Seni

Mengenal Hyperrealism, Representasi Artistik dengan Penampakan Identik

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 29 April 2019
Mengenal Hyperrealism, Representasi Artistik dengan Penampakan Identik

Hyperrealism, Representasi Artistik dari Realism. Foto Karya Jamie Salmon (Foto: Courtesy Jamie Salmon)

Ukuran:
14
Audio:

BANYAK genre yang terdapat di ranah seni ini, termasuk pada seni rupa atau lukis yang berusaha untuk menghidupkan suatu karakter dengan teknik teretentu. Salah satunya termasuk teknik Hyperrealism, yang mencoba untuk membuat karya Realistis ke tingkatan lebih tinggi lagi. Untuk mengetahui lebih lanjut, baca keseluruhan artikel untuk mengetahui bentuk seni Hyperrealism.

1. Apa itu Hyperrealism?

Mengenal Hyperrealism, Representasi Artistik dengan Penampakan Identik
Karya Hyperrealism dari Gottfried Helnwein (Foto: Courtesy Studio Helnwein)


Hyperrealism adalah suatu genre dari seni rupa yang merupakan tingkatan lebih lanjut dari Photorealism. Hyperrealism mulai diperkenalkan sejak tahun 1973 di Brussels, walaupun tidak semenarik Photorealism pada zamannya.

Tetapi hingga sekarang beberapa seniman Hyperrealism seperti Gottfried Helnwein dari Austria, Willem van Veldhuizen dan Tjalf Sparnaay dari Belanda, Roger Wittevrongel dari Belgia, dan masih banyak seniman hyperrealism terkenal dunia kembali mengangkat bentuk seni rupa ini.

2. Apa yang Membedakan Hyperrealism dengan Realism?

Mengenal Hyperrealism, Representasi Artistik dengan Penampakan Identik
Hyperrealism Karya Alyssa Monks (Foto: Courtesy Alissa Monks)


Berbeda dengan Realism yang memanfaatkan photorealistik, Hyperrealism memberikan pandangan berbeda dari Realism.

Dari penambahan obyek, perubahan karakter, ataupun hanya sekedar imajinasi dari seniman untuk membuat karya tersebut. Hyperrealism memberikan nuansa yang lebih eye-catching, lebih berkarakter, dan lebih fresh.

3. Hyperrealism Memerlukan Dedikasi Tinggi Seniman

Mengenal Hyperrealism, Representasi Artistik dengan Penampakan Identik
Hyperrealism Karya Young-sung Kim (Foto: Young-sung Kim)


Hyperrealism menguji bakat seorang seniman bagaimana ia bisa membuat hal-hal yang realistis bisa jauh lebih artistik, tidak terlihat surreal dan juga tidak terlihat seperti Realism. Pastinya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk belajar seni Hyperrealism ini.

Seperti karya buatan Young-sung Kim ini, ia mendedikasikan dirinya utuk membuat karya Hyperrealism sejak 23 tahun terakhir. Ia senang membuat beberapa karya dengan binatang-binatang kecil, Ia juga memberikan inspirasi kepada seniman-seniman muda untuk "Membuat sesuatu yang tidak ada di dunia ini." (dnz)

#Seniman #Karya Seni #Seni Grafis #Seni Rupa #Seni Lukis
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Fun
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Art Jakarta 2025 menghadirkan 75 galeri ternama dari 16 negara, baik dari kawasan Asia maupun luar Asia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Indonesia
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Polemik royalti lagu kini masih ricuh. Pelaku usaha hingga seniman mendesak DPRD Solo untuk membubarkan LMKN.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Indonesia
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 akan digelar pada 22-23 Agustus 2025. Seniman dari tujuh daerah akan ikut tampil.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Dunia
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan
Di ‘Negeri Ginseng’ praktik tato oleh arti yang bukan dokter telah dilarang selama puluhan tahun, memicu perdebatan hukum.
Dwi Astarini - Selasa, 12 Agustus 2025
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan
Fun
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
ArtMoments Jakarta 2025 menampilkan 57 galeri serta lebih dari 600 seniman, baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
Lifestyle
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Lewat observasi nan jeli, dan diselingi humor, Emte membawa pembaca ke ‘dunia kesendirian’ yang nyatanya tidaklah membuat merasa kesepian.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Lifestyle
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Mempersembahkan karya-karya yang mempertemukan seniman asal Bali dan Tiongkok dalam sebuah percakapan visual lintas budaya.
Dwi Astarini - Jumat, 27 Juni 2025
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Lifestyle
Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi
Museum MACAN menggelar pameran GORENGAN Bureau. Karya tersebut merupakan milik Adi Sundoro.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi
Lifestyle
Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN
Museum MACAN menggelar pameran The Sea is Barely Wrinkled. Pameran ini menampilkan karya perupa asal Jepang, Kei Imazu.
Soffi Amira - Sabtu, 24 Mei 2025
Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN
Bagikan