Wisata Indonesia

Melancong di Lintasan Jakarta - Serang

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 15 Agustus 2018
Melancong di Lintasan Jakarta - Serang

Museum Multatuli yang ada di Kota Rangkasbitung. (Fotro: MP/Suryo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JARAK yang sepenggal dari Jakarta, membuat lintas Serang target yang tepat untuk melihat-lihat destinasi wisata di daerah ini. Laman Arah Destinasi merangkum beberapa tujuan wisata di lintas serang yang bisa kamu sambangi.

Museum Multatuli

museum multatuli
Museum Multatuli penggambaran masa kolonial di Lebak. (Foto: MP/Suryo)

Lokasinya berada di Alun-Alun Timur Kota Rangkasbitung persis dipojokan yang membuatnya tidak akan terlewatkan bila menuju ke sini. Museum Multatuli bersebelahan dengan Perpustakaan Saidjah dan Adinda yang merupakan bagian dari novel yang ditulis oleh Multatuli.

Museum ini menempati lahan seluas 2200 meter yang tadinya adalah kantor dan kediaman dari wedana Lebak. Bangunan berarsitektur zaman kolonial itu dibangun pada tahun 1920an.

Masih berada dalam kompleks Museum Multatuli, pada sisi sebelah kiri terdapat patung besar Dekker tengah duduk membaca buku. Kemudian di sisinya terdapat lemari yang berisikan buku. Sedangkan di sebelah kiri patung Dekker agak ke bawah terdapat patung Saidjah yang seolah mempersilahkan pengunjung menaiki undakan menuju Dekker.

Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama


Di museum ini kita akan diajak mengenal sejarah Banten lama. Banyak peningga;an di zaman kesultanan, di antaranya meriam, Watugilang tempat pentasbihan Sultan Banten, peninggalan arkeologi yang jika dirunut bisa berkisah tentang masuknya Islam ke Banten. Sayangnya, kondisi museum yang tutup setiap Senin itu terkesan kurang terurus.

Tak jauh dari museum ada Masjid Agung Banten Lama yang dibangun pada 1556 oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati. Ada menara tinggi berdiri megah, tempat di mana dulu adzan dikumandangkan. Di dekat masjid terdapat makan kerajaan Banten Lama.

Keraton Kaibon

keraton kaibon
Keraton Kaibon menyimpan kejayaan Banten. (Foto: Arah Destinasi)


Keraton Kaibon tak bisa lagi disebut bangunan, tetapi reruntuhan yang sesungguhnya mempesona. Reruntuhan tembok di areal luas itu memberi kesan betapa kokohnya bangunan keraton di masa kejayaan. Keraton Kaibon terletak di Kampung Kroya, Desa Kasunyatan, Kecamatan Kaseman, Serang. Sejak 2006, keraton tersebut sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Sejarah mencatat, reruntuhan bangunan tersebut bekas kediaman raja Kesultanan Banten Sultan Syafiudin (1809-1813), dan pada masa kolonial sempat berubah fungsi menjadi pusat pemerintahan Bupati Banten pertama Aria Adi Santika.

Pada 1832, bangunan Keraton Kaibon dibongkar dan menyisakan reruntuhan seperti sekarang. Di areal reruntuhan kerap menjadi tempat bermain anak-anak dan juga bercengkrama para remaja. Keartistikannya kerap mengundang calon pengantin untuk melakukan pemotretan prewedding.

Vihara Avalokitesvara

Vihara ini dibangun pada abad 1542. Terletak di Desa Dermayon, tidak jauh dari Masjid Agung Banten, tapi pada 1774 dipindah ke Kawasan Pamarican. Sejarah berdirinya vihara tak bisa dilepaskan dari salah satu tokoh penyebar agama Islam di Nusantara, Sunan Gunung Jati yang beristrikan Putri Ong Tien, salah satu putri dari Tiongkok. Vihara itu konon dibangun untuk para pengikut putri yang masih berpegang teguh pada agama/kepercayaannya. Vihara Avalokitesvara berdiri di atas tanah seluar 10 hektare. Wisatawan yang datang bisa berkeliling melihat keindahan vihara.

Pelelangan Ikan dan Pelabuhan

Pelelangan ikan dan pelabuhan kecil dapat dengan mudah dijumpai, terutama jika sudah mendekati kawasan Tanjung Lesung. Di antaranya ada Pelabuhan Panimbang yang sangat cantik dipotret pagi dan sore hari.

Kue Balok


Jangan lupa, Banten punya kue khas yang dinekal dengan nama kue balok. Penjual kue balok yang paling terkenal adalah Kue Balok Babakan Hj Djamsinah. Lokasinya di Jalan Raya Labuan km 06, Babakan, Cikedal, Banten. Keahlian membuat kue balok di kedai kecil ini diwarisi turun-temurun dan masih menggunakan cara lama.
Kue balok mirip dengan getuk, hanya saja jauh lebih lembut karena ditumbuk secara tradisional di lesung besar dan dilakukan oleh lelaki. Rasa kue balok cenderung gurih dan manis dengan olesan minyak bawang dan taburan kelapa serta gula merah. (*)

#Kota Serang Banten
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Ternak Warga Terpapar Radiasi di Cikande Bakal Dimusnahkan, Pemkab Janjikan Ada Ganti Rugi
Ternak milik warga yang terbukti terkontaminasi radiasi Cesium-137 dan terpaksa dimusnahkan akan diganti oleh pemerintah daerah.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ternak Warga Terpapar Radiasi di Cikande Bakal Dimusnahkan, Pemkab Janjikan Ada Ganti Rugi
Indonesia
Rumah Warga Cikande Masuk Zona Merah Dikosongkan, Ini Ambang Batas Aman Radiasi Cesium-137
Pemerintah membatasi akses warga di zona merah paparan radiasi di kawasan Cikande Serang.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
Rumah Warga Cikande Masuk Zona Merah Dikosongkan, Ini Ambang Batas Aman Radiasi Cesium-137
Indonesia
Yandri Susanto Bantah ‘Cawe-cawe’ Menangi Istrinya di Pilbup Serang, Datang ke Acara Kepala Desa Sebelum Dilantik jadi Mendes
Wakil Ketua Umum PAN ini menjelaskan, dirinya hadir di Raker Apdesi sebagai narasumber
Angga Yudha Pratama - Rabu, 26 Februari 2025
Yandri Susanto Bantah ‘Cawe-cawe’ Menangi Istrinya di Pilbup Serang, Datang ke Acara Kepala Desa Sebelum Dilantik jadi Mendes
Indonesia
Atikoh Ganjar Cek Harga Dan Serap Aspirasi saat Blusukan di Pasar Rau Serang
Istri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti melakukan blusukan ke Pasar Rau di Jalan Kyai H. Abdul Latif, Cimuncang, Kota Serang, Banten, Senin (11/12) untuk mengecek harga kebutuhan pokok.
Mula Akmal - Senin, 11 Desember 2023
Atikoh Ganjar Cek Harga Dan Serap Aspirasi saat Blusukan di Pasar Rau Serang
Bagikan