Mengenal CBD Oil dan Khasiat di Balik Ekstrak Tanaman "Spesial" yang Kontroversial


CBD Oil dikatakan memiliki banyak manfaat untuk tubuh, benarkah? (Foto: PinkNews)
TELAH dikenal luas khususnya di negara barat, banyak orang menyebutnya sebagai minyak penyembuh ajaib. Pun semua orang dari berbagai kalangan banyak menggunakan dan mengambil manfaat yang ditawarkan CBD Oil. Terlepas dari bahan bakunya, minyak ini diekstrak dari tanaman ganja. Namun, apakah benar minyak yang masih mengundang kontroversial di Tanah Air ini memiliki banyak manfaat? Baca keseluruhan artikel untuk mengehtahui tentang CBD Oil lebih jauh.
1. Apa itu CBD?

Adalah kependekan dari Cannabidiol, satu dari lebih 100 zat yang disebut cannabinoids yang ditemukan di tamanam ganja.
Lantas apa yang membuatnya begitu terkenal digunakan di luar negeri? Minyak ini berinteraksi dengan sistem endocannabinoid tubuh, yang mengatur berbagai proses dari rasa sakit dan suasana hati hingga nafsu makan dan tidur.
2. Apakah CBD Oil memabukkan?

Berbeda dengan tetrahydrocannabinol (THC), zat psikoaktif yang terdapat pada tanaman ganja, CBD tidak memabukkan.
CBD cenderung berasal dari tanaman hemp, yang mengandung lebih sedikit kandungan THC daripada ganja dan berbeda dengan jenis yang kerap disalahgunakan penggunaannya.
3. Apakah CBD Oil legal secara hukum?

Di Indonesia? belum, namun berbeda dengan di negara-negara yang sudah melegalkan ganja. Secara teknis, US Drug Enforcement Agency masih mengklasifikasikan CBD sebagai obat-obatan yang saat ini diterima dan berpotensi besar untuk disalahgunakan.
meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa CBD “tidak memiliki efek yang mengindikasikan adanya penyalahgunaan atau potensi ketergantungan”. Tetapi jika tanaman itu legal untuk tumbuh di bawah hukum negara, penggunaannya dianggap sah-sah saja.
4. Manfaat CBD Oil?

CBD bahkan telah dikenal sebagai obat kanker. National Cancer Institute menyatakan, "Cannabinoid mungkin memiliki manfaat dalam pengobatan efek samping terkait kanker."
Apakah itu gejala Kecemasan, depresi, insomnia, penyakit jantung, penyakit liver, stroke, diabetes, radang sendi, osteoporosis, dan sebagainya, CBD Oil seharusnya baik untuk mengatasinya.
5. Apakah Terdapat Bukti akan Khasiat CBD Oil?

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa CBD yang dioleskan dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan dari radang sendi, tetapi penelitian itu dilakukan pada tikus.
Studi untuk manusia sedang dilakukan ke dalam kemungkinan penggunaan CBD untuk penyalahgunaan atau kecanduan alkohol, narkoba, dan serangan kecemasan yang dipicu oleh trauma, diharapkan akan terbukti lebih konklusif.
Kadang pembuktian itu dilakukan untuk kanabis secara keseluruhan, bukan hanya CBD secara terpisah. Misalnya, ada ketidakpastian apakah hanya CBD saja yang bermanfaat untuk mengatasi epilepsi dibandingkan dengan ekstrak ganja yang lebih kaya dari CBD.
CBD oil telah disetujui di Inggris untuk mengobati multiple sclerosis, tetapi National Institute for Health and Care Excellence, yang menyarankan dokter di NHS, memberikannya status "tidak disarankan".
6. Efek Samping CBD Oil?

Konsekuensi yang kurang dipublikasikan dan diinginkan dari menggunakan CBD oil dapat mencakup kelelahan, lekas marah, mual, dan diare. CBD juga dapat meningkatkan tingkat obat lain dalam tubuh, termasuk menjadikan darah lebih encer.
7. Apakah CBD Oil Baik atau Buruk?

Ada simpulan baik dan buruk yang bisa diambil dari berbagai penelitian yang telah dilakukan. Baik: lain halnya dengan THC, CBD Oil tidak mudah membuat penggunanya kecanduan dan itu memiliki potensi untuk mengurangi gangguan kecemasan.
Buruk: peneliti tidak tahu secara spesifik untuk siapa CBD oil akan bermanfaat. Misalnya, sifat mengurangi kecemasan bisa berada dalam kelompok kecil orang yang memang membutuhkan, atau bisa saja bergeser seiring waktu.
Potensi buruk: orang-orang hanya tertarik pada efeknya dan tidak membahas masalah inti dalam kehidupan atau riwayat medis, yang pada gilirannya hanya akan mengacaukan mereka. (ADP)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
BPJPH dan BPOM Didesak Usut Tuntas Status Kehalalan Ompreng Program MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi

Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun

Riza Chalid Masuk DPO, Kejagung Bicarakan Perburuan Dengan NCB Interpol

Pengusaha Minyak Riza Chalid Mangkir Dari Pemeriksaan Sebagai Tersangka

TNI Masuk Bisnis Obat, Komisi I Anggap Bukan Pelanggaran Dwifungsi ABRI

Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025

Minyak Jelantah Program Makan Bergizi Gratis Jadi Bioavtur, Legislator Ingatkan Transparansi dan Pengelolaan Limbah

Imbas Konflik AS-Israel Lawan Iran, APBN Indonesia Terancam Makin ‘Menjerit’

Dekat Blok Singkil, 4 Pulau Sengketa Aceh-Sumut Miliki Cadangan Minyak Besar?

Impor Minyak Dari AS Butuh Waktu 40 Hari, Pertamina Minta Perlindungan Perpres atau Permen
