Mendag Tegaskan Sudah Saatnya HET Minyakita Naik

Petugas melakukan persiapan untuk pengiriman Minyakita yang telah dikemas dalam kontainer ke Indonesia bagian timur, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/8). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Merahputih.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau Minyakita menjadi Rp15.500 per liter atau naik sebesar Rp 1.500 per liternya.
Dengan naiknya harga Minyakita dari Rp14.000 menjadi Rp15.500, dinilai tetap akan lebih murah dari minyak goreng kemasan premium. Namun, Zulhas tidak merinci lebih jelas harga minyak goreng premium.
"Jadi, memang sudah saatnya (harga) Minyakita naik. Kalau minyak premium lebih mahal lagi (dari harga Minyakita)," ujar Zulhas dikutip Antara, Kamis (20/6).
Baca juga:
Pasokan Minim, Produk Minyakita Oplosan Diperjualbelikan di Pasar
Zulhas menambahkan bahwa usulan kenaikan harga minyak kita masih akan dirapatkan. Sehingga, dia tidak menyebutkan kapan penetapan HET Minyakita.
Mendag menyatakan, perubahan ini dilakukan mengikuti nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang saat ini sudah melebihi Rp16.000.
"Karena kan disesuaikan juga, dulu kan rupiah Rp14.500, sekarang sudah Rp16.000 lebih. Nanti khawatir kalau nggak disesuaikan ekspornya jauh beda harganya. Nanti kami kurang lagi," beber Mendag.
Selain itu, usulan kenaikan harga eceran tertinggi Minyakita juga menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan pokok lainnya, seperti beras yang saat ini sudah mengalami kenaikan harga.
Baca juga:
"Karena kan sekarang di pasar juga memang beras saja kan dari harga Rp10.900 per kg (beras premium) jadi Rp12.500 per kg. Jadi, naiknya Rp1.600, itu harga beras," tutur Zulhas.
Meski begitu, dia menegaskan tidak ada rencana untuk mengubah aturan domestic market obligation (DMO) untuk bahan baku minyak goreng domestik.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih

BPJPH dan BPOM Didesak Usut Tuntas Status Kehalalan Ompreng Program MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi

Imbas Kemarahan Rakyat, PAN Ajukan Penghentian Gaji hingga Fasilitas Eko Patrio dan Uya Kuya

PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya Sebagai Anggota DPR

Riza Chalid Masuk DPO, Kejagung Bicarakan Perburuan Dengan NCB Interpol

4 Provinsi Bakal Dipilih Jadi Tempat Swasembada Pangan, Air dan Energi, Rp 8 Triliun Buat Cetak Sawah Baru

Gerakan Pangan Murah di Seluruh Indonesia, Polri-Bulog Jual Beras hingga Minyak di Bawah Harga Normal

PAN Puji Sikap PDIP ke Pemerintah Prabowo Jaga Kualitas Demokrasi

Pengusaha Minyak Riza Chalid Mangkir Dari Pemeriksaan Sebagai Tersangka

80.000 Kopdes Diresmikan, Zulhas Sebut ini Wajah Baru Koperasi Indonesia
