Melepas Kerinduan Main Hujan Saat Kecil Usai Pandemi Melandai
Serunya main hujan-hujanan (Sumber: Pexels/Nattaphat Phau)
RINTIK hujan seketika membangkitkan memori masa lampau. Bukan tentang kenangan bersama mantan kekasih. Sudahalah, sudah lupakan! Justru hujan dua tahun belakangan terasa berbeda. Tak ada teriakan meriah bocah-bocah di depan rumah menyambut hujan, basah-basahan, kadang sampai telapak tangannya berkerut. Sejak awal pandemi sampai mungkin akhir tahun lalu, bocah-bocah tak lagi bisa bermain hujan.
Jangankan keluar rumah bersama teman-teman bermandi hujan, sekolah saja harus mereka lalui dari rumah masing-masing. Pandemi memaksa semua orang, tak terkecuali bocah, menjaga jarak sosial dalam rangka usaha memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Tak cuma sekolah, ngampus, ibadah, dan kerja pun dilakukan dari rumah. Hanya kegiatan esensial bisa dilakukan di luar rumah.
Baca juga:
Hujan terkadang dibenci orang dewasa, tetapi justru disambut bahagia bocah-bocah. Jika orang dewasa saat bermain sepak bola kebanyakan harus menepi karena hujan turun, sebaliknya bocah-bocah malah senang bukan kepalang jika bisa basah-basahan apalagi badannya meluncur di lapangan nan tergenang. Apa itu payung, jas hujan, dan segala benda waterproof. Bagi bocah, semakin basah justru semakin indah.
Semua bocah, dari perempuan sampai laki-laki, punya kegiatan seru masing-masing saat main hujan. Kalau daerah tempat tinggalnya biasa banjir namun hanya sebetis orang dewasa, biasanya mereka akan berenang bersama-sama bahkan tak jijik dengan kotornya air. Terkadang beberapa bocah sengaja menaruh kepalanya tepat di bawah guyuran saluran air seolah sedang mandi dengan shower atau air terjun.
Terkadang, bocah-bocah kesal karena hujan turun sebentar lalu tiba-tiba cuaca berubah panas. Mereka baru saja jingkrak-jingkrak menerima hujan lalu harus kembali panas-panasan. Bagi bocah, kalau bisa hujan intensitasnya deras dan lama sehingga mereka bisa melakukan pelbagai aktifitas bersama.
Setelah badan menggigil, kulit berubah pucat, dan telapak tangan berkerut, mereka akan pulang mungkin menerima sedikit omelan orang tua. Meski mengomel, orang tua biasanya langsung membuat telur dadar atau mata sapi atau mi instan di kala anaknya mandi. Dua hidangan tersebut juga begitu khas bahkan makin nikmat disantap sehabis main hujan. Jangan lupa sebelum makan menyeruput teh hangat.
Indahnya momen saat main hujan bikin tak sedikit orang dewasa jadi pengin kembali ke masa bocah. Orang dewasa mungkin sungkan jika main hujan apalagi sendirian. Padahal, keinginan tersebut begitu membuncah. Alhasil, mereka biasanya mengakali dengan menunggang sepeda motor tanpa jas hujan sambil nangis ingat mantan.
Baca Juga:
Masih Sensitif dan Belum Terbentuk Sempurna Ini Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir
Namun, dua tahun belakanga keasyikan main hujan tak lagi bisa dirasakan para bocah. Mereka harus ikut anjuran pemerintah. Di saat harus sekolah dan bermain di rumah, tak sedikit bocah megalami stres dan mengalami obesitas karena kurangnya kegiatan fisik. Mereka mengalihkan waktu luang dengan bermain gim daring di ponsel pintarnya.
Dampak jangka panjang krisis COVID-19, menurut laporan UNICEF bertajuk COVID-19 dan Anak-Anak di Indonesia, mengakibatkan kenaikan tajam prevalensi stunting dan peningkatan prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas akibat terbatasnya aktifitas fisik dan meningkatnya konsumsi makanan olahan secara terus-menerus mengandung kadar gula, garam, dan lemak yang tinggi.
Rasa kangen main hujan tersebut sebenarnya bisa terobati mengingat pandemi mulai melandai. Ternyata main hujan punya manfaat bagi bocah. Saat main hujan kreativitas dan imajinasi anak otomatis terasah. Misalnya, ketika hujan turun, anak membuka telapak tangannya dan mengumpulkan tetesan air di tangan. Mereka membayangkan tangannya seolah-olah gayung atau ember. Anak juga bisa berkreasi dengan membuat perahu kertas dan meletakkannya di genangan air. Anak juga bisa memanfaatkan daun sebagai payung.
Anak juga akan otomatis menggerakkan tubuhnya saat berada di bawah tetesan hujan. Mulai dari lompat-lompat, lari, main bola, menari, atau menendang genangan air dengan kakinya. Dari aktivitas tersebut anak juga belajar perubahan suhu dari panas ke dingin serta tekstur air di kulitnya. Hal tersebut tentu baik untuk rangsangan motorik dan fisiknya.
Baca juga:
Sementara manfaat main hujan untuk orang tua, tentu saja kembali membangkitkan kenangan masa kecil. Main hujan bersama anak juga bisa dijadikan ajang untuk membangun bonding (ikatan) dengan anak loh. Moms, bisa menjelaskan apa itu air hujan? Dari mana hujan turun? Bagaimana kesan Moms rasakan saat hujan terkena di kulit. Sesekali percikan air hujan ke wajah si kecil tentu akan semangat menyimak penjelasan Moms.
Meski manfaat main hujan cukup banyak, ada beberapa hal perlu diperhatikan supaya anak tidak sakit setelah hujan-hujanan. Pertama, segera ganti pakaian dan mandi air hangat setelah main hujan. Moms juga bisa menggunakan sabun antiseptik untuk menghindari infeksi bakteri. Selain itu, sajikan makanan atau minuman hangat untuk si kecil, seperti sup, susu, teh, dan lain-lain
Bermain hujan juga dapat menguras tenaga. Si Kecil mungkin merasa lelah setelah main hujan. Agar tubuhnya fit kembali, istirahat cukup agar anak terhindar dari sakit. (Avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Prakiraan Cuaca BMKG Kamis, 13 November: Hujan Ringan Dominasi Sejumlah Wilayah, Waspada Kilat di Jakarta dan Palembang
Prakiraan BMKG: Hanya Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Hujan Ringan pada Rabu, 12 November 2025
Prakiraan Cuaca DKI 11 Oktober 2025: Mayoritas Wilayah Jakarta Bakal Diguyur Hujan Siang Hari
Hujan Ekstrem Bakal Landa Jawa Barat Hinggi Januari, BBWS Citarum Siagakan 50 Alat Berat
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan hingga Sedang, Kamis, 6 November 2025, Lainnya Dapat Disertai Angin Kencang dan Petir
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Kamis, 6 November 2025 Siang Hari
Langit Banten Bakal Ditaburi Garam Biar Jakarta Tidak Dilanda Hujan Ekstrem
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Rabu, 5 November, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir
Pemprov DKI Mulai Besok Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Besar-besaran Sampai 10 November 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan dan Disertai Petir Akan Terjadi di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Senin, 3 November 2025