Mengenal Sate Lilit khas Bali, Kuliner Sakral Penuh Nilai Spiritual


Sate lilit umumnya tidak disajikan dengan bumbu kacang. (Foto: Instagram/eatsleepbali)
Merahputih.com - Membayangkan sate lilit yang kaya rempah-rempahan sangat menggiurkan lidah. Makanan tradisional otentik ini datang dari Pulau Dewata, Bali.
Kemunculan sate lilit di lingkungan masyarakat Bali cukup memiliki nilai spiritual. Ia disebut sebagai replikasi dari lambang senjata Dewa Brahma. Makanya bentuk kuliner sate-satean ini berbeda dengan kebanyak sate yang ada di Indonesia.
Jika dilihat seksama, sate ini dibuat dengan daging babi, ayam, hingga ikan yang digiling. Setelah itu digumpal dibentuk seperti besar di bagian ujungnya, sekilas seperti gada.
Dari situlah, disebut sate lilit menyerupai alat dewa Brahma. Gada sendiri termasuk dalam jenis senjata pemukul dengan bentuk ujung atas cembung bergelombang dan pangkal untuk sisi yang digenggam.
Baca juga:
Lawar, Sajian Wajib Hari Raya Galungan di Bali
Adapun makna sate lilit sendiri berarti senjata untuk melawan dan menghancurkan pengaruh jahat.
Dalam menyiapkan makanan tinggi kandungan proteinnya ini meliputi ritual. Dalam persiapan ritual keagamaan misalnya, sate lilit dibuat dan disusun secara khusus berdasarkan arah mata angin.
Pembuatan sate lilit di Bali hanya diperuntukan untuk laki-laki, di mana melibatkan banyak orang dengan pembagian kerja yang jelas. Ada yang tugasnya pemotong daging, bagian mencincang daging, bagian bumbu, bagian pelilitan, dan bagian pemanggangan.
Alasannya menurut keyakinan masyarakat Bali, sate lilit merupakan simbol kehidupan kejantanan seorang pria Bali. Konon, jika pria Bali tidak bisa membuat sate lilit kejantanan sang pria akan dipertanyakan.
Baca juga:
Rayakan Penampahan Galungan, Umat Hindu Bali Memasak Lawar nan Penuh Makna
Selain bentuk sate lilit yang berbeda dengan satai pada lazimnya, sate ini tidak menggunakan bumbu kacang atau bumbu kuah lainnya.
Sate lilit sudah memiliki rasa dan aroma yang khas sehingga tidak memerlukan bumbu kacang. Sebab dalam racikan cincang daging dicampurkan bumbuan seperti kunyit dan sereh. Sehingga ketika dibakar mengeluarkan aroma harum yang khas.
Baca juga:
5 Makanan Khas Bali yang Paling Diincar Wisatawan
Mulanya sate lilit berkembang hanya di wilayah kabupaten Klungkung. Menu ini termasuk daftar kuliner sakral sebab muncul di menu wajib perayaan Galungan.
Karena populer, berbagai daerah mengadopsi kuliner ini. Kini hidangan ini sudah banyak ditemukan di banyak lokasi di Bali, seperti Denpasar, Badung, Gianyar, dan lainnya. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Deretan Menu Spesial ala Future Menu 2025 Ramaikan Industri Kuliner Indonesia

Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed

Menikmati Nuansa Sarapan Ala New York di Tengah Jakarta
