis Selandia Baru Dilarang Seumur Hidup Masuk ke Destinasi Itu
