Membentuk Keluarga Sehat Indonesia Tidaklah Sulit

UMUMNYA orang meyakini bahwa perilaku hidup sehat itu mudah dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Makanya salah satu yang dapat membuat negeri ini sehat lagi adalah kesadaran kesehatan.

Sesuai dengan tema Hari Kesehatan Nasional tahun ini, Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku, adalah untuk memberikan semangat dan optimisme ke seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa keluar dari pandemi COVID-19. Sebagai bagian dari perayaan HKN ke-57, Lemonilo membawa Alodokter ke sesi #TanyaAhlinya untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang arti keluarga sehat yang sesungguhnya.

Baca Juga:

Tetap Seru Liburan di Rumah Bareng Keluarga dengan 4 Kegiatan ini

1. Keluarga sehat

Menurut WHO, kesehatan itu adalah kondisi sempurna. Bukan hanya bebas dari penyakit, kelemahan, atau kecacatan. Tetapi dengan memiliki kesehatan fisik dan mental sehingga kita bisa hidup dan beraktivitas secara sosial dan ekonomi.

“Kalau disimpulkan, keluarga sehat adalah keluarga yang memiliki kondisi kesehatan yang ideal dan komplit baik dari sisi psikologis, biologis, dan kesejahteraan sosial. Segala aspek tersebut harus dijaga secara sistematik dan sinergis agar mampu menciptakan kesehatan yang optimal dalam sebuah keluarga,” ujar dr. Abi Noya dari Alodokter.

Dia menambahkan bahwa setiap individu dalam keluarga harus bekerjasama menjalankan faktor-faktor tersebut. Artinya seluruh keluarga membutuhkan partisipasi yang berkesinambungan untuk menunjang kesehatan keluarga.

2. Asupan gizi

Menentukan jenis makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga tidaklah sulit. Sayangnya yang jarang diperhatikan adalah jumlah dan jenis makanannya. Untuk mempermudah, bisa melihat panduan Isi Piring Saya dari Departemen Kesehatan.

“Dari panduan itu yang diutamakan adalah kelengkapan dan porsinya. Sesuaikan dengan selera, yang penting porsinya tidak berlebihan. Idealnya buah dan sayur harus selalu ada dalam piring kita, bukan hanya salah satunya saja. Untuk menunjang kesehatan pola makan ini, kita juga perlu mencuci tangan sebelum makan, sesudah makan dan saat menyiapkan makanan. Jangan lupa juga untuk minum air putih,” tegasnya.

Baca Juga:

Sering Kena Fat-Shaming dari Keluarga? Hadapi Saja dengan Cara Ini

3. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik harus dilakukan minimal 30 menit setiap hari. Ini sangat penting, supaya tubuh tidak hanya diam saja, ditambah saat ini banyak orang hanya beraktivitas di rumah karena pandemi. Menurutnya, aktivitas yang bisa dilakukan saat di rumah adalah jalan-jalan santai, melakukan pekerjaan rumah bersama keluarga, atau berjalan bersama hewan peliharaan. Untuk aktivitas sedang, bisa melakukan jalan cepat di permukaan yang rata, bersepeda santai, berkebun, mencuci mobil, bahkan aerobik bersama keluarga.

4. Komunikasi sehat

“Terakhir, biasakan untuk mengutamakan komunikasi yang sehat dalam keluarga. Budaya patriarki atau hirarki kadang menghambat terbentuknya komunikasi yang sehat. Komunikasi yang baik adalah yang berjalan dua arah, ketika ada yang berbicara maka yang lainnya menyimak dan begitu pula sebaliknya. Ketika komunikasi tidak terjalin dengan baik, maka akan timbul masalah biologis, psikologis, dan sosial. Oleh karena itu, mulai saat ini kita jaga kualitas komunikasi dengan keluarga melalui saling mendengarkan dan saling mengungkapkan,” tutup dr. Abi. (frs)

Baca Juga:

Pandemi Bawa Kita Kembali ke Keluarga