Memetik Pelajaran Berharga Kisah Cinta Habibie-Ainun


Kisah Cinta Habibie dan Ainun sangat inspiratif (Foto: [email protected])
HARI Valentine dirayakan banyak orang dengan menciptakan suasana romantis. Di masa pandemi memang tak semua orang bisa keluar rumah merayakan valentine semisal makan malam romantis di sebuah restoran ternama. Banyak kegiatan akhirnya dilangsungkan di rumah masing-masing. Mereka terhubung dengan pasangan melalui sambunga internet. Mungkin melalui panggilan video, dan perangkat komunikasi lainnya.
Pandemi membuka mata banyak pasangan memaknai ulang arti cinta. Tak sedikit pasangan mendambakan hubungan berkualitas. Mereka mencari contoh dari banyak hal, seperti film, novel, serial, dan kisah asmara para tokoh terkemuka. Salah satunya, film Habibie & Ainun.
Pasangan Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Besari atau akrab disapa Ainun dikenal sebagai pasangan romantis. Selama lebih dari 40 tahun, keduanya hidup bersama dengan penuh cinta. Tak ayal bila kisah cinta kedua sosok sangat luar biasa tersebut diabadikan dalam layar lebar.
Baca Juga:

Kisah Habibie dan Ainun acap dijadikan pedoman banyak pasangan di Indonesia. Pelajaran cinta dan kehidupan berumah tangga mereka memang bisa jadi teladan. Misalnya, tentang kesempurnaan cinta.
Habibie tak lantas mencari seseorang 'tanpa cela' namun paling penting bisa membuatnya bahagia. "Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia, dan membuatmu berarti lebih dari siapapun," kata Habibie di dalam cuplikan film Habibie & Ainun.
Meraih masa depan bersama juga jadi kunci penting kesuksesan hubungan mereka . Kehidupan rumah tangga bagi Habibie bukan sekadar menyatukan cinta, tapi mempunyai satu visi meraih masa depan bersama. Maka, Habibie dan Ainun saling mendukung karier masing-masing. Khususnya ketika Ainun mendampingi dan merawat Habibie. "Cinta tidak berupa tatapan satu sama lain, tetapi memandang ke luar bersama ke arah yang sama".
Selain itu, perlu pula mencari pasangan satu frekuensi. Habibie sukses meyakinkan Ainun kesamaan visi dan misi lebih penting dari penampilan fisik. "Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana? Karena itu carilah pasangan satu frekuensi". Bahkan, tak kalah penting ada di saat susah dan melewatinya bersama.
Baca Juga:
5 Tips Dahsyat Agar Hubungan Asmara Kamu Langgeng dan Harmonis

Pasangan Habibie dan Ainun pernah melewati masa-masa sulit bersama. Kesulitan tesebut justru menguatkan hubungan mereka. Hal tersebut menjadi bukti nyata jangan takut memilih orang masih berjuang menuju kesuksesan.
Pada buku bertajuk Ainun Habibie: Kenangan Tak Terlupakan di Mata Orang-Orang Terdekat (2012), Ainun menuliskan suratnya, tentang kisahnya bersama Habibie.
Penghasilan Habibie kala itu pas-pasan. Ia harus mencuri waktu bekerja sebagai ahli konstruksi pada pabrik kereta api. Ia pulang jam 11 malam dan lanjut menulis disertasi. Dua sampai tiga kali seminggu ia berjalan kaki sejauh 15 km ke tempat kerja. "Sepatunya berlubang dan hanya ditambal ketika musim dingin," tulis Ainun.
"Ketika hamil anak pertama, saya belajar menjahit untuk menghemat biaya. Lama-lama jahitan saya tidak jelek. Saya bisa memperbaiki kerusakan, membuat pakaian bayi, dan menjahit pakaian dalam persiapan musim dingin. Prioritas kami sebelum Ilham lahir ialah membeli mesin jahit. Tidak ada uang kecuali untuk membeli mesin jahit," tulis Ainun dalam suratnya.

Tak kalah pentingnya adalah kesetiaan. Dalam hal kesetiaan, Habibie tak perlu diragukan lagi. Kesetiaan Habibie sudah terbukti dan tercatat sejarah. Habibie dan Ainun mendapat cobaan besar ketika Ainun dinyatakan menderita kanker Ovarium pada Maret 2010 silam.
Berbagai upaya telah dilakukan Habibie demi mengobati istri tercinta, bahkan Ainun langsung diterbangkan ke Jerman untuk mendapat perawatan intensif. Sejak saat itu, Habibie tidak pernah meninggalkan Ainun, hingga sang istri menghembuskan napas terakhirnya pada Mei 2010. Meski maut memisahkan, selama bertahun-tahun Habibie selalu rutin mengunjungi makam Ainun di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Setiap Jumat, Habibie maupun ajudannya dikabarkan selalu mengirimkan bunga segar untuk ditaruh di pusara Ainun. Hingga akhirnya pada tanggal 11 September 2019 Habibie berpulang menyusul Ainun ke pangkuan Sang Khalik. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Mercy BJ Habibie Disita KPK, Ridwan Kamil Beli Dicicil Belum Lunas Masih Kurang Rp 1,3 Miliar

Mercy BJ Habibie Jadi Pintu Masuk KPK Periksa Ridwan Kamil

KPK Dalami Penjualan Mercy Klasik BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil

Terima Tanda Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo, Ini Kata Ilmuwan AstraZeneca hingga Jaja Miharja

Alasan Prabowo Beri Tanda Kehormatan kepada 4 Tokoh Pimpinan Parlemen

Daftar Lengkap 100 Tokoh yang Terima Gelar Kehormatan dari Prabowo, Ada Bos BUMN hingga Politikus!

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Mengenang Sosok Kwik Kian Gie, ‘Kader Banteng’ yang Pernah Melawan PDIP di Pemilu 2019

Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
