Menag: Ajaran Paham Radikal Harus Dibendung
Twitter Lukman Hakim Saifuddin
MerahPutih Nasional - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin kembali menegaskan bahwa ajaran dan paham berbau radikal atas nama agama harus dibendung pengaruhnya, termasuk gerakan Islam radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
"Sebab hal tersebut merongrong sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Menag baru-baru ini seperti dilansir dari situs Kemenag.go.id.
Menag yang juga politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menambahkan, agama Islam sama sekali tidak mengajarkan praktik kekerasan. Islam, lanjut Menag adalah agama yang mengajarkan cinta kasih dan kedamaian. (Baca: ISIS Dalam Bahaya)
“Apalagi mengatasnamakan agama, itu lebih salah lagi. Karena agama, apalagi Islam, sama sekali tidak mengajarkan paham-paham seperti itu,” tambahnya.
Selain itu, paham yang tidak sekedar membolehkan, bahkan menyuruh atau mendorong seseorang untuk membunuh pihak lain yang berbeda paham dengannya, paham seperti ini dalam konteks Indonesia juga tidak diperbolehkan karena paham mayoritas umat Islam Indonesia bukan seperti itu. (Baca: Diblokir BNPT, Hidayatullah: Selama Ini Kami Kritis Terhadap ISIS)
Menurut Menag, perilaku radikal bukan bagian dari Islam. Karenanya, masyarakat harus mendapatkan pemahaman yang cukup bahwa mereka-mereka yang mengatasnamakan Islam sebagai alat untuk melegalkan tindakan radikalnya, harus diwaspadai. Sebab, lanjut Menag, Islam bukanlah agama yang mentolelir perilaku-perilaku seperti itu.
“Menurut saya, sangat tidak terpuji mereka-mereka yang mentolelir, bahkan menyebarluaskan paham kekerasan lalu kemudian mengatasnamakan agama. Itu juga sesuatu yang harus dihindari,” tandas mantan Wakil Ketua MPR RI. (bhd)
Bagikan
Berita Terkait
Menag Ungkap Pagu Efektif Pendidikan Islam 2025 Disesuaikan Jadi Rp 26,11 Triliun
Menag Nasaruddin Umar: Jangan Ada yang Beri ‘Stempel Negatif’ pada Pesantren
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Menag Nasaruddin Puji Indonesia Peringkat 1 Negara yang Kuat Sedekah
Pakar Sebut Kewenangan Atribusi Menag tidak Melawan Hukum
Rampung Diperiksa KPK, Eks Menag Gus Yaqut Bungkam soal Aliran Fee Kuota Haji ke Kemenag
Menag dan Ketua DMI Hadiri Peresmian Masjid Raya Baitul Mukhtar BSD City
Ojol yang Tewas Dilindas Mobil Rantis Brimob Didoakan Wafat Sebagai Syuhada
Menag Janji Laporan Kasus Intoleransi Segera Ditangani Kurang dari 24 Jam
KPK Cekal Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas