Menanti Nama Paus Baru Lewat Tradisi Habemus Papam


(Youtube/Vatican News)
MerahPutih.com - Pengganti mendiang Paus Fransiskus akan diumumkan lewat proses akhir yang disebut Habemus Papam. Apa makna dan bagaimana prosesnya?
Pemilihan pemimpin keagamaan tidak boleh dilakukan sembarangan. Termasuk bagi umat katolik. Proses pemilihan calon paus dilakukan lewat diskusi tertutup yang disebut Konklaf.
Kata Konklaf sendiri dikutip dari bahasa latin "Cum Clave" yang berarti kunci. Ini terkait tradisi mengunci para kardinal sampai ditemukannya keputusan konklaf oleh Kolegium Kardinal, alias pejabat tinggi Gereja yang berasal dari berbagai negara yang berkumpul di dalam ruang sakral komplek Vatikan di Kapel Sistina.
Penting diketahui Konklaf digunakan sejak abad ke-13. Dimulai setelah hampir tiga tahun Sede Vacante, ketika gubernur Viterbo memutuskan untuk secara efektif mengunci para kardinal untuk memilih Paus baru, dimulai pada musim panas Eropa tahun 1270.
Baca juga:
Selama belum menemukan pengganti Paus baru, cerobong Kapel Sistina merupakan satu-satu penyalur informasi Vatikan ke pada khalayak. Tanda ini biasa disebut sebagai Asap hitam (fumata nera).
Asap hitam berarti belum ada kesepakatan yang tercapai dan belum ada nama Paus terpilih, yang memperoleh mayoritas dua pertiga suara dari total pemilih.
Namun bila cerobong asap Kapel Sistina mengeluarkan asap putih alias fumata bianca berarti seorang paus baru telah terpilih.
Perubahan transisi warna asap ini melalui proses pembakaran surat suara yang diberikan campuran bahan kimia kalium klorat (KClO3), laktosa (C12H22O11), dan getah pinus (atau ter Yunani) sehingga asap berwarna putih, yang menandakan pemilihan Paus baru.
Hal ini akan disambut penuh suka cita. Dalam waktu singkat setelah isyarat itu muncul, nama paus baru akan diumumkan kepada publik, inilah yang disebut sebagai proses Habemus Papam.
Baca juga:
Akan Ikuti Konklaf, Kardinal Suharyo Prediksi Sejumlah Calon Paus Saling Pamer Ide dan Gagasan
Habemus Papam artinya "kita memiliki Paus". Ini merupakan istilah bagi suatu pengumuman dalam Bahasa Latin yang diucapkan oleh seorang Kardinal Protodiakon tentang hasil pemilihan Paus dalam konklaf yang telah dilaksanakan.
Pengumuman Habermus Papam berlangsung dari atas Balkon di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Dilanjutkan dengan Paus yang baru akan tampil ke depan publik dan menyampaikan sambutan pertamanya sebagai Paus, yang disebut Urbi et Orbi.
Berikut ini bunyi format dari pengumuman Habemus Papam yang dipimpin kardinal:
Annuntio vobis gaudium magnum:
habemus Papam!
Eminentissimum ac reverendissimum dominum,
Dominum [nama awal],
Sanctæ Romanæ Ecclesiæ Cardinalem [nama akhir],
qui sibi nomen imposuit [nama Paus].
Artinya dalam Bahasa:
kita memiliki Paus!
[Beliau adalah] tuan yang paling mulia dan terhormat,
Tuan [nama awal],
Kardinal Gereja Roma Suci [nama akhir],
yang menamai dirinya sebagai [nama Paus].
Konklaf Terpanjang dalam Sejarah
Menurut catatan sejarah, puncak pemilihan Paus paling lama pernah terjadi pada tanggal 29 November 1268. Dimana proses Konklaf berlangsung selama 34 bulan alias hampir tiga tahun. Hadilnya, dipilihlah Paus Gregorius X sebagai Paus. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Israel Hancurkan Gereja Katolik di Gaza, Paus Leo XIV Tegur Netanyahu

Kemenlu Kecam Serangan Israel ke Gereja Katolik Palestina, Merusak Nilai Kemanusiaan dan Kesucian

Soal Pengangguhan Penahanan 7 Tersangka Persekusi Cidahu, Marinus Gea Sebut Kementerian HAM Kirim Sinyal Negara Lindungi Pelaku

Paus Leo XIV dan Zelenskyy Bahas Perdamaian Ukraina-Rusia setelah Misa Perdana, Berharap Gereja Bisa Jadi Simbol Persatuan

Singgung Banyaknya Kemiskinan hingga Kebencian, Paus Leo XIV Minta Gereja jadi ‘Ragi’ Bagi Dunia

Paus Leo XIV Dilantik Hari ini di Basilika Santo Petrus, 250 Ribu Orang hingga Sejumlah Pemimpin Dunia Hadir

Prabowo yakin Kepemimpinan Paus Leo XIV Mampu Buka Jalan Perdamaian dan Harapan Baru di Dunia

Ketua KWI Prediksi Arah Gereja Katolik di Bawah Kepemimpinan Paus Leo XIV, Lebih Pro ke Rakyat Miskin dan Menderita

Sudah Tidak Asing dengan Indonesia, Paus Leo XIV Diharapkan Datang Lagi

Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama
